Agra, India (ANTARA News Sumsel) – Sebuah badai ganas telah menghancurkan dua pilar kuno di pintu masuk ke Taj Mahal, kata seorang pejabat pada Kamis (12/04), menekankan rapuhnya monumen marmer yang telah berusia berabad-abad tersebut.
Menara-menara batu pasir setinggi empat meter itu telah hancur setelah dilanda angin kencang pada Rabu malam.
"Dua pilar dekoratif ambruk tadi malam di tengah angin berkecepatan tinggi. Satu di di gerbang kerajaan, dan yang lainnya di gerbang selatan," kata seorang pejabat dari Survei Arkeologi India kepada AFP.
Tak satu pun dari empat menara marmer putih yang mengelilingi Taj - atau makam spektakuler itu sendiri - rusak dalam badai tersebut, kata pihak berwenang.
Wisatawan sering mendapatkan pemandangan pertama Taj - sebuah situs warisan dunia UNESCO - melalui gerbang kerajaan, sebuah pintu masuk seperti benteng besar yang sebagian besar terbuat dari batu pasir merah. Gerbang tersebut diapit oleh dua menara megah sebelum badai menjatuhkan salah satunya.
Kaisar Mughal Shah Jahan membangun Taj Mahal sebagai makam untuk istri tercintanya, Mumtaz Mahal, yang meninggal saat melahirkan pada 1631.
Menara-menara batu pasir setinggi empat meter itu telah hancur setelah dilanda angin kencang pada Rabu malam.
"Dua pilar dekoratif ambruk tadi malam di tengah angin berkecepatan tinggi. Satu di di gerbang kerajaan, dan yang lainnya di gerbang selatan," kata seorang pejabat dari Survei Arkeologi India kepada AFP.
Tak satu pun dari empat menara marmer putih yang mengelilingi Taj - atau makam spektakuler itu sendiri - rusak dalam badai tersebut, kata pihak berwenang.
Wisatawan sering mendapatkan pemandangan pertama Taj - sebuah situs warisan dunia UNESCO - melalui gerbang kerajaan, sebuah pintu masuk seperti benteng besar yang sebagian besar terbuat dari batu pasir merah. Gerbang tersebut diapit oleh dua menara megah sebelum badai menjatuhkan salah satunya.
Kaisar Mughal Shah Jahan membangun Taj Mahal sebagai makam untuk istri tercintanya, Mumtaz Mahal, yang meninggal saat melahirkan pada 1631.