Jakarta (ANTARA) - Wakil Mufti Lebanon Syekh Dr Riyadh Bazo mengatakan Indonesia adalah negeri yang indah dan tenteram, dan sepatutnya warga negara ini bersama-sama menjaganya.
"Indonesia adalah negeri indah, nyaman, aman, dan tenteram, serta memilliki toleransi dan saling menghormati sesama bangsa sangat tinggi. Ini yang membuat banyak negara iri dengan Indonesia, termasuk kami," kata Syekh Riyadh Bazo dikutip dari siaran pers di Jakarta, Selasa.
Syekh Riyadh menghadiri Konferensi Ulama Sufi Internasional (World Sufi Forum) di Pekalongan, 8-10 April 2019. Menurutnya, konferensi yang dihadiri seluruh ulama sufi dari berbagai dunia itu merupakan wujud keinginan bangsa Indonesia untuk mempertahankan nilai-nilai yang telah dibangun para pendiri bangsa, termasuk tokoh Islam seperti para wali.
Karena itu, Rektor Universitas Al Azhar Lebanon ini mengajak bangsa Indonesia untuk selalu mempertahankan persatuan dan kesatuannya meski sedang melaksanakan pemilihan umum, serta agar tidak terpengaruh ideologi yang dapat merusak kehidupan yang damai dan tenteram.
"Kita harus selalu mewaspadai propaganda kelompok radikal yang lahirnya menginginkan kebaikan, tetapi tujuannya adalah untuk mencabik-cabik sebuah bangsa sehingga terjerumus dalam konflik yang berkepanjangan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, di banyak negara Islam, termasuk di negaranya Lebanon, pemikiran radikal dan terorisme masuk ke semua lini secara aktif. Hal itulah yang membuat banyak negara Islam tidak stabil bahkan hancur karena perang saudara.
"Indonesia tidak boleh terjerumus ke kubangan yang sama seperti negara-negara lain hanya karena perbedaan pemikiran dan pilihan. Saya mengimbau sebagai sahabat agar segenap bangsa Indonesia, khususnya muslimin agar tidak terlibat dalam sebuah fitnah yang dapat membahayakan kehidupan damai dan tenteram di negeri indah ini," imbuhnya.
Ia menilai kehidupan keagamaan di Indonesia sudah sangat baik, harus disyukuri dan dilestarikan. Di sini peran tokoh agama sangat penting untuk terus memberikan pencerahan dan membangun harmonisasi dalam kehidupan.
"Umat Islam harus hidup dengan semua orang tanpa melihat latar belakang karena yang paling penting adalah perdamaian bagi umat manusia. Saya berdoa agar rakyat dan bangsa serta pemerintah Indonesia senantiasa mendapat bimbingan dalam menjaga negeri yang indah dan baik ini," tuturnya.
Dia juga menganjurkan kepada umat Islam Indonesia agar senantiasa menjaga ajaran ahlussunnah waljaamah yang dipelopori oleh Abu Hassan Al-Asyari dan Abu Mansur Almaturidi serta Imam Syafii serta membaca buku buku ulama yang diterbitkan oleh ulama-ulama moderat seperti dari Al-Azhar karena manhaj mereka sangat moderat dan sesuai dengan ajaran Islam yang benar.
"Jangan membaca buku-buku yang diterbitkan oleh kelompok ekstrem, apalagi belajar pada ulama-ulama ekstrem karena yang demikian itu akan memengaruhi pemikirannya jadi ekstrem. Anak-anak muda Islam harus diperhatikan dan dibina dengan baik baik melalui ajaran ajaran Islam yang moderat karena mereka itu adalah target para kelompok radikal terorisme dan ekstremisme," tegas Syekh Riyadh Bazo
"Indonesia adalah negeri indah, nyaman, aman, dan tenteram, serta memilliki toleransi dan saling menghormati sesama bangsa sangat tinggi. Ini yang membuat banyak negara iri dengan Indonesia, termasuk kami," kata Syekh Riyadh Bazo dikutip dari siaran pers di Jakarta, Selasa.
Syekh Riyadh menghadiri Konferensi Ulama Sufi Internasional (World Sufi Forum) di Pekalongan, 8-10 April 2019. Menurutnya, konferensi yang dihadiri seluruh ulama sufi dari berbagai dunia itu merupakan wujud keinginan bangsa Indonesia untuk mempertahankan nilai-nilai yang telah dibangun para pendiri bangsa, termasuk tokoh Islam seperti para wali.
Karena itu, Rektor Universitas Al Azhar Lebanon ini mengajak bangsa Indonesia untuk selalu mempertahankan persatuan dan kesatuannya meski sedang melaksanakan pemilihan umum, serta agar tidak terpengaruh ideologi yang dapat merusak kehidupan yang damai dan tenteram.
"Kita harus selalu mewaspadai propaganda kelompok radikal yang lahirnya menginginkan kebaikan, tetapi tujuannya adalah untuk mencabik-cabik sebuah bangsa sehingga terjerumus dalam konflik yang berkepanjangan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, di banyak negara Islam, termasuk di negaranya Lebanon, pemikiran radikal dan terorisme masuk ke semua lini secara aktif. Hal itulah yang membuat banyak negara Islam tidak stabil bahkan hancur karena perang saudara.
"Indonesia tidak boleh terjerumus ke kubangan yang sama seperti negara-negara lain hanya karena perbedaan pemikiran dan pilihan. Saya mengimbau sebagai sahabat agar segenap bangsa Indonesia, khususnya muslimin agar tidak terlibat dalam sebuah fitnah yang dapat membahayakan kehidupan damai dan tenteram di negeri indah ini," imbuhnya.
Ia menilai kehidupan keagamaan di Indonesia sudah sangat baik, harus disyukuri dan dilestarikan. Di sini peran tokoh agama sangat penting untuk terus memberikan pencerahan dan membangun harmonisasi dalam kehidupan.
"Umat Islam harus hidup dengan semua orang tanpa melihat latar belakang karena yang paling penting adalah perdamaian bagi umat manusia. Saya berdoa agar rakyat dan bangsa serta pemerintah Indonesia senantiasa mendapat bimbingan dalam menjaga negeri yang indah dan baik ini," tuturnya.
Dia juga menganjurkan kepada umat Islam Indonesia agar senantiasa menjaga ajaran ahlussunnah waljaamah yang dipelopori oleh Abu Hassan Al-Asyari dan Abu Mansur Almaturidi serta Imam Syafii serta membaca buku buku ulama yang diterbitkan oleh ulama-ulama moderat seperti dari Al-Azhar karena manhaj mereka sangat moderat dan sesuai dengan ajaran Islam yang benar.
"Jangan membaca buku-buku yang diterbitkan oleh kelompok ekstrem, apalagi belajar pada ulama-ulama ekstrem karena yang demikian itu akan memengaruhi pemikirannya jadi ekstrem. Anak-anak muda Islam harus diperhatikan dan dibina dengan baik baik melalui ajaran ajaran Islam yang moderat karena mereka itu adalah target para kelompok radikal terorisme dan ekstremisme," tegas Syekh Riyadh Bazo