Jakarta (ANTARA) - Air setinggi 10-20 centimeter akibat luapan Kali Ciliwung masih menggenangi RT 11 RW 05 Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis.
Di lorong-lorong pemukiman warga, beberapa anak-anak ditemani ibunya terlihat tengah mengeringkan genangan air di depan halaman rumah.
Wilayah yang terletak di bantaran Kali Ciliwung itu, banjir sempat mencapai 50 hingga 70 centimeter yang merendam sekitar 200 rumah di RT 11 pada Kamis pukul 05.00 WIB.
Namun sekitar satu jam kemudian, air perlahan surut menyisakan genangan setinggi 10-20 centimeter sampai pukul 09.00 WIB.
Menurut Ketua RT 11, Eka Kurniawan mengatakan banjir telah merendam wilayahnya selama dua hari sejak 24 April.
"Banjir hari pertama sampai pintu rumah, warga tidak ada yang mengungsi karena sebagian besar mereka naik ke lantai dua," kata Eka.
Walaupun direndam banjir, Eka mengatakan aktivitas warga tetap berjalan seperti biasa.
Senada dengan Eka, warga lain Yanti yang tinggal persis di bantaran Kali Ciliwung, menuturkan banjir tidak membuat aktivitas sehari-harinya lumpuh.
"Kalau banjirnya tinggi ya kami naik ke lantai dua, kalau mau ke luar tinggal lewat genteng, nanti tembus ke Komplek Duri Permai yang lebih tinggi," ujar Yanti.
Banjir merendam kawasan Kebon Pala akibat curah hujan tinggi di Bogor sejak Selasa (23/4) malam. Akibatnya, air di Sungai Ciliwung pun meluap dilihat dari tingginya permukaan air di Pintu Air Bendung Katulampa dan Pintu Air Depok pada 24 April.
Data Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menunjukkan, pada pukul 06.00 WIB, tinggi permukaan air Bendung Katulampa dan Depok dalam posisi aman.
Di lorong-lorong pemukiman warga, beberapa anak-anak ditemani ibunya terlihat tengah mengeringkan genangan air di depan halaman rumah.
Wilayah yang terletak di bantaran Kali Ciliwung itu, banjir sempat mencapai 50 hingga 70 centimeter yang merendam sekitar 200 rumah di RT 11 pada Kamis pukul 05.00 WIB.
Namun sekitar satu jam kemudian, air perlahan surut menyisakan genangan setinggi 10-20 centimeter sampai pukul 09.00 WIB.
Menurut Ketua RT 11, Eka Kurniawan mengatakan banjir telah merendam wilayahnya selama dua hari sejak 24 April.
"Banjir hari pertama sampai pintu rumah, warga tidak ada yang mengungsi karena sebagian besar mereka naik ke lantai dua," kata Eka.
Walaupun direndam banjir, Eka mengatakan aktivitas warga tetap berjalan seperti biasa.
Senada dengan Eka, warga lain Yanti yang tinggal persis di bantaran Kali Ciliwung, menuturkan banjir tidak membuat aktivitas sehari-harinya lumpuh.
"Kalau banjirnya tinggi ya kami naik ke lantai dua, kalau mau ke luar tinggal lewat genteng, nanti tembus ke Komplek Duri Permai yang lebih tinggi," ujar Yanti.
Banjir merendam kawasan Kebon Pala akibat curah hujan tinggi di Bogor sejak Selasa (23/4) malam. Akibatnya, air di Sungai Ciliwung pun meluap dilihat dari tingginya permukaan air di Pintu Air Bendung Katulampa dan Pintu Air Depok pada 24 April.
Data Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menunjukkan, pada pukul 06.00 WIB, tinggi permukaan air Bendung Katulampa dan Depok dalam posisi aman.