Jakarta (ANTARA) - Bos tim Toro Rosso Franz Tost berharap pebalap rookie asal Thailand Alexander Albon tetap membalap bersama Red Bull setelah musim ini berakhir, dan ia akan senang jika demikian.
Pebalap berusia 23 tahun kelahiran Inggris itu bertukar bangku dengan Pierre Gasly, yang memulai karirnya dengan Toro Rosso sebelum dipromosikan ke tim senior Red Bull, pada Agustus sebagai rekan Max Verstappen.
Red Bull mengatakan jika mereka akan mengevaluasi performa Albon hingga akhir musim untuk membuat keputusan siapa yang akan membalap bersama Verstappen pada 2020.
Albon telah memulai debutnya dengan Red Bull dengan finis kelima di GP Belgia dan keenam di GP Italia.
"Sayangnya dia telah pergi, tapi kalian tak akan bisa menduga apa yang bisa terjadi di Formula 1," kata Tost ketika ditanya Reuters apakah Albon akan kembali ke Toro Rosso.
Toro Rosso telah menjadi tim feeder sejak Red Bull membeli Minardi pada akhir 2005 dan menamai ulang tim itu dengan tujuan mencari talenta baru untuk tim senior.
Beberapa pebalap yang sukses mengawali karirnya bersama Toro Rosso antara lain juara dunia empat kali Sebastian Vettel, sekarang bersama Ferrari setelah musim yang dominan bersama Red Bull, Daniel Ricciardo dan Max Verstappen.
"Aku akan mengeluh jika Red Bull mengambil pebalap lain dari luar," kata Tost.
"Kemudian kami akan dalam masalah besar. Selama para pebalap kami cukup bagus, itu tak masalah. Aku sangat senang soal ini. Aku merasa baik jika seorang pebalap pergi ke Red Bull Racing dan memenangi balapan. Itu lah yang terbaik. Dengan itu kami tahu kami melakukan tugas kami."
Di awal musim Tost membuat dua prediksi jika Albon akan menjadi kejutan dan Honda, pemasok mesin untuk kedua tim berlambang banteng merah itu akan memenangi balapan.
Dia dicela karena pabrikan mesin asal Jepang itu mengalami tiga musim yang suram ketika menjadi pemasok power unit tim McLaren, tapi prediksi Tost terbukti. Verstappen menang di Austria dan Jerman.
"Orang-orang menertawakanku. Tapi aku hampir selalu benar."
Pebalap berusia 23 tahun kelahiran Inggris itu bertukar bangku dengan Pierre Gasly, yang memulai karirnya dengan Toro Rosso sebelum dipromosikan ke tim senior Red Bull, pada Agustus sebagai rekan Max Verstappen.
Red Bull mengatakan jika mereka akan mengevaluasi performa Albon hingga akhir musim untuk membuat keputusan siapa yang akan membalap bersama Verstappen pada 2020.
Albon telah memulai debutnya dengan Red Bull dengan finis kelima di GP Belgia dan keenam di GP Italia.
"Sayangnya dia telah pergi, tapi kalian tak akan bisa menduga apa yang bisa terjadi di Formula 1," kata Tost ketika ditanya Reuters apakah Albon akan kembali ke Toro Rosso.
Toro Rosso telah menjadi tim feeder sejak Red Bull membeli Minardi pada akhir 2005 dan menamai ulang tim itu dengan tujuan mencari talenta baru untuk tim senior.
Beberapa pebalap yang sukses mengawali karirnya bersama Toro Rosso antara lain juara dunia empat kali Sebastian Vettel, sekarang bersama Ferrari setelah musim yang dominan bersama Red Bull, Daniel Ricciardo dan Max Verstappen.
"Aku akan mengeluh jika Red Bull mengambil pebalap lain dari luar," kata Tost.
"Kemudian kami akan dalam masalah besar. Selama para pebalap kami cukup bagus, itu tak masalah. Aku sangat senang soal ini. Aku merasa baik jika seorang pebalap pergi ke Red Bull Racing dan memenangi balapan. Itu lah yang terbaik. Dengan itu kami tahu kami melakukan tugas kami."
Di awal musim Tost membuat dua prediksi jika Albon akan menjadi kejutan dan Honda, pemasok mesin untuk kedua tim berlambang banteng merah itu akan memenangi balapan.
Dia dicela karena pabrikan mesin asal Jepang itu mengalami tiga musim yang suram ketika menjadi pemasok power unit tim McLaren, tapi prediksi Tost terbukti. Verstappen menang di Austria dan Jerman.
"Orang-orang menertawakanku. Tapi aku hampir selalu benar."