Palembang (ANTARA) - Wisma atlet Jakabaring Palembang yang dijadikan tempat khusus Orang Dalam Pemantau atau lebih dikenal dengan ODP Center untuk penanganan COVID-19 kini merawat 11 orang warga negara asing dari Bangladesh dan Sri Lanka.
Pelaksana Harian ODP Center atau Rumah Sehat Jakabaring Aufa Syahrizal di Palembang, Senin mengatakan, saat ini ada tambahan 11 orang dalam pemantauan di Sumatera Selatan, yakni dari negara Bangladesh dan Sri Langka.
"WNA itu terdiri atas delapan orang pasangan suami-istri dari Bangladesh dan tiga orang dari Sri Langka," ujar dia.
Dengan adanya tambahan ODP baru itu hingga sekarang ada 34 orang yang berada di Rumah Sehat Jakabaring Palembang.
Para ODP ini, lanjutnya, ditempatkan di beberapa wisma, masing-masing Wisma A sebanyak 20 orang, Wisma B delapan orang dan Wisma C enam orang.
Keberadaan para WNA tersebut, lanjut dia, merupakan jamaah tabligh yang kabarnya datang ke Palembang untuk belajar dan memperdalam agama Islam. Mereka ini datang ke Palembang tiga bulan yang lalu dan rencananya akan kembali ke negaranya, tapi karena negara mereka sedang memberlakukan lockdown, maka mereka tidak bisa pulang.
"Jadi agar mereka tidak berkeliaran yang akan membuat keresahan dan untuk menjaga keselamatan mereka serta mengurangi penyebaran wabah COVID-19, maka mereka dikarantina di Rumah Sehat COVID'19 Jakabaring Palembang," katanya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Imigrasi berkaitan dengan status visa kunjungan mereka, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel itu.
Menurut dia, sesuai dengan arahan Gubernur Herman Deru dan Ketua Umum Tim Satgas Rumah Sehat COVID-19 Jakabaring Palembang Mawardi Yahya serta prosedur penanganan ODP, sebelum para WNA ini dikarantina mereka lebih dulu dilakukan uji swab di RS BARI Palembang.
Mengenai fasilitas yang disediakan bagi ODP, dia mengatakan pihaknya tetap berupaya memberikan layanan maksimal, seperti kamar istirahat setaraf hotel bintang 3 (satu ODP satu kamar).
Begitu juga makan disesuaikan saat bulan puasa, kemudian pemeriksaan kesehatan dilakukan tiap hari. Bahkan untuk menjaga kebugaran setiap pagi, para ODP melakukan olahraga bersama.
Sesuai instruksi Gubernur Sumsel dan Ketua ODP Center Wagub Mawardi Yahya, para ODP yang masuk ke rumah sehat harus tetap diberikan pelayanan yang prima sampai mereka benar-benar dinyatakan negatif dan bisa dipulangkan ke keluarganya masing-masing, ujar dia.
Pelaksana Harian ODP Center atau Rumah Sehat Jakabaring Aufa Syahrizal di Palembang, Senin mengatakan, saat ini ada tambahan 11 orang dalam pemantauan di Sumatera Selatan, yakni dari negara Bangladesh dan Sri Langka.
"WNA itu terdiri atas delapan orang pasangan suami-istri dari Bangladesh dan tiga orang dari Sri Langka," ujar dia.
Dengan adanya tambahan ODP baru itu hingga sekarang ada 34 orang yang berada di Rumah Sehat Jakabaring Palembang.
Para ODP ini, lanjutnya, ditempatkan di beberapa wisma, masing-masing Wisma A sebanyak 20 orang, Wisma B delapan orang dan Wisma C enam orang.
Keberadaan para WNA tersebut, lanjut dia, merupakan jamaah tabligh yang kabarnya datang ke Palembang untuk belajar dan memperdalam agama Islam. Mereka ini datang ke Palembang tiga bulan yang lalu dan rencananya akan kembali ke negaranya, tapi karena negara mereka sedang memberlakukan lockdown, maka mereka tidak bisa pulang.
"Jadi agar mereka tidak berkeliaran yang akan membuat keresahan dan untuk menjaga keselamatan mereka serta mengurangi penyebaran wabah COVID-19, maka mereka dikarantina di Rumah Sehat COVID'19 Jakabaring Palembang," katanya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Imigrasi berkaitan dengan status visa kunjungan mereka, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel itu.
Menurut dia, sesuai dengan arahan Gubernur Herman Deru dan Ketua Umum Tim Satgas Rumah Sehat COVID-19 Jakabaring Palembang Mawardi Yahya serta prosedur penanganan ODP, sebelum para WNA ini dikarantina mereka lebih dulu dilakukan uji swab di RS BARI Palembang.
Mengenai fasilitas yang disediakan bagi ODP, dia mengatakan pihaknya tetap berupaya memberikan layanan maksimal, seperti kamar istirahat setaraf hotel bintang 3 (satu ODP satu kamar).
Begitu juga makan disesuaikan saat bulan puasa, kemudian pemeriksaan kesehatan dilakukan tiap hari. Bahkan untuk menjaga kebugaran setiap pagi, para ODP melakukan olahraga bersama.
Sesuai instruksi Gubernur Sumsel dan Ketua ODP Center Wagub Mawardi Yahya, para ODP yang masuk ke rumah sehat harus tetap diberikan pelayanan yang prima sampai mereka benar-benar dinyatakan negatif dan bisa dipulangkan ke keluarganya masing-masing, ujar dia.