Jakarta (ANTARA) - Wartawan cetak dan elektronik di Negara Ethiopia ingin bertukar pengalaman dan mengadakan kerja sama intensif dengan wartawan dan media di Indonesia.
Pernyataan dari Kedutaan Besar RI di Addis Ababa, Rabu bahwa wartawan Ethiopia menilai Indonesia sebagai negara yang lebih maju dibidang pemberitaan dan pengelolaan usaha media.
Dengan bertukar pengalaman dan kerja sama diharapkan hubungan bilateral kedua negara akan semakin kuat dan meningkat serta berdampak pada kerja sama lainnya.
Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan African Union, sebuah organisasi negara-negara benua Afrika, mengatakan setelah menjamu makan siang tujuh wartawan cetak dan elektronika Ethiopia di kediaman resmi Duta Besar, Wisma Indonesia, Selasa (2/4).
Ketujuh wartawan Ethiopia yang hadir pada jamuan makan siang itu adalah Amanuel Aby, Tsehay Aklilu dan Joseph Yonas dari Ethiopian Broadcasting Corporation ; Yodit Admasu Tefera dari Impact Communication Plc ; Sisay Sahlu dari The Daily Monitor ; Assegid Mulugeta dari EBC Radio 104.7 FM dan Kiram Tadese dari Afro FM 105.3 FM.
Lebih lanjut Duta Besar Al Busyra Basnur, yang juga mantan wartawan dan penulis buku “Diplomasi Publik : Catatan, Inspirasi dan Harapan” itu, mengatakan kepada wartawan Ethiopia bahwa wartawan memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam memajukan kehidupan suatu bangsa dan negara.
“Kontribusi wartawan dan media dalam mencerdaskan kehidupan dan memotivasi masyarakat untuk lebih maju adalah sangat besar”, tambahnya.
Menanggapi keinginan dan harapan wartawan Ethiopia terhadap Indonesia, Duta Besar Al Busyra Basnur memaparkan beberapa program yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri, untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama media di Indonesia dengan media di negara-negara sahabat.
Program tersebut antara lain Bilateral Inter-Media Dialogue (BIMD) dan Journalist Visit Program (JVP). Ketika menjabat sebagai Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Al Busyra Basnur mengelola beberapa kali program dialog antar media tersebut. Wartawan Ethiopia mengharapkan, kedepan, Indonesia dapat pula menyelenggarakan Bilateral Inter-Media Dialogue dan Journalist Visit Program dengan Ethiopia.
Ketika diinformasikan bahwa sejumlah wartawan Indonesia akan ke Addis Ababa tanggal 2-3 Mei 2019 untuk menghadiri 26th Annual World Press Freedom Conference di markas African Union, wartawan Ethiopia tersebut berkeinginan sekali untuk mengundang delegasi wartawan Indonesia berkunjung dan berdiskusi di kantor media mereka masing-masing.
“Akan kami komunikasikan dengan kawan-kawan wartawan di Indonesia yang akan menghadiri konferensi tersebut”, kata Duta Besar Al Busyra Basnur yang sebelumnya memang telah berkomunikasi dengan beberapa wartawan yang akan menjadi anggota delegasi Indonesia.
Media pers Ethiopia dewasa ini mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat, baik dari sisi jumlah media maupun kualitas pemberitaan. Begitu juga penggunaan sosial media saat ini booming di kalangan milenial di kota-kota besar.
Menurut data terakhir, jumlah total media pers Ethiopia sekitar 200 yang tersebar di ibu kota dan daerah. Hal lain yang menarik dicatat adalah profesi wartawan menjadi salah satu pekerjaan favorit generasi muda Ethiopia saat ini.
Pernyataan dari Kedutaan Besar RI di Addis Ababa, Rabu bahwa wartawan Ethiopia menilai Indonesia sebagai negara yang lebih maju dibidang pemberitaan dan pengelolaan usaha media.
Dengan bertukar pengalaman dan kerja sama diharapkan hubungan bilateral kedua negara akan semakin kuat dan meningkat serta berdampak pada kerja sama lainnya.
Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan African Union, sebuah organisasi negara-negara benua Afrika, mengatakan setelah menjamu makan siang tujuh wartawan cetak dan elektronika Ethiopia di kediaman resmi Duta Besar, Wisma Indonesia, Selasa (2/4).
Ketujuh wartawan Ethiopia yang hadir pada jamuan makan siang itu adalah Amanuel Aby, Tsehay Aklilu dan Joseph Yonas dari Ethiopian Broadcasting Corporation ; Yodit Admasu Tefera dari Impact Communication Plc ; Sisay Sahlu dari The Daily Monitor ; Assegid Mulugeta dari EBC Radio 104.7 FM dan Kiram Tadese dari Afro FM 105.3 FM.
Lebih lanjut Duta Besar Al Busyra Basnur, yang juga mantan wartawan dan penulis buku “Diplomasi Publik : Catatan, Inspirasi dan Harapan” itu, mengatakan kepada wartawan Ethiopia bahwa wartawan memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam memajukan kehidupan suatu bangsa dan negara.
“Kontribusi wartawan dan media dalam mencerdaskan kehidupan dan memotivasi masyarakat untuk lebih maju adalah sangat besar”, tambahnya.
Menanggapi keinginan dan harapan wartawan Ethiopia terhadap Indonesia, Duta Besar Al Busyra Basnur memaparkan beberapa program yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri, untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama media di Indonesia dengan media di negara-negara sahabat.
Program tersebut antara lain Bilateral Inter-Media Dialogue (BIMD) dan Journalist Visit Program (JVP). Ketika menjabat sebagai Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Al Busyra Basnur mengelola beberapa kali program dialog antar media tersebut. Wartawan Ethiopia mengharapkan, kedepan, Indonesia dapat pula menyelenggarakan Bilateral Inter-Media Dialogue dan Journalist Visit Program dengan Ethiopia.
Ketika diinformasikan bahwa sejumlah wartawan Indonesia akan ke Addis Ababa tanggal 2-3 Mei 2019 untuk menghadiri 26th Annual World Press Freedom Conference di markas African Union, wartawan Ethiopia tersebut berkeinginan sekali untuk mengundang delegasi wartawan Indonesia berkunjung dan berdiskusi di kantor media mereka masing-masing.
“Akan kami komunikasikan dengan kawan-kawan wartawan di Indonesia yang akan menghadiri konferensi tersebut”, kata Duta Besar Al Busyra Basnur yang sebelumnya memang telah berkomunikasi dengan beberapa wartawan yang akan menjadi anggota delegasi Indonesia.
Media pers Ethiopia dewasa ini mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat, baik dari sisi jumlah media maupun kualitas pemberitaan. Begitu juga penggunaan sosial media saat ini booming di kalangan milenial di kota-kota besar.
Menurut data terakhir, jumlah total media pers Ethiopia sekitar 200 yang tersebar di ibu kota dan daerah. Hal lain yang menarik dicatat adalah profesi wartawan menjadi salah satu pekerjaan favorit generasi muda Ethiopia saat ini.