Palembang (ANTARA News Sumsel) - Kapal perang Republik Indonesia KRI Dewaruci yang melegenda, setelah 47 tahun akhirnya kembali memasuki perairan Sungai Musi Palembang, Sumatera Selatan.
Kapal latih milik TNI AL itu berlabuh di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Kamis (16/8) sekitar pukul 11.30 WIB setelah sehari sebelumnya bersandar di pelabuhan PT Pertamina, Plaju pada Rabu (15/8).
Kedatangan kapal tersebut disambut Sultan Palembang Iskandar Mahmud Badaruddin serta sejumlah pejabat di lingkingan Pangkalan TNI AL Palembang, Pemerintah Kota Palembang dan Pemerintah Provinsi Sumsel.
Rombongan awak kapal dan peserta pelayaran KRI Dewarici Jelajah Nusantara 2018 ketika menginjakkan kakinya di Bumi Sriwijaya itu disambut dengan tarian khas daerah.
Penyambutan ditandai dengan pemakaian tanjak atau penutup kepala khas Palembang terbuat dari songket oleh Sultan Palembang kepada Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Waluyo dan perwakilan peserta jelajah nusantara Ketua Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut Laksdya TNI (Purn) Djoko Sumaryono.
Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin menyambut gembira dengan berlabuhnya KRI Dewaruci.
"Saya sangat senang dan bangga KRI Dewaruci hadir kembali di Palembang setelah lawatan terakhir tahun 1971, kedatangan kapal sangat dirindukan ?warga kota ini," ujar Sultan.
KRI Dewaruci bersandar di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Kamis (16/8). (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin M)
Menurut dia, KRI Dewaruci merupakan simbol kegagahan Bangsa Indonesia sebagai negara maritim yang lebih besar wilayah perairannya dibanding daratan.
Kegagahan tersebut seharusnya diteruskan oleh pemerintah dengan membuat kapal Induk.
Kapal induk sangat diperlukan sebuah negara besar seperti Indonesia karena fungsinya yang sangat vital menjaga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kata Sultan Palembang.
Berkah Asian Games
Kota Palembang sebagai tuan rumah Asian Games XVIII pada 18 Agustus - 2 September 2018 mendapat banyak berkah.
Salah satu berkah dari Allah SWT dengan ditunjuknya Kota Palembang bersama DKI Jakarta sebagai tuan rumah pesta olahraga itu, masyarakat bisa melihat dan naik ke atas kapal perang legenda milik Indonesia yang dibuat dan dioperasikan pada tahun 1953.
Kedatangan KRI Dewaruci di Kota Palembang sebagai tuan rumah Asian Games XVIII membawa misi mengamankan dan menyukseskan pesta olahraga negara-negara kawasan Asia itu.
Kapal perang Republik Indonesia KRI Dewaruci dalam perjalanannya menjelajahi nusantara pada 2018 ini berlabuh di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sumatera Selatan, untuk menyemarakkan pembukaan Asian Games XVIII, Sabtu (18/8) malam.
"KRI Dewaruci yang mengawali perjalanan dari Surabaya pada 23 Juli dengan tujuan pelabuhan pertama di Kota Makasar, Sulawesi Selatan, 27 Juli 2018 lalu, berpartisipasi dalam acara torch relay atau kirab obor api Asian Games," kata Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Waluyo seusai acara penyambutan kedatangan kapal tersebut di Palembang, Kamis (16/8).
Sejumlah pelajar menaiki KRI Dewa Ruci yang bersandar di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (16/8). KRI Dewaruci bersandar di Pelabuhan Boom Baru, Palembang dan terbuka bagi masyarakat Palembang, dalam rangka memeriahkan HUT ke-73 RI dan Asian Games 2018. (ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi/dol/18)
Kapal ini akan bermalam atau berada di perairan Sungai Musi hingga pembukaan ajang olahraga terbesar di kawasan Asia dan nomor dua di dunia itu.
Untuk menyemarakkan Asian Games di Palembang, pada saat pembukaan pesta olahraga tersebut, akan digelar acara di dermaga peti kemas Pelabuhan Boom Baru dengan latar belakang KRI Dewaruci.
