Jakarta (Antara News Sumsel) - Palang Merah Indonesia mengirim bantuan logistik berupa 2 ribu helai selimut, matras dan terpal dengan total seberat 26 ton ke Pulau Lombok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Minggu (5/8) petang.
"Sore tadi sudah diterbangkan bantuan tahap pertama dari Surabaya, yaitu 1.000 matras dan 200 terpal. Bantuan tiba di Lombok untuk diberikan pada warga terdampak gempa, terutama yang masih banyak mengungsi di depan rumah dan di pinggir jalan," kata Kepala Biro Sarana dan Prasarana Markas Pusat PMI Tia Kurniawan di Jakarta, Senin.
Bantuan senilai Rp446 juta tersebut dikirim dalam tiga tahap dibarengi dengan keberangkatan Tim Penanggulangan Bencana dari PMI Pusat ke Lombok pada tahap kedua.
PMI memobilisasi tim medis yang terdiri dari sembilan dokter, enam perawat, satu apoteker, satu psikolog dan satu spesialis psikososial serta satu unit ambulan.
"Bantuan medis ini dari PMI Kota Solo, RS PMI Bogor dan FKUI. Tim PMI Solo sedang meluncur melalui jalur darat, sementara tim RS PMI Bogor berangkat pada hari ini,” kata Pejabat Sementara. Kepala Divisi Kesehatan PMI Pusat Eka Wulan Cahyasari.
Berdasarkan laporan relawan PMI di lokasi kejadian, masyarakat terdampak gempa saat ini paling membutuhkan tenda, selimut dan alas tidur untuk bermalam.
Sebagian masyarakat belum kembali ke rumah karena sudah tidak layak ditinggali dan sebagian lainnya tidak mau kembali ke rumah karena masih trauma.
"Sore tadi sudah diterbangkan bantuan tahap pertama dari Surabaya, yaitu 1.000 matras dan 200 terpal. Bantuan tiba di Lombok untuk diberikan pada warga terdampak gempa, terutama yang masih banyak mengungsi di depan rumah dan di pinggir jalan," kata Kepala Biro Sarana dan Prasarana Markas Pusat PMI Tia Kurniawan di Jakarta, Senin.
Bantuan senilai Rp446 juta tersebut dikirim dalam tiga tahap dibarengi dengan keberangkatan Tim Penanggulangan Bencana dari PMI Pusat ke Lombok pada tahap kedua.
PMI memobilisasi tim medis yang terdiri dari sembilan dokter, enam perawat, satu apoteker, satu psikolog dan satu spesialis psikososial serta satu unit ambulan.
"Bantuan medis ini dari PMI Kota Solo, RS PMI Bogor dan FKUI. Tim PMI Solo sedang meluncur melalui jalur darat, sementara tim RS PMI Bogor berangkat pada hari ini,” kata Pejabat Sementara. Kepala Divisi Kesehatan PMI Pusat Eka Wulan Cahyasari.
Berdasarkan laporan relawan PMI di lokasi kejadian, masyarakat terdampak gempa saat ini paling membutuhkan tenda, selimut dan alas tidur untuk bermalam.
Sebagian masyarakat belum kembali ke rumah karena sudah tidak layak ditinggali dan sebagian lainnya tidak mau kembali ke rumah karena masih trauma.