Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus meningkatkan keterampilan pembuatan produk sandang melalui pelatihan kepada wirausaha di daerah itu.
Ketua Harian Dekranasda Sumsel Ernila Lizar di Palembang, Senin mengatakan bahan baku sandang lokal di daerah ini cukup banyak dan itu perlu dimanfaatkan secara maksimal.
Bahan baku lokal itu bila dibuat kerajinan akan menambah pendapatan masyarakat, kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya melaksanakan bimbingan teknik dengan melaksanakan pelatihan pembuatan kerajinan berbahan baku lokal terutama bidang sandang.
Pelatihan diversifikasi produk sandang khas Sumsel itu bekerja sama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) bagi industri kecil dan menengah (IKM) dalam rangka meningkatkan keterampilan perajin bidang sandang dan menumbuhkan wirausaha baru di daerah ini.
Menurut dia, hal ini seiring dengan misi utama pembangunan Provinsi Sumsel yakni membangun sektor ekonomi kerakyatan dan misi Dekranasda yakni meningkatkan kualitas produk kerajinan, keterampilan perajin dan inovasi teknologi dan promosi.
"Bimtek (bimbingan teknik) ini sangat cocok untuk menciptakan wirausaha baru maupun meningkatkan daya saing produk khususnya produk sandang," ungkapnya.
Dia menambahkan, hingga 2019 ini jumlah IKM di Sumsel mencapai 65.692 unit usaha dengan total penyerapan tenaga kerja mencapai 216.824 orang dan itu menjadi kekuatan dalam memberikan kontribusi dalam mewujudkan kemandirian ekonomi Sumsel.
"Kita harapkan kepada peserta bimtek agar pengetahuan yang didapat terus dikembangkan untuk mewujudkan wirausaha baru dan meningkatkan daya saing produk sandang," kata dia.
Sementara itu, Kepala OJK Regional 7 Sumbagsel Panca Hadi Suryanto mengatakan, salah satu program kerja TPAKD Sumsel adalah mendukung program pengembangan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Jadi bimtek itu sebagai salah satu bentuk perwujudan kegiatan TPAKD karena melalui pelatihan tersebut diharapkan pengusaha IKM di Sumsel dapat meningkatkan daya saing khususnya produk sandang hingga di kancah nasional," tambah dia.
Ketua Harian Dekranasda Sumsel Ernila Lizar di Palembang, Senin mengatakan bahan baku sandang lokal di daerah ini cukup banyak dan itu perlu dimanfaatkan secara maksimal.
Bahan baku lokal itu bila dibuat kerajinan akan menambah pendapatan masyarakat, kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya melaksanakan bimbingan teknik dengan melaksanakan pelatihan pembuatan kerajinan berbahan baku lokal terutama bidang sandang.
Pelatihan diversifikasi produk sandang khas Sumsel itu bekerja sama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) bagi industri kecil dan menengah (IKM) dalam rangka meningkatkan keterampilan perajin bidang sandang dan menumbuhkan wirausaha baru di daerah ini.
Menurut dia, hal ini seiring dengan misi utama pembangunan Provinsi Sumsel yakni membangun sektor ekonomi kerakyatan dan misi Dekranasda yakni meningkatkan kualitas produk kerajinan, keterampilan perajin dan inovasi teknologi dan promosi.
"Bimtek (bimbingan teknik) ini sangat cocok untuk menciptakan wirausaha baru maupun meningkatkan daya saing produk khususnya produk sandang," ungkapnya.
Dia menambahkan, hingga 2019 ini jumlah IKM di Sumsel mencapai 65.692 unit usaha dengan total penyerapan tenaga kerja mencapai 216.824 orang dan itu menjadi kekuatan dalam memberikan kontribusi dalam mewujudkan kemandirian ekonomi Sumsel.
"Kita harapkan kepada peserta bimtek agar pengetahuan yang didapat terus dikembangkan untuk mewujudkan wirausaha baru dan meningkatkan daya saing produk sandang," kata dia.
Sementara itu, Kepala OJK Regional 7 Sumbagsel Panca Hadi Suryanto mengatakan, salah satu program kerja TPAKD Sumsel adalah mendukung program pengembangan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Jadi bimtek itu sebagai salah satu bentuk perwujudan kegiatan TPAKD karena melalui pelatihan tersebut diharapkan pengusaha IKM di Sumsel dapat meningkatkan daya saing khususnya produk sandang hingga di kancah nasional," tambah dia.