"Bagi masyarakat yang berminat nonton bareng siaran televisi acara pembukaan Asian Games dan mengikuti berbagai acara lainnya bisa datang di dermaga tempat bersandarnya kapal latih Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL)," ujarnya.
Dia menjelaskan, kedatangan KRI Dewaruci di Kota Palembang sebagai tuan rumah Asian Games XVIII bersama Jakarta, membawa misi mengamankan dan menyukseskan pesta olahraga negara-negara kawasan Asia itu.
Selain itu, pihaknya juga berupaya mengenalkan kepada masyarakat mengenai kapal latih tiang tinggi AAL buatan Jerman itu.
Kapal yang memperkuat jajaran TNI AL sejak 1953 itu, telah dua kali melaksanakan pelayaran muhibah keliling dunia yakni pada 1964 dan 2012, dan ke Palembang yakni pada 1971 atau 47 tahun lalu dan Agustus 2018 ini.
Bagi masyarakat atau atlet yang akan melihat langsung kapal legenda milik TNI AL yang hingga kini masih mampu menjelajahi nusantara, pihaknya membuka kesempatan kunjungan ke KRI Dewaruci untuk umum selama tiga hari yang dimulai seusai upacara peringatan HUT RI 17 Agustus, kata Letkol Laut (P) Waluyo.
Sejumlah pelajar menaiki KRI Dewa Ruci yang bersandar di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (16/8). KRI Dewaruci bersandar di Pelabuhan Boom Baru, Palembang dan terbuka bagi masyarakat Palembang, dalam rangka memeriahkan HUT ke-73 RI dan Asian Games 2018. (ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi/dol/18)
Open Ship KRI
Komandan KRI Dewaruci ?memberikan kesempatan bagi warga Kota Palembang berkunjung mengenal lebih dekat kapal latih Taruna Akademi Angkatan Laut buatan Jerman tahun 1953.
"Setiap sandar kami pasti membuka kunjungan bagi masyarakat umum naik ke atas kapal atau open ship untuk mengenalkan kapal legenda milik TNI AL yang hingga kini masih mampu menjelajahi nusantara," kata Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Waluyo.
Kapal perang legendaris ini membawa 53 kru dan 62 rombongan masyarakat sipil peserta jelajah nusantara.
Pelayanan "open ship" KRI Dewaruci yang telah dua kali melaksanakan pelayaran muhibah keliling dunia mengarungi tujuh samudra serta lima benua pada 1964 dan 2012, dibuka mulai Kamis (16/8) hingga Minggu(19/8) pagi sebelum kapal melanjutkan perjalanan ke Jakarta untuk menyemarakkan Asian Games XVIII dan lomba perahu layar di Pantai Ancol.
Menurut dia, setiap dilakukan pembukaan pelayanan kunjungan ke KRI Dewaruci di daerah yang dikunjungi, minat masyarakat sangat tinggi untuk memanfaatkan kesempatan yang cukup langka itu.
Sebagai gambaran, ketika KRI Dewaruci berlabuh di Papua belum lama ini, masyarakat daerah tersebut antusias secara bergantian naik ke atas kapal yang mulai dibuka sesuai jam kerja diperpanjang hingga malam hari.
Khusus di Kota Palembang, jika kondisinya sama dengan di Papua, akan dibuka sejak pagi pukul 09.00 hingga 21.00 WIB, untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi warga kota pempek ini, ujarnya.
Sementara Pejabat Eksekutif Tertinggi (Executive Officer) KRI Dewaruci/Perwira Pelaksana Mayor Laut (P) Sriadi menyatakan dia bersama 53 kru kapal siap memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung dan menceritakan sejarah kapal serta pengalaman berlayar.
Pengujung akan dipandu keliling kapal layar tiang tinggi yang panjangnya sekitar 58 meter dan lebar 9,5 meter yang berlabuh di dermaga peti kemas Pelabuhan Boom Baru Palembang.
