Musi Rawas Utara (ANTARA News Sumsel) - Pembongkaran makam di Desa Bina Karya, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Selasa (29/1), diyakini merupakan aksi pencurian yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab untuk mengambil barang berharga milik si mayit.
"Kuat dugaan kami makam itu sengaja dibongkar oleh orang tidak dikenal, motif sementara diduga adalah pencurian barang berharga milik si mayit," kata Kapolsek Karang Dapo, Iptu Yani Iskandar saat dikonfirmasi ANTARA News Sumsel di Karang Dapo, Rabu.
Namun pihaknya tidak bisa menindaklanjuti untuk mengungkap siapa pelaku pembongkaran makam tersebut karena pihak keluarga mayat tidak ingin membuat laporan secara resmi kepada aparat kepolisian.
Setelah pihaknya mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), ditemukan sejumlah peralatan untuk membongkar makam, seperti linggis yang didapati di dalam kuburan dan cangkul yang ditemukan sekitar 100 meter dari TKP.
"Pelakunya diduga lebih dari satu orang, karena di TKP kami menemukan barang bukti satu linggis dan dua cangkul, sekarang mayatnya sudah dikuburkan kembali, sementara keluarga mayat tidak ingin membuat laporan secara resmi," ujarnya Iptu Yani Iskandar.
Sementara itu, Kepala Desa Bina Karya, Dumiyati mengungkapkan kuburan yang terbongkar tersebut beridentitas jenazah bernama Sunarni, seorang pemeluk agama Kristen yang meninggal dunia karena sakit dan dikuburkan pada tanggal 22 Januari 2019 lalu.
Dia menceritakan, makam yang terbongkar itu diketahui setelah ada warga Desa Bina Karya, yakni Suranto (54) dan Nentauan (43) yang hendak berangkat ke kebun melintasi tempat pemakaman umum dan melihat ada makam dengan kondisi terbongkar.
"Kemudian pak Suranto dan ibu Nentauan melapor kepada kami pemerintah desa, setelah kami cek ke lokasi ternyata benar, dan kami langsung memberi tahu pihak keluarga pemilik makam dan melapor kepada pihak Polsek Karang Dapo," jelas Kades Dumiyati.
Pihaknya menduga kuburan mayat tersebut dibongkar saat tengah malam, namun berhubung hujan lebat dan kuburan penuh dengan air serta waktu sudah menjelang pagi, sehingga para pelaku meninggalkan kuburan itu karena ketakutan diketahui warga.
"Menurut informasi dari keluarga mayat, jenazah dikuburkan menggunakan peti, sementara di dalam peti itu ada Alkitab beserta dua tas berisi pakaian mayat, namun tidak ada perhiasan, dan semuanya masih lengkap, tidak ada yang hilang," katanya.
Lanjut Kades Dumiyati, sama seperti dugaan pihak kepolisian bahwa kuburan tersebut diduga kuat dibongkar oleh orang tidak bertanggung jawab karena ingin mencuri barang berharga milik si mayit yang diyakini membawa perhiasan ke dalam kuburan.
"Mayat ini adalah orang yang beragama Kristen, mungkin para pelaku ini meyakini bahwa kalau orang Kristen meninggal dunia, maka barang-barang berharga yang dipakainya semasa hidup ikut dimasukan dalam peti, tapi ternyata tidak ada perhiasan, dan sekarang mayatnya sudah dikuburkan kembali," ujarnya.
"Kuat dugaan kami makam itu sengaja dibongkar oleh orang tidak dikenal, motif sementara diduga adalah pencurian barang berharga milik si mayit," kata Kapolsek Karang Dapo, Iptu Yani Iskandar saat dikonfirmasi ANTARA News Sumsel di Karang Dapo, Rabu.
Namun pihaknya tidak bisa menindaklanjuti untuk mengungkap siapa pelaku pembongkaran makam tersebut karena pihak keluarga mayat tidak ingin membuat laporan secara resmi kepada aparat kepolisian.
Setelah pihaknya mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), ditemukan sejumlah peralatan untuk membongkar makam, seperti linggis yang didapati di dalam kuburan dan cangkul yang ditemukan sekitar 100 meter dari TKP.
"Pelakunya diduga lebih dari satu orang, karena di TKP kami menemukan barang bukti satu linggis dan dua cangkul, sekarang mayatnya sudah dikuburkan kembali, sementara keluarga mayat tidak ingin membuat laporan secara resmi," ujarnya Iptu Yani Iskandar.
Sementara itu, Kepala Desa Bina Karya, Dumiyati mengungkapkan kuburan yang terbongkar tersebut beridentitas jenazah bernama Sunarni, seorang pemeluk agama Kristen yang meninggal dunia karena sakit dan dikuburkan pada tanggal 22 Januari 2019 lalu.
Dia menceritakan, makam yang terbongkar itu diketahui setelah ada warga Desa Bina Karya, yakni Suranto (54) dan Nentauan (43) yang hendak berangkat ke kebun melintasi tempat pemakaman umum dan melihat ada makam dengan kondisi terbongkar.
"Kemudian pak Suranto dan ibu Nentauan melapor kepada kami pemerintah desa, setelah kami cek ke lokasi ternyata benar, dan kami langsung memberi tahu pihak keluarga pemilik makam dan melapor kepada pihak Polsek Karang Dapo," jelas Kades Dumiyati.
Pihaknya menduga kuburan mayat tersebut dibongkar saat tengah malam, namun berhubung hujan lebat dan kuburan penuh dengan air serta waktu sudah menjelang pagi, sehingga para pelaku meninggalkan kuburan itu karena ketakutan diketahui warga.
"Menurut informasi dari keluarga mayat, jenazah dikuburkan menggunakan peti, sementara di dalam peti itu ada Alkitab beserta dua tas berisi pakaian mayat, namun tidak ada perhiasan, dan semuanya masih lengkap, tidak ada yang hilang," katanya.
Lanjut Kades Dumiyati, sama seperti dugaan pihak kepolisian bahwa kuburan tersebut diduga kuat dibongkar oleh orang tidak bertanggung jawab karena ingin mencuri barang berharga milik si mayit yang diyakini membawa perhiasan ke dalam kuburan.
"Mayat ini adalah orang yang beragama Kristen, mungkin para pelaku ini meyakini bahwa kalau orang Kristen meninggal dunia, maka barang-barang berharga yang dipakainya semasa hidup ikut dimasukan dalam peti, tapi ternyata tidak ada perhiasan, dan sekarang mayatnya sudah dikuburkan kembali," ujarnya.