Bandarlampung (ANTARA News Sumsel) - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung sepanjang Selasa (2/10) hingga Rabu dini hari menunjukkan aktivitas kegempaan letusan sebanyak 156 kali, teramati sinar api, terdengar suara dentuman, dengan status tetap waspada untuk menjauh radius 2 km dari kawahnya.
Berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meneruskan laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau oleh Deny Mardiono AMd, petugas Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, diterima di Bandarlampung, Rabu pagi, untuk periode pengamatan 2 Oktober 2018 pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB, menunjukkan kondisi gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Visual dari CCTV teramati sinar api, terdengar suara dentuman dan getaran dan kaca dirasakan lemah-kuat di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, ombak laut tenang.
Visual pada malam hari dari CCTV teramati sinar api dan lontaran pijar ke segala arah. Ombak laut tenang.
Pengamatan aktivitas kegempaan Letusan 156 kali, amplitudo 30-51 mm, durasi 29-305 detik. Tremor Harmonik 3 kali, amplitudo 10-15 mm, durasi 24-37 detik). Vulkanik Dangkal 3 kali, amplitudo 6-8 mm, durasi 3-6 detik. Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 3-51 mm (dominan 45 mm).
Gunung api di dalam laut dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut (mdpl) ini sepanjang pengamatan cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah utara, timur laut, timur, dan barat. Suhu udara 24-33 serajat Celsius, kelembapan udara 56-98 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Kesimpulannya tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), dan direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
Berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meneruskan laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau oleh Deny Mardiono AMd, petugas Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, diterima di Bandarlampung, Rabu pagi, untuk periode pengamatan 2 Oktober 2018 pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB, menunjukkan kondisi gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Visual dari CCTV teramati sinar api, terdengar suara dentuman dan getaran dan kaca dirasakan lemah-kuat di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, ombak laut tenang.
Visual pada malam hari dari CCTV teramati sinar api dan lontaran pijar ke segala arah. Ombak laut tenang.
Pengamatan aktivitas kegempaan Letusan 156 kali, amplitudo 30-51 mm, durasi 29-305 detik. Tremor Harmonik 3 kali, amplitudo 10-15 mm, durasi 24-37 detik). Vulkanik Dangkal 3 kali, amplitudo 6-8 mm, durasi 3-6 detik. Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 3-51 mm (dominan 45 mm).
Gunung api di dalam laut dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut (mdpl) ini sepanjang pengamatan cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah utara, timur laut, timur, dan barat. Suhu udara 24-33 serajat Celsius, kelembapan udara 56-98 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Kesimpulannya tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), dan direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.