Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia untuk tiga hari ke depan hingga Sabtu (27/4).
Informasi dari Humas BMKG Taufan Maulana yang diterima di Jakarta, Rabu, kondisi tersebut diakibatkan adanya tekanan rendah 105 hPa di Samudera Hindia Barat Lampung.
Hingga berakibat pada pola angin di wilayah utara Indonesia umumnya bergerak dari Timur laut-Tenggara dengan kecepatan 3-25 knot, sedangkan untuk wilayah selatan Indonesia umumnya angin bergerak dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan 3-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia Selatan Jawa hingga NTT, laut Sawu bagian selatan, dan Kepulauan Sangihe-Talaud. Kondisi inilah yang menyebabkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut
Beberapa wilayah di Indonesia yang berpeluang terkena gelombang air laut sedang (1.25-2.50 meter) di antaranya Perairan Utara Sabang, Perairan Sabang-Banda Aceh, Perairan Timur Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Selat Sape Bagian Selatan, Selat Sumba Bagian Timur, Selat Ombai, Selat Sape, Laut Sawu Bagian Utara, Perairan Kupang- Pulau Rote, Laut Timor Selatan NTT, Laut Natuna Utara, Perairan Utara Jawa Timur
Juga di Perairan Selatan Kalimantan, Perairan Kepulauan Kangean, Laut Jawa, Selat Makassar Bagian Selatan, Perairan Kepulauan Sabalana, Perairan Kepulauan Baubau-Wakatobi, Perairan Timur Sulawesi Tenggara, Laut Banda dan laut Flores, Perairan Selatan Ambon, Laut Banda, Perairan Kepulauan Letti Hingga Tanimbar, Perairan Kepulauan Kei hingga Aru, Perairan Amamapere, Laut Arafuru.
Serta di Perairan Utara Sulawesi, laut Sulawesi Bagian Barat Hingga Tengah, Perairan Bitung-Manado, Laut Maluku Bagian Utara, Perairan Utara hingga Timur Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Papua Barat hingga Papua, Samudera Pasifik Utara Papua Barat hingga Papua.
Sedangkan untuk wilayah yang harus diwaspadai berpeluang akan gelombang tinggi 2.50 -4.0 meter yaitu Perairan Barat Sumatera, Perairan Pulau Enggano-Bengkulu, Samudera Hindia Barat Sumatera, Selat Sunda Bagian Selatan, Perairan Selatan Pulau Jawa Hingga Pulau Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas Bagian Selatan, Selat Sumba Bagian Barat.
Di Perairan Selatan Pulau Sumba, Laut Sawu Bagian Selatan, Samudera Hindia Selatan Jawa hingga NTT, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Sulawesi Bagian Timur, Samudera Pasifik Utara Halmahera.
Untuk itu BMKG mengimbau agar memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
Informasi dari Humas BMKG Taufan Maulana yang diterima di Jakarta, Rabu, kondisi tersebut diakibatkan adanya tekanan rendah 105 hPa di Samudera Hindia Barat Lampung.
Hingga berakibat pada pola angin di wilayah utara Indonesia umumnya bergerak dari Timur laut-Tenggara dengan kecepatan 3-25 knot, sedangkan untuk wilayah selatan Indonesia umumnya angin bergerak dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan 3-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia Selatan Jawa hingga NTT, laut Sawu bagian selatan, dan Kepulauan Sangihe-Talaud. Kondisi inilah yang menyebabkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut
Beberapa wilayah di Indonesia yang berpeluang terkena gelombang air laut sedang (1.25-2.50 meter) di antaranya Perairan Utara Sabang, Perairan Sabang-Banda Aceh, Perairan Timur Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Selat Sape Bagian Selatan, Selat Sumba Bagian Timur, Selat Ombai, Selat Sape, Laut Sawu Bagian Utara, Perairan Kupang- Pulau Rote, Laut Timor Selatan NTT, Laut Natuna Utara, Perairan Utara Jawa Timur
Juga di Perairan Selatan Kalimantan, Perairan Kepulauan Kangean, Laut Jawa, Selat Makassar Bagian Selatan, Perairan Kepulauan Sabalana, Perairan Kepulauan Baubau-Wakatobi, Perairan Timur Sulawesi Tenggara, Laut Banda dan laut Flores, Perairan Selatan Ambon, Laut Banda, Perairan Kepulauan Letti Hingga Tanimbar, Perairan Kepulauan Kei hingga Aru, Perairan Amamapere, Laut Arafuru.
Serta di Perairan Utara Sulawesi, laut Sulawesi Bagian Barat Hingga Tengah, Perairan Bitung-Manado, Laut Maluku Bagian Utara, Perairan Utara hingga Timur Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Papua Barat hingga Papua, Samudera Pasifik Utara Papua Barat hingga Papua.
Sedangkan untuk wilayah yang harus diwaspadai berpeluang akan gelombang tinggi 2.50 -4.0 meter yaitu Perairan Barat Sumatera, Perairan Pulau Enggano-Bengkulu, Samudera Hindia Barat Sumatera, Selat Sunda Bagian Selatan, Perairan Selatan Pulau Jawa Hingga Pulau Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas Bagian Selatan, Selat Sumba Bagian Barat.
Di Perairan Selatan Pulau Sumba, Laut Sawu Bagian Selatan, Samudera Hindia Selatan Jawa hingga NTT, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Sulawesi Bagian Timur, Samudera Pasifik Utara Halmahera.
Untuk itu BMKG mengimbau agar memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.