Palembang (ANTARA News Sumsel) - Cabang olahraga sepak takraw di perhelatan Asian Games 2018 memasuki hari ke tujuh dengan tiga nomor pertandingan yang sudah dijalani.
Meski sudah setengah jalan, dari enam nomor yang tersedia, usaha yang ditampilkan timnas putra dan putri Indonesia belum sesuai harapan.
Tim putra masih bisa sedikit berbangga dengan perolehan dua medali perunggu dari nomor tim regu dan double, sementara tim putri belum mendapatkan medali dari hasil pertandingan di nomor tim regu.
Meski demikian, harapan masih terbuka lebar dari sisa nomor yang belum ditandingkan, yaitu nomor regu putra, quadran putra, dan quadran putri.
Ketiga nomor tersebut digadang sebagai harapan terbesar Timnas Sepak Takraw Indonesia untuk meraih capaian yang lebih baik, yaitu medali emas.
Para atlet yang ditemui Antara di Palembang, Sumatera Selatan, menyampaikan bahwa target mereka untuk medali emas memang berada pada ketiga nomor tersebut.
Leni misalnya, atlet putri yang juga ikut bertarung bersama saudari kembarnya Lena, memiliki keyakinan tinggi bisa meraih hasil yang lebih baik di nomor quadran.
Tim putri akan menghadapi medan perang yang sebenarnya di nomor tersebut, yang sekaligus menjadi nomor terakhir yang diikuti tim putri di Asian Games 2018.
Sementara itu, kapten tim putra Herson Mohamad juga menuturkan hal serupa.
Dua kali kekalahan yang dialami timnas putra pada babak semifinal di nomor tim regu dan double pun masih bisa ditolerir karena kedua nomor tersebut bukan nomor yang menjadi andalan, meski pun akhirnya meraih dua medali perunggu.
Namun kapten tim yang bisa dikenali dengan mudah berkat rambutnya yang berwarna merah itu berjanji untuk bertarung habis-habisan pada nomor regu dan quadran.
Kedua nomor tersebut menjadi target utama timnas putra, katanya.
Terkait hal ini, pelatih Timnas Sepak Takraw Indonesia Asry Syam mengatakan, memiliki strategi khusus bagi anak didiknya dalam menghadapi ketiga nomor tersebut.
Untuk tim putri, katanya melanjutkan, akan ada penguatan mental untuk mereka agar lebih siap dalam menghadapi lawan-lawan berat.
Melihat hasil pertandingan nomor tim regu putri, performa yang ditampilkan dua tim, dari tiga tim yang diturunkan, dinilai kurang maksimal dan menjadi penyebab ketertinggalan timnas putri.
Asry menuturkan, kekalahan yang dialami tim putri saat melawan Vietnam dan Myanmar diakibatkan faktor mental yang kurang kuat dari sejumlah pemain baru.
Berbeda dengan Lena-Leni yang menjadi ujung tombak tim putri dan merupakan atlet senior, sebagian rekan di timnas merupakan pemain muda.
Namun Asry optimistis, baik tim putra dan putri bisa mencapai target di nomor quadran putra-putri dan regu putra, karena timnas sudah memiliki jam terbang latihan, pengalaman, dan pertandingan yang tinggi di ketiga nomor tersebut.
Menpora Imam Nahrawi memberikan semangat saat tim sepak takraw Indonesia bertanding melawan Laos pada pertandingan semifinal ganda putra sepak takraw Asian Games 2018 di GOR Ranau, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/8). (ANTARA FOTO/INASGOC/Ferdy Siregar/nz/18.) (ANTARA FOTO/INASGOC/Ferdy Siregar/nz/18./)
Dukungan Menteri
Pertarungan yang dijalani Timnas Sepak Takraw di Asian Games 2018 menjadi perhatian pemerintah pusat, terbukti dengan hadirnya sejumlah menteri untuk menyaksikan secara langsung jalannya pertandingan.
