Palembang (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan nirlaba Aksi Cepat Tanggap Sumatera Selatan membantu modal tanpa agunan kepada usaha-usaha kecil masyarakat yang nyaris bangkrut karena terdampak pandemi COVID-19.
Koordinator Tim Program ACT Sumsel Aris Lazuardi di Palembang, Sabtu mengatakan bantuan modal tersebut merupakan program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI) itu bertujuan membersamai masyarakat yang terdampak dari aspek sosial ekonomi selama pandemi.
"Para pemilik usaha penerima bantuan Sahabat UMI, yakni harus perempuan, memiliki usaha rumahan bermodal di bawah Rp1 juta, produk usaha berbentuk siap jual hasil produksi sendiri dan memiliki pengalaman usaha sebelumnya," ujr Aris.
Program tersebut diberikan dalam bentuk sedekah modal usaha kepada ibu-ibu yang memiliki usaha, namun kekurangan modal atau hampir gulung tikar karena kondisi ekonomi menurun.
Menurut dia, COVID-19 memang cukup menghimpit sebagian besar masyarakat kecil, usaha kecil yang menjadi satu-satunya sumber pendapatan, perlahan terancam gulung tikar karena lesunya daya beli masyarakat.
ACT Sumsel telah memberikan bantuan modal usaha Sahabat UMI kepada tiga pelaku usaha di kota Palembang, yakni Maimunah (41), penjual sate padang, Irna Rosmawati (52), penjual nasi uduk, dan Nia (43), penjual pempek.
Salah seorang penerima bantuan UMI, Maimunah, mengaku usaha sate padang miliknya sangat terpukul karena gerobak kelilingnya kehilangan pembeli setelah banyak titik-titik keramaian ditutup selama pandemi COVID-19, seperti titik Pedestrian Sudirman Palembang.
"Saya kalau mau dapat uang harus keliling dulu jualan sate, dulu saya bisa dapat Rp1 juta saat akhir pekan, sekarang jual satu porsi saja terasa sulit," katanya.
Ia pun berterima kasih karena menjadi salah satu penerima manfaat program Sahabat UMI. Menurutnya, bantuan modal sekecil apapun sangat berarti bagi usaha kecil pada saat-saat pandemi COVID-19 saat ini.
ACT Sumsel juga mengajak masyarakat berpartisipasi dalam sedekah modal usaha untuk membantu 10.000 pelaku usaha kecil di Indonesia yang kehilangan modal, partisipasi dapat disalurkan melalui https://palembang.indonesiadermawan.id/SahabatUMI .
Koordinator Tim Program ACT Sumsel Aris Lazuardi di Palembang, Sabtu mengatakan bantuan modal tersebut merupakan program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI) itu bertujuan membersamai masyarakat yang terdampak dari aspek sosial ekonomi selama pandemi.
"Para pemilik usaha penerima bantuan Sahabat UMI, yakni harus perempuan, memiliki usaha rumahan bermodal di bawah Rp1 juta, produk usaha berbentuk siap jual hasil produksi sendiri dan memiliki pengalaman usaha sebelumnya," ujr Aris.
Program tersebut diberikan dalam bentuk sedekah modal usaha kepada ibu-ibu yang memiliki usaha, namun kekurangan modal atau hampir gulung tikar karena kondisi ekonomi menurun.
Menurut dia, COVID-19 memang cukup menghimpit sebagian besar masyarakat kecil, usaha kecil yang menjadi satu-satunya sumber pendapatan, perlahan terancam gulung tikar karena lesunya daya beli masyarakat.
ACT Sumsel telah memberikan bantuan modal usaha Sahabat UMI kepada tiga pelaku usaha di kota Palembang, yakni Maimunah (41), penjual sate padang, Irna Rosmawati (52), penjual nasi uduk, dan Nia (43), penjual pempek.
Salah seorang penerima bantuan UMI, Maimunah, mengaku usaha sate padang miliknya sangat terpukul karena gerobak kelilingnya kehilangan pembeli setelah banyak titik-titik keramaian ditutup selama pandemi COVID-19, seperti titik Pedestrian Sudirman Palembang.
"Saya kalau mau dapat uang harus keliling dulu jualan sate, dulu saya bisa dapat Rp1 juta saat akhir pekan, sekarang jual satu porsi saja terasa sulit," katanya.
Ia pun berterima kasih karena menjadi salah satu penerima manfaat program Sahabat UMI. Menurutnya, bantuan modal sekecil apapun sangat berarti bagi usaha kecil pada saat-saat pandemi COVID-19 saat ini.
ACT Sumsel juga mengajak masyarakat berpartisipasi dalam sedekah modal usaha untuk membantu 10.000 pelaku usaha kecil di Indonesia yang kehilangan modal, partisipasi dapat disalurkan melalui https://palembang.indonesiadermawan.id/SahabatUMI .