Kapal latih Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) itu dibuat pada 1952 oleh H. C. Stlcken & Sohn Hamburg, Jerman Barat, pertama kali diluncurkan pada 24 Januari 1953, dan pada Juli dilayarkan ke Indonesia oleh taruna AL dan kadet ALRI.
Kedatangan KRI Dewaruci saat Kota Palembang menjadi tuan rumah Asian Games XVIII bersama Jakarta merupakan momentum bersejarah yang bisa menjadi kenangan manis dan penyemangat warga Palembang dan Indonesia secara umum untuk memanfaatkan potensi maritim yang ?belum dikelola secara maksimal mendunia.
Kapal latih milik TNI AL itu berlabuh di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Kamis (16/8) sekitar pukul 11.30 WIB setelah sehari sebelumnya bersandar di pelabuhan PT Pertamina, Plaju pada Rabu (15/8).
Kedatangan kapal tersebut disambut Sultan Palembang Iskandar Mahmud Badaruddin serta sejumlah pejabat di lingkingan Pangkalan TNI AL Palembang, Pemerintah Kota Palembang dan Pemerintah Provinsi Sumsel.
Rombongan awak kapal dan peserta pelayaran KRI Dewarici Jelajah Nusantara 2018 ketika menginjakkan kakinya di Bumi Sriwijaya itu disambut dengan tarian khas daerah.
Penyambutan ditandai dengan pemakaian tanjak atau penutup kepala khas Palembang terbuat dari songket oleh Sultan Palembang kepada Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Waluyo dan perwakilan peserta jelajah nusantara Ketua Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut Laksdya TNI (Purn) Djoko Sumaryono.
Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin menyambut gembira dengan berlabuhnya KRI Dewaruci.
"Saya sangat senang dan bangga KRI Dewaruci hadir kembali di Palembang setelah lawatan terakhir tahun 1971, kedatangan kapal sangat dirindukan ?warga kota ini," ujar Sultan.
Menurut dia, KRI Dewaruci merupakan simbol kegagahan Bangsa Indonesia sebagai negara maritim yang lebih besar wilayah perairannya dibanding daratan.
Kegagahan tersebut seharusnya diteruskan oleh pemerintah dengan membuat kapal Induk.
Kapal induk sangat diperlukan sebuah negara besar seperti Indonesia karena fungsinya yang sangat vital menjaga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kata Sultan Palembang.
Berkah Asian Games
Kota Palembang sebagai tuan rumah Asian Games XVIII pada 18 Agustus - 2 September 2018 mendapat banyak berkah.
Salah satu berkah dari Allah SWT dengan ditunjuknya Kota Palembang bersama DKI Jakarta sebagai tuan rumah pesta olahraga itu, masyarakat bisa melihat dan naik ke atas kapal perang legenda milik Indonesia yang dibuat dan dioperasikan pada tahun 1953.
Kedatangan KRI Dewaruci di Kota Palembang sebagai tuan rumah Asian Games XVIII membawa misi mengamankan dan menyukseskan pesta olahraga negara-negara kawasan Asia itu.
Kapal perang Republik Indonesia KRI Dewaruci dalam perjalanannya menjelajahi nusantara pada 2018 ini berlabuh di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sumatera Selatan, untuk menyemarakkan pembukaan Asian Games XVIII, Sabtu (18/8) malam.
"KRI Dewaruci yang mengawali perjalanan dari Surabaya pada 23 Juli dengan tujuan pelabuhan pertama di Kota Makasar, Sulawesi Selatan, 27 Juli 2018 lalu, berpartisipasi dalam acara torch relay atau kirab obor api Asian Games," kata Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Waluyo seusai acara penyambutan kedatangan kapal tersebut di Palembang, Kamis (16/8).
Kapal ini akan bermalam atau berada di perairan Sungai Musi hingga pembukaan ajang olahraga terbesar di kawasan Asia dan nomor dua di dunia itu.
Untuk menyemarakkan Asian Games di Palembang, pada saat pembukaan pesta olahraga tersebut, akan digelar acara di dermaga peti kemas Pelabuhan Boom Baru dengan latar belakang KRI Dewaruci.
