Palembang (ANTARA News Sumsel) - Hujan deras yang mengguyur Palembang beberapa hari lalu menyebabkan timbulnya genangan air baik di jalan protokol maupun di pemukiman penduduk, tak sedikit pengendara yang memilih menerobos genangan untuk cepat sampai tujuan.
“Kendaraan seperti sepeda motor tidak disarankan menerobos banjir. Salah satu risiko terparahnya ketika menerobos banjir adalah air berpotensi masuk ke ruang pembakaran yang akan menyebabkan water hammer,” kata Kepala Wilayah Astra Motor Sumsel Ronny Agustinus di Palembang, Minggu (18/11).
Ia mengatakan jika pengendara sepeda motor tetap nekat menerobos banjir, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan dengan hal pertama yang paling penting yakni posisi saringan udara.
"posisi saringan udara terutama yang motor tipe matik terkesan pendek yang didesain pada ketinggian tertentu. Begitu saringan udaranya terendam air maka air berpotensi masuk ke mesin atau biasa disebut dengan water hammer," ujarnya.
Ronny mengatakan masing-masing sepeda motor memiliki posisi saringan udara yang berbeda, namun posisi saringan udara di motor jenis skuter matik (skutik) lebih rendah dibanding motor jenis lainnya.
"Jika nekat menerobos banjir, airnya harus di bawah saringan udara. untuk motor-motor sport seperti CB saringan udara ada di atas tepatnya di bawah sadel, kalau motor matik seperti Beat posisinya di atas CVT," jelas Ronny.
Technical Service Manager, Achmad Wahyudi menambahkan motor berjenis skutik menggunakan belt di bagian transmisinya yang jika belt tersebut terendam air maka motor akan kehilangan tenaga.
"Belt tidak terlindung 100 persen walaupun memang sulit air untuk masuk. Begitu beltnya tergenang air maka akan terjadi losses atau kehilangan tenaga,” ujarnya.
Ia menambahkan belt tersebut tetap akan memutar namun tidak mencengkram dengan baik.
Selain itu, hal yang harus diperhatikan jika ingin menorobos banjir adalah jaga putaran mesin di sekitar 2.000-2.500 RPM dan terus mencegah berhentinya mesin motor di tengah genangan air motor.
"Kalau pengendara masih jalan dalam kecepatan tertentu tetap bisa jalan, tapi kalau berhenti di tengah banjir itu yang berbahaya. Jika knalpot masih dibuka gas dengan tetap menjaga RPM maka tidak masalah,” jelas Achmad.
Ronny kembali mengatakan bagi pengendara yang masih nekat menerobos banjir, tentu harus tetap memperhatikan ketinggian air. Jika ketinggian air sudah lebih dari separuh ban motor, menunggu air surut akan lebih baik dibandingkan motor terjebak di tengah banjir.
“Tetap berpikir jernih sebelum menerobos banjir, dan ingat untuk selalu #Cari_Aman di jalan,” tambahnya.
Terkait banjir yang menyebabkan banyak motor yang mogok, Achmad Wahyudi menyampaikan Astra Motor Sumsel membuat progam spesial untuk konsumen Honda yang terkena dampak banjir dengan paket Servis Banjir Matik (SerBaTik).
“Mulai dari Rp140 ribu konsumen sudah mendapatkan fasilitas penggantian oli MPX2, penggantian saringan udara, busi, kepala busi, serta penggantian oli gear,” jelas Achmad.
Ia mengatakan untuk paket lainnya konsumen juga bisa melakukan perawatan knalpot, perawatan CVT, serta tune up dengan menambahkan sejumlah biaya. Paket SerBaTik ini bisa konsumen dapatkan di Bengkel Resmi AHASS di Palembang.
“Selain untuk matik, paket servis untuk motor bebek juga ada dengan harga paket servis mulai dari Rp150 ribu, program ini berlaku hingga akhir November 2018,” tutupnya.
Tips terobos banjir dengan motor matik
Ilustrasi menerobos banjir menggunakan motor Matik (Ist)