Palembang (ANTARA) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir mengatakan perguruan tinggi harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan teknologi agar mutu tempat menempa sumber daya manusia itu tidak tertinggal.
"Sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan teknologi (Iptek) cukup pesat sehingga perlu terus diikuti," kata Menteri M Nasir saat menjadi pembicara pada Simposium Nasional Akuntansi Vokasi dan Olimpiade Akutansi Vokasi yang diselenggarakan Polteknik Negeri Sriwijaya di Palembang, Selasa.
Bahkan kini perubahan dunia tengah memasuki era revolusi industri 4.0 dimana teknologi informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia.
Dengan demikian maka berbagai hal menjadi tanpa batas dengan penggunaan daya komputerisasi, karena data yang tidak terbatas akibat dipengaruhi perkembangan internet dan teknologi digital.
Sehubungan dengan itu tantangan revolusi industri 4.0 harus direspon secara cepat dan tepat seluruh pemangku kepentingan terutama perguruan tinggi termasuk Polteknik.
Bahkan, lanjut menteri, dengan adanya perkembangan teknologi maka bisnis semakin cepat didapat di antaranya melalui dalam jaringan (online) atau berjaringan.
Sekarang ini ada Tokopedia, Traveloka dimana bisnis menggunakan jaringan tersebut cukup diminati, ujarnya.
Namun, kesemuanya itu akibat adanya perkembangan teknologi sehingga itu harus selalu diikuti.
Jadi sebagai Perguruan Tinggi harus selalu melakukan terobosan sehingga ilmu dan teknologi semaikin berkembang.
Untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut itu memang harus memiliki perangkat yang memadai seperti jaringan internet di Perguruan Tinggi.
Bahkan Perguruan Tinggi harus memiliki jaringan Wi-Fi untuk memudahkan para mahasiswa dalam menimba ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Saya rasa semua Perguruan Tinggi telah memiliki jaringan internet dan bila itu tidak ada boleh dikatakan lembaga pendidikan itu sebagai museum," tambah dia.
"Sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan teknologi (Iptek) cukup pesat sehingga perlu terus diikuti," kata Menteri M Nasir saat menjadi pembicara pada Simposium Nasional Akuntansi Vokasi dan Olimpiade Akutansi Vokasi yang diselenggarakan Polteknik Negeri Sriwijaya di Palembang, Selasa.
Bahkan kini perubahan dunia tengah memasuki era revolusi industri 4.0 dimana teknologi informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia.
Dengan demikian maka berbagai hal menjadi tanpa batas dengan penggunaan daya komputerisasi, karena data yang tidak terbatas akibat dipengaruhi perkembangan internet dan teknologi digital.
Sehubungan dengan itu tantangan revolusi industri 4.0 harus direspon secara cepat dan tepat seluruh pemangku kepentingan terutama perguruan tinggi termasuk Polteknik.
Bahkan, lanjut menteri, dengan adanya perkembangan teknologi maka bisnis semakin cepat didapat di antaranya melalui dalam jaringan (online) atau berjaringan.
Sekarang ini ada Tokopedia, Traveloka dimana bisnis menggunakan jaringan tersebut cukup diminati, ujarnya.
Namun, kesemuanya itu akibat adanya perkembangan teknologi sehingga itu harus selalu diikuti.
Jadi sebagai Perguruan Tinggi harus selalu melakukan terobosan sehingga ilmu dan teknologi semaikin berkembang.
Untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut itu memang harus memiliki perangkat yang memadai seperti jaringan internet di Perguruan Tinggi.
Bahkan Perguruan Tinggi harus memiliki jaringan Wi-Fi untuk memudahkan para mahasiswa dalam menimba ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Saya rasa semua Perguruan Tinggi telah memiliki jaringan internet dan bila itu tidak ada boleh dikatakan lembaga pendidikan itu sebagai museum," tambah dia.