Menteri pertama yang hadir ialah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani bersama dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafrudin, yang juga menjabat sebagai Ketua Kontingen Timnas (CdM) Indonesia.
Saat ditemui dalam kunjungan tersebut, Puan mengatakan, optimistis Indonesia akan memperoleh medali dari cabang olahraga sepak takraw yang sedang dipertandingkan di Ranau Hall JSC Palembang.
Keyakinan tersebut muncul karena Indonesia merupakan negara yang cukup kuat di bidang olahraga sepak takraw dan berharap timnas bisa berjuang semaksimal mungkin untuk memberikan medali bagi Indonesia.
Hal senada juga disampaikan Menpan-RB Syafrudin, yang yakin Timnas Sepak Takraw bisa menyumbangkan medali pada perhelatan Asian Games 2018 di Palembang.
Syafrudin mengatakan bahwa separuh cabang olahraga yang ditandingkan di Palembang berpotensi meraih medali emas, termasuk sepak takraw.
Oleh karena itu, ia dan Menko PMK merasa punya kepentingan untuk mendampingi dan melihat perkembangan atlet saat bertanding.
Pendampingan akan memberikan semangat bagi atlet sehingga bisa fokus untuk meraih target yang sudah diberikan, pungkas Syafrudin.
Dalam kesempatan itu, kedua menteri juga sempat berfoto dan berbincang dengan beberapa atlet Timnas Putri Sepak Takraw untuk memberikan dorongan semangat.
Kunjungan terakhir dari Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang ikut menonton laga timnas putra melawan Laos di babak semifinal nomor double.
Meski dalam pertandingan tersebut Indonesia kalah oleh Laos, namun Menpora dengan besar hati tetap menyemangati timnas putra Sepak Takraw dan memberikan semangat kepada atlet.
Menpora begitu menghargai seluruh perjuangan yang sudah dilakukan para atlet, meski mengalami kekalahan namun perjuangan yang sudah dikeluarkan timnas putra patut diacungi jempol.
Ia pun meminta masyarakat Indonesia khususnya penggemar sepak takraw untuk menghargai kerja keras timnas dan harus memberikan semangat.
Tidak lupa ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung olahraga sepak takraw, baik atlet, pelatih, hingga `official`.
Kerja keras yang ditampilkan hingga hari ini sungguh luar biasa, kata Menpora Imam Nahrawi dengan bangga.
Meski sudah setengah jalan, dari enam nomor yang tersedia, usaha yang ditampilkan timnas putra dan putri Indonesia belum sesuai harapan.
Tim putra masih bisa sedikit berbangga dengan perolehan dua medali perunggu dari nomor tim regu dan double, sementara tim putri belum mendapatkan medali dari hasil pertandingan di nomor tim regu.
Meski demikian, harapan masih terbuka lebar dari sisa nomor yang belum ditandingkan, yaitu nomor regu putra, quadran putra, dan quadran putri.
Ketiga nomor tersebut digadang sebagai harapan terbesar Timnas Sepak Takraw Indonesia untuk meraih capaian yang lebih baik, yaitu medali emas.
Para atlet yang ditemui Antara di Palembang, Sumatera Selatan, menyampaikan bahwa target mereka untuk medali emas memang berada pada ketiga nomor tersebut.
Leni misalnya, atlet putri yang juga ikut bertarung bersama saudari kembarnya Lena, memiliki keyakinan tinggi bisa meraih hasil yang lebih baik di nomor quadran.
Tim putri akan menghadapi medan perang yang sebenarnya di nomor tersebut, yang sekaligus menjadi nomor terakhir yang diikuti tim putri di Asian Games 2018.
Sementara itu, kapten tim putra Herson Mohamad juga menuturkan hal serupa.
Dua kali kekalahan yang dialami timnas putra pada babak semifinal di nomor tim regu dan double pun masih bisa ditolerir karena kedua nomor tersebut bukan nomor yang menjadi andalan, meski pun akhirnya meraih dua medali perunggu.
