Palembang (ANTARA) - Sejumlah guru dan pelajar di Kota Palembang, Sumatera Selatan dibekali kemampuan membuat patung berbahan kimia dari seorang perupa berpengalaman asal Yogyakarta, Rudi Mariyandi.
"Membuat patung dengan bahan kimia ini bukan barang baru di Yogyakarta, tapi di Sumsel baru kami perkenalkan melalui workshop ini," ujar instruktur pembuatan patung Rudi Mariyandi di Taman Budaya Palembang, Jumat.
Sejumlah teknik seni rupa dapat dilakukan untuk membuat patung, salah satunya menggunakan bahan kimia melalui bahan seperti silikon, lem kaca, dan resin dapat dilakukan teknik pencetakan, mulai cetak profesional hingga cetak sekali jadi.
Tak hanya menggunakan bahan kimia, sejatinya bahan untuk membuat patung dapat juga diperoleh dari mana saja dengan mudah, seperti sagu, ujarnya.
Tapi, bagi anak-anak sekolah, ia menyarankan tidak menggunakan bahan kimia yang berdampak kurang baik seperti dari jenis katalis dan resin karena memiliki efek panas pada kulit. Dan sebaiknya menggunakan bahan yang lebih mudah digunakan seperti lem kaca, baby oil, atau sabun cuci piring.
Sementara itu guru seni Sekolah Al Azhar Sriwijaya Zaki Purnomo mengatakan ilmu ini sangat bermanfaat dan bisa diaplikasikan untuk membuka usaha.
Selain itu, siswa jadi tahu cara membuat patung ini tidak sulit karena dibimbing langsung oleh perupa. "Saya yakin siswa antusias buat belajar membuat patung seni rupa seperti ini," kata dia.
Seorang peserta, Isabella, siswa kelas 2 SMA Palembang, mengatakan setelah mengikuti workshop ini ia termotivasi untuk membuat sendiri di rumah.
Kepala UPTD Taman Budaya Tontowi HEP menjelaskan kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari workshop seni yang digelar di Taman Budaya mulai tanggal 15-25 Juli 2019.
"Workshop yang ada antara lain seni rupa, tari, sastra, teater, dan musik yang diikuti pelajar, mahasisswa dan guru seni," kata dia.
Ia mengemukakan bahwa rangkaian acara ini merupakan upaya untuk pengenalan budaya Sumsel sekaligus memberikan bekal keterampilan bagi para peserta.
"Membuat patung dengan bahan kimia ini bukan barang baru di Yogyakarta, tapi di Sumsel baru kami perkenalkan melalui workshop ini," ujar instruktur pembuatan patung Rudi Mariyandi di Taman Budaya Palembang, Jumat.
Sejumlah teknik seni rupa dapat dilakukan untuk membuat patung, salah satunya menggunakan bahan kimia melalui bahan seperti silikon, lem kaca, dan resin dapat dilakukan teknik pencetakan, mulai cetak profesional hingga cetak sekali jadi.
Tak hanya menggunakan bahan kimia, sejatinya bahan untuk membuat patung dapat juga diperoleh dari mana saja dengan mudah, seperti sagu, ujarnya.
Tapi, bagi anak-anak sekolah, ia menyarankan tidak menggunakan bahan kimia yang berdampak kurang baik seperti dari jenis katalis dan resin karena memiliki efek panas pada kulit. Dan sebaiknya menggunakan bahan yang lebih mudah digunakan seperti lem kaca, baby oil, atau sabun cuci piring.
Sementara itu guru seni Sekolah Al Azhar Sriwijaya Zaki Purnomo mengatakan ilmu ini sangat bermanfaat dan bisa diaplikasikan untuk membuka usaha.
Selain itu, siswa jadi tahu cara membuat patung ini tidak sulit karena dibimbing langsung oleh perupa. "Saya yakin siswa antusias buat belajar membuat patung seni rupa seperti ini," kata dia.
Seorang peserta, Isabella, siswa kelas 2 SMA Palembang, mengatakan setelah mengikuti workshop ini ia termotivasi untuk membuat sendiri di rumah.
Kepala UPTD Taman Budaya Tontowi HEP menjelaskan kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari workshop seni yang digelar di Taman Budaya mulai tanggal 15-25 Juli 2019.
"Workshop yang ada antara lain seni rupa, tari, sastra, teater, dan musik yang diikuti pelajar, mahasisswa dan guru seni," kata dia.
Ia mengemukakan bahwa rangkaian acara ini merupakan upaya untuk pengenalan budaya Sumsel sekaligus memberikan bekal keterampilan bagi para peserta.