Lubukbasung, (ANTARA) - Tanah longsor susulan kembali menutupi ruas jalan alternatif menghubungkan Kota Bukittinggi menuju Padang tepatnya di Jalan Bukik Apiak, Jorong Limo Badak, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin, sekitar pukul 06.30 WIB.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Muhammad Lutfi Ar di Lubukbasung, Senin, mengatakan badan jalan tertutup material tanah dan bebatuan sepanjang 10 meter dan tinggi empat meter, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.

"Untuk sementara, pengendara menuju Bukittinggi atau Padang kita alihkan ke Padang Panjang," katanya.

Ia menambahkan, tanah longsor susulan itu merupakan yang kedua kalinya setelah longsor susulan juga terjadi pada Ahad (19/4) siang.

Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sumbar untuk mengerahkan alat berat dalam membersihkan material longsor.

Baca juga: Dua rumah warga Solok Sumbar tertimbun longsor, tidak ada korban jiwa

Baca juga: Sembilan penambang emas ilegal di Solok tertimbun longsor di kedalaman 9 meter

"Kita mengusahakan material longsor bisa dibersihkan hari ini, agar arus lalulintas kembali normal," katanya.

Sebelumnya, jalan provinsi itu dilanda longsor akibat curah hujan tinggi melanda daerah itu pada Sabtu (18/4) sore.

Jalan sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat setelah DPUTR Agam dan DPUTR Sumbar mengerahkan alat berat jenis ekskavator.

"Pembersihan material longsor juga melibatkan tim gabungan dari BPBD Agam, Satpol PP Damkar, Polri, TNI dan lainnya," katanya.

Daerah itu merupakan rawan longsor apabila curah hujan tinggi melanda daerah itu karena tanah masih labil.

Sebelumnya, tanah longsor juga melanda daerah itu sepanjang 10 meter dan tinggi empat meter pada Ahad (5/4) dini hari.

Dengan kondisi itu, Lutfi mengimbau pengguna jalan dan masyarakat yang hendak melewati daerah itu meningkatkan kewaspadaan dan segera berhenti apabila hujan.

Pewarta : Altas Maulana
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024