Jakarta (ANTARA) -
Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur mengemukakan kerusakan rumah tinggal di kawasan Matraman tidak sepenuhnya kesalahan kontraktor proyek saluran air.
 
"Itu kan memang struktur rumahnya dan pagarnya berada di pinggir saluran air. Jadi ya 50:50, gak murni kesalahan kontaraktor juga," kata Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Sudin SDA Jaktim, Tengku Saugi Zikri di Jakarta, Senin.
 
Menurut dia, kejadian berawal saat kontraktor PT Duta Kreasindo sedang melakukan penggalian untuk normalisasi saluran air di Jalan Kayu Manis IX, Jumat (13/12).
 
Rumah yang diketahui milik warga bernama Lia Hardini (49) itu berdiri di atas garis sempadan saluran air.
 
Pekerja saat itu sedang menggali tanah bantaran untuk pemasangan "u ditch" sebanyak 60 unit dengan lebar 80 centimeter dan kedalaman 1 meter.
 
"Sebenarnya waktu kita gali itu gak kenapa-napa, tapi setelah empat sampai lima jam setelah itu tiba-tiba aja roboh," katanya.
 
Lokasi proyek galian saluran mepet dengan pondasi rumah warga yang berada di bahu saluran air.
 
"Itu kan memang risiko pekerjaan ya, artinya kita gak bisa berhenti di situ, karena kan ketika kita membangun saluran sistem airnya harus terhubung. Jadi gak bisa putus-putus, harus lurus dan pagarnya itu berada di badan saluran," katanya.
 
Namun Saugi memastikan rumah yang ambruk di kawasan itu segera diperbaiki oleh kontraktor sebagai bentuk tanggung jawab.
 
"Setelah tanah ini kita keruk dan dipindah, baru rumahnya akan diperbaiki. Baik kontraktor maupun pemilik rumah sudah bertemu dan menyelesaikan masalah ini baik-baik," katanya.

Pewarta : Andi Firdaus
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2025