"Bagi masyarakat yang berminat nonton bareng siaran televisi acara pembukaan Asian Games dan mengikuti berbagai acara lainnya bisa datang di dermaga tempat bersandarnya kapal latih Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL)," ujarnya.
Dia menjelaskan, kedatangan KRI Dewaruci di Kota Palembang sebagai tuan rumah Asian Games XVIII bersama Jakarta, membawa misi mengamankan dan menyukseskan pesta olahraga negara-negara kawasan Asia itu.
Selain itu, pihaknya juga berupaya mengenalkan kepada masyarakat mengenai kapal latih tiang tinggi AAL buatan Jerman itu.
Kapal yang memperkuat jajaran TNI AL sejak 1953 itu, telah dua kali melaksanakan pelayaran muhibah keliling dunia yakni pada 1964 dan 2012, dan ke Palembang yakni pada 1971 atau 47 tahun lalu dan Agustus 2018 ini.
Bagi masyarakat atau atlet yang akan melihat langsung kapal legenda milik TNI AL yang hingga kini masih mampu menjelajahi nusantara, pihaknya membuka kesempatan kunjungan ke KRI Dewaruci untuk umum selama tiga hari yang dimulai seusai upacara peringatan HUT RI 17 Agustus, kata Letkol Laut (P) Waluyo.
Komandan KRI Dewaruci ?memberikan kesempatan bagi warga Kota Palembang berkunjung mengenal lebih dekat kapal latih Taruna Akademi Angkatan Laut buatan Jerman tahun 1953.
"Setiap sandar kami pasti membuka kunjungan bagi masyarakat umum naik ke atas kapal atau open ship untuk mengenalkan kapal legenda milik TNI AL yang hingga kini masih mampu menjelajahi nusantara," kata Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Waluyo.
Kapal perang legendaris ini membawa 53 kru dan 62 rombongan masyarakat sipil peserta jelajah nusantara.
Pelayanan "open ship" KRI Dewaruci yang telah dua kali melaksanakan pelayaran muhibah keliling dunia mengarungi tujuh samudra serta lima benua pada 1964 dan 2012, dibuka mulai Kamis (16/8) hingga Minggu(19/8) pagi sebelum kapal melanjutkan perjalanan ke Jakarta untuk menyemarakkan Asian Games XVIII dan lomba perahu layar di Pantai Ancol.
Menurut dia, setiap dilakukan pembukaan pelayanan kunjungan ke KRI Dewaruci di daerah yang dikunjungi, minat masyarakat sangat tinggi untuk memanfaatkan kesempatan yang cukup langka itu.
Sebagai gambaran, ketika KRI Dewaruci berlabuh di Papua belum lama ini, masyarakat daerah tersebut antusias secara bergantian naik ke atas kapal yang mulai dibuka sesuai jam kerja diperpanjang hingga malam hari.
Khusus di Kota Palembang, jika kondisinya sama dengan di Papua, akan dibuka sejak pagi pukul 09.00 hingga 21.00 WIB, untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi warga kota pempek ini, ujarnya.
Sementara Pejabat Eksekutif Tertinggi (Executive Officer) KRI Dewaruci/Perwira Pelaksana Mayor Laut (P) Sriadi menyatakan dia bersama 53 kru kapal siap memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung dan menceritakan sejarah kapal serta pengalaman berlayar.
Pengujung akan dipandu keliling kapal layar tiang tinggi yang panjangnya sekitar 58 meter dan lebar 9,5 meter yang berlabuh di dermaga peti kemas Pelabuhan Boom Baru Palembang.
Kapal latih Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) itu dibuat pada 1952 oleh H. C. Stlcken & Sohn Hamburg, Jerman Barat, pertama kali diluncurkan pada 24 Januari 1953, dan pada Juli dilayarkan ke Indonesia oleh taruna AL dan kadet ALRI.
Kedatangan KRI Dewaruci saat Kota Palembang menjadi tuan rumah Asian Games XVIII bersama Jakarta merupakan momentum bersejarah yang bisa menjadi kenangan manis dan penyemangat warga Palembang dan Indonesia secara umum untuk memanfaatkan potensi maritim yang ?belum dikelola secara maksimal mendunia.