Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Agustina Erni mengatakan masih ada kesenjangan pendapatan antara yang diterima pekerja laki-laki dengan perempuan.
"Mungkin tergantung dari jenis pekerjaannya. Namun, secara rata-rata pendapatan yang diterima perempuan memang lebih rendah daripada laki-laki," kata Erni di Jakarta, Rabu.
Erni mencontohkan di perusahaan swasta sering posisi laki-laki dan perempuan tidak setara dalam struktural. Laki-laki cenderung lebih tinggi daripada perempuan.
Menurut Erni, pendapatan merupakan salah satu komponen variabel penyusun Indeks Pembangunan Gender selain angka harapan hidup dan lain-lainnya.
"Memang kesenjangan yang paling besar ada pada variabel pendapatan atau upah antara laki-laki dan perempuan," tuturnya.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengadakan Rapat Koordinasi Teknis Percepatan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender bertema "Kerja Bersama untuk Percepatan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Daerah".
Rapat koordinasi teknis yang dibuka Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu pada Selasa (3/4) malam itu diikuti Dinas Pemberdayaan Perempuan provinsi dan kabupaten/kota dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya saat membuka rapat koordinasi teknis, Pri mengatakan partisipasi perempuan di bidang akademik cukup tinggi, tetapi mulai ada kendala di ruang publik seusai menyelesaikan pendidikan.
"Bisa jadi karena ada budaya, pendangan bahwa peran perempuan di ruang publik belum terbuka lebar," katanya.
(T.D018/B.S. Hadi)
"Mungkin tergantung dari jenis pekerjaannya. Namun, secara rata-rata pendapatan yang diterima perempuan memang lebih rendah daripada laki-laki," kata Erni di Jakarta, Rabu.
Erni mencontohkan di perusahaan swasta sering posisi laki-laki dan perempuan tidak setara dalam struktural. Laki-laki cenderung lebih tinggi daripada perempuan.
Menurut Erni, pendapatan merupakan salah satu komponen variabel penyusun Indeks Pembangunan Gender selain angka harapan hidup dan lain-lainnya.
"Memang kesenjangan yang paling besar ada pada variabel pendapatan atau upah antara laki-laki dan perempuan," tuturnya.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengadakan Rapat Koordinasi Teknis Percepatan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender bertema "Kerja Bersama untuk Percepatan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Daerah".
Rapat koordinasi teknis yang dibuka Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu pada Selasa (3/4) malam itu diikuti Dinas Pemberdayaan Perempuan provinsi dan kabupaten/kota dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya saat membuka rapat koordinasi teknis, Pri mengatakan partisipasi perempuan di bidang akademik cukup tinggi, tetapi mulai ada kendala di ruang publik seusai menyelesaikan pendidikan.
"Bisa jadi karena ada budaya, pendangan bahwa peran perempuan di ruang publik belum terbuka lebar," katanya.
(T.D018/B.S. Hadi)