Sukabum (ANTARA News Sumsel) - Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mempunyai banyak varietas unggul durian (Durio zibethinus), salah satunya jenis Si Sake yang mempunyai keunggulan lebih bahkan langka.
"Durian Si Sake hanya ada satu pohon yang tumbuh di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak. Durian ini bisa dikatakan langka karena hanya berbuah sekali setahui dan karena ada satu pohon itupun hanya menghasilkan paling banyak 120 butir saja," kata Pengurus Lembabaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Sukamaju Asep Suherman di Sukabumi, Minggu.
Menurut dia, dinamakan Si Sake karena tumbuhnya hanya di Desa Sukamaju. Untuk harga setiap butirnya yang ukuran kecil Rp150 ribu dan paling besar di atas Rp300 ribu. Biasanya saat musim berbuah durian ini sudah dipesan oleh pecinta buah yang memiliki kulit berduri ini, bahkan saat panen sudah langsung habis terjual.
Keunggulan durian ini melebihi durian jenis Matahari dan Musang King yakni ukuran yang besar, sudah tentu manis, teksturnya lembut, kandungan airnya rendah, daging tebal, biji tipis dan aromanya khas.
Pihaknya juga saat ini berupaya mengembangkan durian asli Desa Cimanggu tersebut agar populasi pohonnya bertambah dan tentunya kuantitas produksi dari durian tersebut bisa lebih banyak lagi.
"Durian ini menjadi andalan kami dalam mendongkrak ekonomi masyarakat Desa Sukamaju, meskipun di desa kami banyak pohon durian lokal lainnya tetapi Si Sake yang paling unggul," tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sudrajat mengatakan pihaknya saat ini terus mengembangkan varietas unggulan durian lokal Sukabumi bahkan sudah mendaftarkan ke instansi terkait untuk dipatenkan.
Namun harus diakui, kelemahan dalam pengembangan ini biji durian lokal Sukabumi seperi jenis Gandaria dan Si Sake tipis akibatnya susah tumbuh. Maka dari itu perlu cara lain untuk mengembangkan populasi pohon durian ini yakni dengan cara okulasi.
"Durian Si Sake hanya ada satu pohon yang tumbuh di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak. Durian ini bisa dikatakan langka karena hanya berbuah sekali setahui dan karena ada satu pohon itupun hanya menghasilkan paling banyak 120 butir saja," kata Pengurus Lembabaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Sukamaju Asep Suherman di Sukabumi, Minggu.
Menurut dia, dinamakan Si Sake karena tumbuhnya hanya di Desa Sukamaju. Untuk harga setiap butirnya yang ukuran kecil Rp150 ribu dan paling besar di atas Rp300 ribu. Biasanya saat musim berbuah durian ini sudah dipesan oleh pecinta buah yang memiliki kulit berduri ini, bahkan saat panen sudah langsung habis terjual.
Keunggulan durian ini melebihi durian jenis Matahari dan Musang King yakni ukuran yang besar, sudah tentu manis, teksturnya lembut, kandungan airnya rendah, daging tebal, biji tipis dan aromanya khas.
Pihaknya juga saat ini berupaya mengembangkan durian asli Desa Cimanggu tersebut agar populasi pohonnya bertambah dan tentunya kuantitas produksi dari durian tersebut bisa lebih banyak lagi.
"Durian ini menjadi andalan kami dalam mendongkrak ekonomi masyarakat Desa Sukamaju, meskipun di desa kami banyak pohon durian lokal lainnya tetapi Si Sake yang paling unggul," tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sudrajat mengatakan pihaknya saat ini terus mengembangkan varietas unggulan durian lokal Sukabumi bahkan sudah mendaftarkan ke instansi terkait untuk dipatenkan.
Namun harus diakui, kelemahan dalam pengembangan ini biji durian lokal Sukabumi seperi jenis Gandaria dan Si Sake tipis akibatnya susah tumbuh. Maka dari itu perlu cara lain untuk mengembangkan populasi pohon durian ini yakni dengan cara okulasi.