Jakarta (ANTARA) - Bank Tabungan Negara (BTN) optimistis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi milenial makin diminati saat era new normal dari pandemi COVID-19 karena tatanan baru ini mendorong kesadaran memiliki rumah merupakan aset terpenting.
“Sebelum COVID, orang lebih mendahulukan sharing economy. Sekarang terbalik, satu sisi ada pengaruh kepada milenial, sebelumnya merasa punya aset, itu tidak penting,” kata Direktur Utama BTN Pahala N Mansury dalam webinar di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, sebelum adanya pandemi golongan muda banyak memilih menyewa rumah atau indekos dari pada langsung memiliki aset berupa rumah.
Namun setelah adanya wabah Virus Corona, menuntut sebagian besar pekerja untuk bekerja dari rumah.
Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia itu optimistis harga rumah khususnya pasaran Rp150 juta hingga Rp500 juta tidak akan turun dan memiliki prospek yang bagus untuk investasi.
Terkait kinerja kredit, meski mengakui ada perlambatan, namun ia menyebut masih ada pertumbuhan khususnya untuk segmentasi harga rumah Rp150 juga hingga Rp500 juta.
Untuk KPR bersubsidi misalnya, lanjut dia, periode Maret-April 2020 tumbuh 10 persen. Namun realisasi kredit baru yang disalurkan turun 40 persen dibandingkan posisi Desember 2019 atau year to date.
Sementara itu terkait pola kerja normal, Pahala mengatakan interaksi antara nasabah dan petugas bank akan banyak terpengaruh yakni meminimalkan interaksi di kantor cabang.
Adapun layanan itu di antaranya pembukaan rekening yang ke depan akan banyak diarahkan dalam jaringan, hingga proses bisnis dilakukan melalui kanal elektronik.
“Banyak data mining, data analisis, cross selling, ini menunjukkan bahwa pemenang di bank adalah yang kuat di IT dan menggunakan data sebaiknya,” kata Pahala.