Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan pada Selasa, pukul 12.00 WIB, jumlah konfirmasi positif COVID-19 bertambah 609 orang, sedangkan yang sembuh bertambah 298 orang.
"Total kasus positif menjadi 27.549 orang, sementara yang sembuh menjadi 7.935 orang," katanya dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang dipantau melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan angka tersebut bukan total yang bisa menggambarkan keseluruhan Indonesia. Lima provinsi dengan penambahan kasus positif terbanyak, Jawa Timur, Papua, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan.
Jawa Timur melaporkan penambahan kasus positif 213 kasus, lebih banyak daripada sehari sebelumnya, sedangkan Papua juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan hari sebelumnya dengan penambahan 94 kasus.
Baca juga: Update 2 Juni: Warga Sumsel positif COVID-19 tembus 1.019 kasus, perlu segera mobil tes PCR
Baca juga: Kapolda Sumsel resmikan kampung tangkal COVID-19 di Desa Tanjung Gelam
DKI Jakarta melaporkan penambahan kasus positif 60 kasus, lebih rendah daripada sehari sebelumnya. Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan juga mengalami penurunan penambahan kasus positif dengan masing-masing 44 kasus dan 24 kasus.
"Kasus meninggal dunia bertambah 22 kasus sehingga total 1.663 kasus," jelas Yurianto.
Ia mengatakan hanya empat provinsi yang melaporkan penambahan kasus positif satu, yaitu Bengkulu, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, dan Lampung.
Provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus positif, Aceh, DI Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Riau, Maluku, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat.
Penambahan spesimen yang sudah diperiksa dan terverifikasi pada Selasa, hingga pukul 12.00 WIB, adalah 9.049 spesimen, sedangkan yang belum terverifikasi 1.143 spesimen.
Total spesimen yang sudah diperiksa, baik melalui tes cepat molekuler maupun PCR 342.464 spesimen terhadap 237.947 orang dengan hasil positif 27.549 orang dan negatif 210.398 orang.
"Orang dalam pemantauan yang masih dipantau sebanyak 48.023 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan yang masih diawasi sebanyak 13.213 orang," tutur Yurianto.
"Total kasus positif menjadi 27.549 orang, sementara yang sembuh menjadi 7.935 orang," katanya dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang dipantau melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan angka tersebut bukan total yang bisa menggambarkan keseluruhan Indonesia. Lima provinsi dengan penambahan kasus positif terbanyak, Jawa Timur, Papua, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan.
Jawa Timur melaporkan penambahan kasus positif 213 kasus, lebih banyak daripada sehari sebelumnya, sedangkan Papua juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan hari sebelumnya dengan penambahan 94 kasus.
Baca juga: Update 2 Juni: Warga Sumsel positif COVID-19 tembus 1.019 kasus, perlu segera mobil tes PCR
Baca juga: Kapolda Sumsel resmikan kampung tangkal COVID-19 di Desa Tanjung Gelam
DKI Jakarta melaporkan penambahan kasus positif 60 kasus, lebih rendah daripada sehari sebelumnya. Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan juga mengalami penurunan penambahan kasus positif dengan masing-masing 44 kasus dan 24 kasus.
"Kasus meninggal dunia bertambah 22 kasus sehingga total 1.663 kasus," jelas Yurianto.
Ia mengatakan hanya empat provinsi yang melaporkan penambahan kasus positif satu, yaitu Bengkulu, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, dan Lampung.
Provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus positif, Aceh, DI Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Riau, Maluku, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat.
Penambahan spesimen yang sudah diperiksa dan terverifikasi pada Selasa, hingga pukul 12.00 WIB, adalah 9.049 spesimen, sedangkan yang belum terverifikasi 1.143 spesimen.
Total spesimen yang sudah diperiksa, baik melalui tes cepat molekuler maupun PCR 342.464 spesimen terhadap 237.947 orang dengan hasil positif 27.549 orang dan negatif 210.398 orang.
"Orang dalam pemantauan yang masih dipantau sebanyak 48.023 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan yang masih diawasi sebanyak 13.213 orang," tutur Yurianto.