Jakarta (ANTARA) - Ahli gizi menyebut hasil telaah kritis berbagai jurnal penelitian tentang berbagai jenis air menunjukkan bahwa air mineral biasa masih lebih baik dari pada air oksigen dan air alkali yang disebut-sebut memiliki manfaat kesehatan.
“Air oksigen tidak terbukti memperbaiki status hidrasi lebih cepat dari air biasa. Tingkat kepercayaan tentang manfaatnya tidak terbukti meningkatkan kesehatan fisik,” kata ahli gizi yang juga Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) Dr dr Diana Sunardi M.Gizi, Sp.GK di Jakarta, Selasa.
Hal serupa juga terjadi pada penelitian terhadap air alkali yang menunjukkan belum terbukti secara kuat memiliki manfaat terhadap kesehatan. “Air alkali hanya memperbaiki status hidrasi saja, sama seperti air biasa,” kata Diana.
Dia menyebut masyarakat cenderung mempercayai komunikasi yang beredar dengan klaim yang berlebihan meski tidak memiliki sumber dan kredibilitas yang jelas.
Survei juga menunjukkan masyarakat Indonesia cukup mengenal produk-produk air beroksigen dan air alkali yang dianggap memiliki berbagai manfaat terhadap kesehatan dan bahkan dapat menyembuhkan penyakit.
Sedangkan untuk air demineral atau air yang tanpa memiliki mineral apapun dengan melalui proses terlebih dahulu lebih sedikit dikenal di masyarakat.
Air demineral terlebih dulu melalui proses deionisasi atau destilasi sehingga tidak mengandung zat apapun di dalamnya. Mengonsumsi air demineral dalam jangka waktu yang lama tidak baik untuk kesehatan karena tubuh menjadi kekurangan vitamin B12.
Air mineral lebih baik dari air oksigen
Ilustrasi - Produksi air kemasan (Ist)