Jakarta (ANTARA) - Japan Foundation kembali menggelar Japan Cultural Weeks 2020 untuk mengenalkan budaya Jepang di Indonesia yang berlangsung pada 10-29 Februari.
Ragam kegiatan budaya digelar di Jakarta untuk masyarakat yang ingin tahu lebih dekat mengenai budaya Negeri Sakura.
Japan Foundation akan memboyong kakak beradik Kuniaki dan Kenji alias Kuni-Ken yang mengenalkan alat musik dawai dengan tiga senar bernama Shamisen yang dibalut dengan musik rock. Kuni-ken akan manggung di Hall Sakura, The Japan Foundation, Jakarta, malam ini.
Pekan ini, Japan Foundation juga menggelar pameran serta talkshow Wataru Yamakami. Pameran akan berlangsung pada 13-19 Februari, sementara gelar wicara diadakan pada 12 Februari dan dihadiri seniman Wataru Yamakami dari Jepang, kurator Shimizu Toshio dan seniman Heri Dono.
Film-film Negeri Sakura juga bisa disaksikan tanpa biaya dalam pekan budaya ini, di antaranya "Shodo Girls", "Nobody to Watch over Me" dan "Dad's Lunch Box".
Selain pemutaran film, ada juga kelas Igo, yakni permainan papan strategis antar dua pemain yang disebut serupa dengan strategi perang. Kelas ini diadakan atas kerjasama dengan Federasi Igo Indonesia.
Japan Foundation juga kembali menggelar lomba pidato bahasa Jepang untuk siswa sekolah menengah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 15 Februari 2020.
Selain dapat menyaksikan adu kemampuan berpidato para peserta, para penonton juga akan disuguhkan dengan penampilan demo seni beladiri seperti Karate, Kenpo, Iaido, Silat dan tari Tokyo Gorin Ondo, dalam rangka menyambut Olimpiade 2020 di Tokyo.
Tak hanya itu, ada berbagai lokakarya menarik seperti furoshiki (kain pembungkus tradisional Jepang) dan peserta bisa belajar simpul ikatan dan membungkus berbagai barang dengan model menarik.
Ada pula lokakarya shodo, seni kaligrafi Jepang, talkshow film dengan, pengenalan upacara minum teh Jepang, kelas bahasa Jepang, pengenalan seni merangkai bunga ikebana, lokakarya karuta atau permainan kartu bergambar, permainan kartu Gengoya Card.
Pengunjung juga dapat mengenal kuliner takoyaki, bola-bola kecil dari adonan tepung terigu dengan potongan gurita asal daerah Kansai.
Ragam kegiatan budaya digelar di Jakarta untuk masyarakat yang ingin tahu lebih dekat mengenai budaya Negeri Sakura.
Japan Foundation akan memboyong kakak beradik Kuniaki dan Kenji alias Kuni-Ken yang mengenalkan alat musik dawai dengan tiga senar bernama Shamisen yang dibalut dengan musik rock. Kuni-ken akan manggung di Hall Sakura, The Japan Foundation, Jakarta, malam ini.
Pekan ini, Japan Foundation juga menggelar pameran serta talkshow Wataru Yamakami. Pameran akan berlangsung pada 13-19 Februari, sementara gelar wicara diadakan pada 12 Februari dan dihadiri seniman Wataru Yamakami dari Jepang, kurator Shimizu Toshio dan seniman Heri Dono.
Film-film Negeri Sakura juga bisa disaksikan tanpa biaya dalam pekan budaya ini, di antaranya "Shodo Girls", "Nobody to Watch over Me" dan "Dad's Lunch Box".
Selain pemutaran film, ada juga kelas Igo, yakni permainan papan strategis antar dua pemain yang disebut serupa dengan strategi perang. Kelas ini diadakan atas kerjasama dengan Federasi Igo Indonesia.
Japan Foundation juga kembali menggelar lomba pidato bahasa Jepang untuk siswa sekolah menengah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 15 Februari 2020.
Selain dapat menyaksikan adu kemampuan berpidato para peserta, para penonton juga akan disuguhkan dengan penampilan demo seni beladiri seperti Karate, Kenpo, Iaido, Silat dan tari Tokyo Gorin Ondo, dalam rangka menyambut Olimpiade 2020 di Tokyo.
Tak hanya itu, ada berbagai lokakarya menarik seperti furoshiki (kain pembungkus tradisional Jepang) dan peserta bisa belajar simpul ikatan dan membungkus berbagai barang dengan model menarik.
Ada pula lokakarya shodo, seni kaligrafi Jepang, talkshow film dengan, pengenalan upacara minum teh Jepang, kelas bahasa Jepang, pengenalan seni merangkai bunga ikebana, lokakarya karuta atau permainan kartu bergambar, permainan kartu Gengoya Card.
Pengunjung juga dapat mengenal kuliner takoyaki, bola-bola kecil dari adonan tepung terigu dengan potongan gurita asal daerah Kansai.