Namun kapten tim yang bisa dikenali dengan mudah berkat rambutnya yang berwarna merah itu berjanji untuk bertarung habis-habisan pada nomor regu dan quadran.
Kedua nomor tersebut menjadi target utama timnas putra, katanya.
Terkait hal ini, pelatih Timnas Sepak Takraw Indonesia Asry Syam mengatakan, memiliki strategi khusus bagi anak didiknya dalam menghadapi ketiga nomor tersebut.
Untuk tim putri, katanya melanjutkan, akan ada penguatan mental untuk mereka agar lebih siap dalam menghadapi lawan-lawan berat.
Melihat hasil pertandingan nomor tim regu putri, performa yang ditampilkan dua tim, dari tiga tim yang diturunkan, dinilai kurang maksimal dan menjadi penyebab ketertinggalan timnas putri.
Asry menuturkan, kekalahan yang dialami tim putri saat melawan Vietnam dan Myanmar diakibatkan faktor mental yang kurang kuat dari sejumlah pemain baru.
Berbeda dengan Lena-Leni yang menjadi ujung tombak tim putri dan merupakan atlet senior, sebagian rekan di timnas merupakan pemain muda.
Namun Asry optimistis, baik tim putra dan putri bisa mencapai target di nomor quadran putra-putri dan regu putra, karena timnas sudah memiliki jam terbang latihan, pengalaman, dan pertandingan yang tinggi di ketiga nomor tersebut.
Dukungan Menteri
Pertarungan yang dijalani Timnas Sepak Takraw di Asian Games 2018 menjadi perhatian pemerintah pusat, terbukti dengan hadirnya sejumlah menteri untuk menyaksikan secara langsung jalannya pertandingan.
Menteri pertama yang hadir ialah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani bersama dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafrudin, yang juga menjabat sebagai Ketua Kontingen Timnas (CdM) Indonesia.
Saat ditemui dalam kunjungan tersebut, Puan mengatakan, optimistis Indonesia akan memperoleh medali dari cabang olahraga sepak takraw yang sedang dipertandingkan di Ranau Hall JSC Palembang.
Keyakinan tersebut muncul karena Indonesia merupakan negara yang cukup kuat di bidang olahraga sepak takraw dan berharap timnas bisa berjuang semaksimal mungkin untuk memberikan medali bagi Indonesia.
Hal senada juga disampaikan Menpan-RB Syafrudin, yang yakin Timnas Sepak Takraw bisa menyumbangkan medali pada perhelatan Asian Games 2018 di Palembang.
Syafrudin mengatakan bahwa separuh cabang olahraga yang ditandingkan di Palembang berpotensi meraih medali emas, termasuk sepak takraw.
Oleh karena itu, ia dan Menko PMK merasa punya kepentingan untuk mendampingi dan melihat perkembangan atlet saat bertanding.
Pendampingan akan memberikan semangat bagi atlet sehingga bisa fokus untuk meraih target yang sudah diberikan, pungkas Syafrudin.
Dalam kesempatan itu, kedua menteri juga sempat berfoto dan berbincang dengan beberapa atlet Timnas Putri Sepak Takraw untuk memberikan dorongan semangat.
Kunjungan terakhir dari Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang ikut menonton laga timnas putra melawan Laos di babak semifinal nomor double.
Meski dalam pertandingan tersebut Indonesia kalah oleh Laos, namun Menpora dengan besar hati tetap menyemangati timnas putra Sepak Takraw dan memberikan semangat kepada atlet.
Menpora begitu menghargai seluruh perjuangan yang sudah dilakukan para atlet, meski mengalami kekalahan namun perjuangan yang sudah dikeluarkan timnas putra patut diacungi jempol.
Ia pun meminta masyarakat Indonesia khususnya penggemar sepak takraw untuk menghargai kerja keras timnas dan harus memberikan semangat.
Tidak lupa ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung olahraga sepak takraw, baik atlet, pelatih, hingga `official`.
Kerja keras yang ditampilkan hingga hari ini sungguh luar biasa, kata Menpora Imam Nahrawi dengan bangga.