Palembang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin Palembang tetap mengirim spesimen untuk uji laboratorium meski pasien yang diduga terinfeksi COVID-19 dinyatakan tidak memenuhi kriteria setelah diperiksa mendalam.
Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSUP Mohammad Hosein Palembang, dr. Zen Ahmad, Selasa, mengatakan pasien berinisial TH sebelumnya dirujuk dari RS Charitas Palembang pada Senin sore dengan diagnosa infeksi pernapasan akut dengan riwayat perjalanan dari Malaysia.
"Kami belum bisa menyatakan pasien itu terjangkit corona sebab kami masih menatalaksananya sebagai pasien pneumonia, tetapi perawatan tetap dijalankan sembari menunggu hasil uji laboratorium," ujar dr. Zen Ahmad saat memberikan keterangan pers.
Menurut dia TH yang berusia 62 tahun saat ini masih berada di ruang isolasi untuk diobservasi, kondisi suhu tubuhnya sudah normal dan akan dikeluarkan dari ruang isolasi jika dinyatakan negatif COVID-19.
Ditinjau dari pemeriksaan, kata dia, gejala pada TH lebih dekat dengan pneumonia biasa yang disebabkan bakteri, bukan disebabkan virus sebagaimana COVID-19, salah satu indikasinya yakni naiknya darah putih pada pasien.
"Kalau dia virus maka darah putihnya turun," tambahnya.
Namun ia membenarkan jika TH yang pernah berkunjung ke Malaysia pada 11-15 Februari 2020 lalu mengalami gejala batuk, sesak dan demam saat berada di Indonesia sebelum masa inkubasi selesai.
"Malaysia belum dideklarasikan WHO sebagai endemik COVID-19, maka TH ini belum bisa dinyatakan sebagai 'suspect', kami masih harus menunggu hasil uji laboratorium, mudah-mudahan dalam dua hari ini sudah keluar," jelasnya.
TH tercatat sebagai warga Tanah Mas Kabupaten Banyuasin, Sumsel, ia dirujuk dari RS Charitas Palembang ke RSMH pada Senin pukul 16.00 WIB.
Sementara PLH Dirut RSUP Mohammad Hoesin Palembang, dr. Zubaedah, mengatakan langkah observasi terhadap TH dilakukan sesuai SOP yang dikeluarkan WHO.
"Kami juga sudah kirimkan spesimen ke Litbangkes Jakarta, nanti tunggu saja hasilnya," ujar dr. Zubaedah.
Ia meminta masyarakat tidak khawatir dengan temuan dugaan COVID-19 tersebut, ia juga menegaskan bahwa virus tidak akan mudah menyerang jika imunitas tubuh diperkuat dengan pola hidup sehat dan rajin mencuci tangan.
Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSUP Mohammad Hosein Palembang, dr. Zen Ahmad, Selasa, mengatakan pasien berinisial TH sebelumnya dirujuk dari RS Charitas Palembang pada Senin sore dengan diagnosa infeksi pernapasan akut dengan riwayat perjalanan dari Malaysia.
"Kami belum bisa menyatakan pasien itu terjangkit corona sebab kami masih menatalaksananya sebagai pasien pneumonia, tetapi perawatan tetap dijalankan sembari menunggu hasil uji laboratorium," ujar dr. Zen Ahmad saat memberikan keterangan pers.
Menurut dia TH yang berusia 62 tahun saat ini masih berada di ruang isolasi untuk diobservasi, kondisi suhu tubuhnya sudah normal dan akan dikeluarkan dari ruang isolasi jika dinyatakan negatif COVID-19.
Ditinjau dari pemeriksaan, kata dia, gejala pada TH lebih dekat dengan pneumonia biasa yang disebabkan bakteri, bukan disebabkan virus sebagaimana COVID-19, salah satu indikasinya yakni naiknya darah putih pada pasien.
"Kalau dia virus maka darah putihnya turun," tambahnya.
Namun ia membenarkan jika TH yang pernah berkunjung ke Malaysia pada 11-15 Februari 2020 lalu mengalami gejala batuk, sesak dan demam saat berada di Indonesia sebelum masa inkubasi selesai.
"Malaysia belum dideklarasikan WHO sebagai endemik COVID-19, maka TH ini belum bisa dinyatakan sebagai 'suspect', kami masih harus menunggu hasil uji laboratorium, mudah-mudahan dalam dua hari ini sudah keluar," jelasnya.
TH tercatat sebagai warga Tanah Mas Kabupaten Banyuasin, Sumsel, ia dirujuk dari RS Charitas Palembang ke RSMH pada Senin pukul 16.00 WIB.
Sementara PLH Dirut RSUP Mohammad Hoesin Palembang, dr. Zubaedah, mengatakan langkah observasi terhadap TH dilakukan sesuai SOP yang dikeluarkan WHO.
"Kami juga sudah kirimkan spesimen ke Litbangkes Jakarta, nanti tunggu saja hasilnya," ujar dr. Zubaedah.
Ia meminta masyarakat tidak khawatir dengan temuan dugaan COVID-19 tersebut, ia juga menegaskan bahwa virus tidak akan mudah menyerang jika imunitas tubuh diperkuat dengan pola hidup sehat dan rajin mencuci tangan.