Palembang (ANTARA) - Gugus Tugas Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan meminta masyarakat tetap memakai masker penutup hidung dan wajah demi keamanan kesehatan selama pandemi, walaupun terasa tidak nyaman.
"Memang rasanya tidak nyaman jika harus dipakai seharian, tapi itulah cara yang paling aman, silahkan pilih mau nyaman atau aman," kata salah seorang juru bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel Yusri di Palembang, Sabtu.
Pihaknya mengamati masih ada masyarakat yang tidak memakai masker di tempat-tempat keramaian, padahal sudah diingatkan dan dikenai sanksi. Sikap abai tersebut membahayakan orang lain dan orang itu sendiri.
Hal itu, katanya, karena mobilitas orang tanpa gejala (OTG) yang tidak terpantau memungkinkan penularan COVID-19 melalui hdung dan mulut sudah meluas tanpa bisa dirasakan secara klinis.
Menurut Yusri, penggunaan masker ditambah langkah mencuci tangan seyogyanya terus dilakuan dan menjaga jarak harus menjadi kebutuhan mendesak selama kasus COVID-19 di Sumsel belum menunjukan penurunan. Hal itu diharapkan menjadi kebiasaan sehari-hari masyarakat meski kasus virus virus corona nantinya sudah turun.
Sementara kasus positif COVID-19 masih terus bertambah, yakni ada 10 orang pada Sabtu (30/5), dengan rincian dari Ogan Ilir (enam orang), Prabumulih (tiga) dan Palembang (satu).
"Total orang positif COVID-19 di Sumsel menjadi 963, sedangkan untuk kasus sembuh ada 194 orang, dan kasus meninggal 31 orang," ujarnya.
Jika dilihat dari data tiga hari terakhir, kata Yusri, kasus sembuh menunjukkan tren peningkatan, sedangkan kasus positif dan meninggal tampak menurun.
Hanya saja, diakui Yusri, data kasus di Sumsel cenderung fluktuatif. Orang-orang positif COVID-19 bisa saja bertambah banyak jika masyarakat tidak disiplin menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan dan memperkuat imunitas tubuh.
"Memang rasanya tidak nyaman jika harus dipakai seharian, tapi itulah cara yang paling aman, silahkan pilih mau nyaman atau aman," kata salah seorang juru bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel Yusri di Palembang, Sabtu.
Pihaknya mengamati masih ada masyarakat yang tidak memakai masker di tempat-tempat keramaian, padahal sudah diingatkan dan dikenai sanksi. Sikap abai tersebut membahayakan orang lain dan orang itu sendiri.
Hal itu, katanya, karena mobilitas orang tanpa gejala (OTG) yang tidak terpantau memungkinkan penularan COVID-19 melalui hdung dan mulut sudah meluas tanpa bisa dirasakan secara klinis.
Menurut Yusri, penggunaan masker ditambah langkah mencuci tangan seyogyanya terus dilakuan dan menjaga jarak harus menjadi kebutuhan mendesak selama kasus COVID-19 di Sumsel belum menunjukan penurunan. Hal itu diharapkan menjadi kebiasaan sehari-hari masyarakat meski kasus virus virus corona nantinya sudah turun.
Sementara kasus positif COVID-19 masih terus bertambah, yakni ada 10 orang pada Sabtu (30/5), dengan rincian dari Ogan Ilir (enam orang), Prabumulih (tiga) dan Palembang (satu).
"Total orang positif COVID-19 di Sumsel menjadi 963, sedangkan untuk kasus sembuh ada 194 orang, dan kasus meninggal 31 orang," ujarnya.
Jika dilihat dari data tiga hari terakhir, kata Yusri, kasus sembuh menunjukkan tren peningkatan, sedangkan kasus positif dan meninggal tampak menurun.
Hanya saja, diakui Yusri, data kasus di Sumsel cenderung fluktuatif. Orang-orang positif COVID-19 bisa saja bertambah banyak jika masyarakat tidak disiplin menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan dan memperkuat imunitas tubuh.