Jakarta (ANTARA) - Revitalisasi Monas untuk arena Formula E yang menuai kontroversi menginspirasi seorang seniman asal Kota Bogor, Jawa Barat, Bambang Srianto (70) untuk melukis Monumen Nasional tersebut dari limbah cangkang telur.
"Saya persembahkan kontroversi selama ini melalui lukisan," kata Bambang saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Lukisan ukuran 82 x 122 sentimeter (cm) tersebut dibuat oleh Bambang selama kurang lebih 2,5 bulan, dimulai dari akhir November 2019 dan baru selesai 10 Februari 2020.
Lukisan yang terbuat dari serpihan cangkang telur ayam maupun telur bebek tersebut menampilkan gambar Tugu Monas dan lintasan Formula E.
Tidak ketinggalan pula terdapat dua mobil Formula E menghiasi lukisan dan sejumlah burung yang terbang di langit Monas.
"Saya beri nama lukisan ini Monas Bergemuruh. Ini persembahan saya di usia 70 tahun saya hari ini," kata Bambang.
Menurut Bambang, ide melukis Monas dari limbah cangkang telur setelah terinspirasi setelah menindaklanjuti pemberitaan peluncuran Formula E oleh Gubernur Anies Rasyid Baswedan di Jakarta.
Bambang mengikuti pemberitaan tersebut, yang rencananya lintasan atau rute Formula E akan melewati Monas.
Tetapi, lanjut Bambang, akhir-akhir ia membaca banyak berita sangat heboh tentang revitalisasi dan rencana Formula E dibatalkan.
"Tapi berita tersebut akhirnya di ralat atau persetujuan yang membolehkan menggunakan kawasan Monas dengan beberapa catatan, begitulah. Memang jauh sebelumnya saya mau melukis Monas," kata Bambang.
Hobi melukis
Bambang Srianto (70) seniman asal Kota Bogor menyelesaikan lukisan Monas dari limbah cangkang telur, Selasa (11/2/2020) (ANTARA/Arif Firmansyah)
Sejak pensiun sebagai pegawai di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bambang menghabiskan masa lansia nya dengan menyalurkan hobi melukis.
Lukisan yang dihasilkan oleh Bambang tidak biasa, ia menggunakan material cangkang telur sebagai alat lukis yang disusun rapi hingga menampilkan sebuah gambar lukisan.
Cangkang telur yang digunakannya berasal dari limbah telur yang dipungut atau dikumpulkan Bambang dari sentra kuliner yang berada dekat tempat tinggalnya di kawasan Bantarjati, Kota Bogor, Jawa Barat.
Sebagai seniman dadakan, Bambang mendapat ide-ide untuk melukis dari peristiwa besar yang terjadi di tengah masyarakat, serti Pilpres 2019, Asian Games 2018.
Bambang juga banyak melukis wajah-wajah tokoh fenomenal dunia maupun tokoh nasional.
Sejumlah lukisan cangkang telur yang dihasilkannya seperti lukisan Marilyn Monroe, Sadam Husein, Nelson Madela, Donald Trump, Pangeran William dan Kate Middleton.
Adapun tokoh nasional yang dilukisnya seperti Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, hingga Menteri Susi PUdjiastuti yang dikenal dengan tagelinenya Tenggelamkan.
"Total saya punya 40 lukisan," kata kakek lima orang cucu tersebut.
Bambang juga melukis tokoh dunia fenomenal seperti Dalai Lama bersalaman dengan Aung San Suu Kyi peraih Nobel perdamaian dari Myanmar dan lukisan ketika Paus Yohanes Paulus II mendapat gelar Santo.
Adapun lukisan Pangeran William dan Kate Middleton yang dilukisnya pada saat momen kelahiran Putri Charlotte of Cambridge. Rencananya lukisan tersebut diberikan sebagai hadiah atas kelahiran cucu kedua Pangeran Charles tersebut.
"Saya persembahkan kontroversi selama ini melalui lukisan," kata Bambang saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Lukisan ukuran 82 x 122 sentimeter (cm) tersebut dibuat oleh Bambang selama kurang lebih 2,5 bulan, dimulai dari akhir November 2019 dan baru selesai 10 Februari 2020.
Lukisan yang terbuat dari serpihan cangkang telur ayam maupun telur bebek tersebut menampilkan gambar Tugu Monas dan lintasan Formula E.
Tidak ketinggalan pula terdapat dua mobil Formula E menghiasi lukisan dan sejumlah burung yang terbang di langit Monas.
"Saya beri nama lukisan ini Monas Bergemuruh. Ini persembahan saya di usia 70 tahun saya hari ini," kata Bambang.
Menurut Bambang, ide melukis Monas dari limbah cangkang telur setelah terinspirasi setelah menindaklanjuti pemberitaan peluncuran Formula E oleh Gubernur Anies Rasyid Baswedan di Jakarta.
Bambang mengikuti pemberitaan tersebut, yang rencananya lintasan atau rute Formula E akan melewati Monas.
Tetapi, lanjut Bambang, akhir-akhir ia membaca banyak berita sangat heboh tentang revitalisasi dan rencana Formula E dibatalkan.
"Tapi berita tersebut akhirnya di ralat atau persetujuan yang membolehkan menggunakan kawasan Monas dengan beberapa catatan, begitulah. Memang jauh sebelumnya saya mau melukis Monas," kata Bambang.
Hobi melukis
Sejak pensiun sebagai pegawai di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bambang menghabiskan masa lansia nya dengan menyalurkan hobi melukis.
Lukisan yang dihasilkan oleh Bambang tidak biasa, ia menggunakan material cangkang telur sebagai alat lukis yang disusun rapi hingga menampilkan sebuah gambar lukisan.
Cangkang telur yang digunakannya berasal dari limbah telur yang dipungut atau dikumpulkan Bambang dari sentra kuliner yang berada dekat tempat tinggalnya di kawasan Bantarjati, Kota Bogor, Jawa Barat.
Sebagai seniman dadakan, Bambang mendapat ide-ide untuk melukis dari peristiwa besar yang terjadi di tengah masyarakat, serti Pilpres 2019, Asian Games 2018.
Bambang juga banyak melukis wajah-wajah tokoh fenomenal dunia maupun tokoh nasional.
Sejumlah lukisan cangkang telur yang dihasilkannya seperti lukisan Marilyn Monroe, Sadam Husein, Nelson Madela, Donald Trump, Pangeran William dan Kate Middleton.
Adapun tokoh nasional yang dilukisnya seperti Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, hingga Menteri Susi PUdjiastuti yang dikenal dengan tagelinenya Tenggelamkan.
"Total saya punya 40 lukisan," kata kakek lima orang cucu tersebut.
Bambang juga melukis tokoh dunia fenomenal seperti Dalai Lama bersalaman dengan Aung San Suu Kyi peraih Nobel perdamaian dari Myanmar dan lukisan ketika Paus Yohanes Paulus II mendapat gelar Santo.
Adapun lukisan Pangeran William dan Kate Middleton yang dilukisnya pada saat momen kelahiran Putri Charlotte of Cambridge. Rencananya lukisan tersebut diberikan sebagai hadiah atas kelahiran cucu kedua Pangeran Charles tersebut.