Jakarta (ANTARA Sumsel) - Band ibu kota beraliran IndoRock, Orchest
Stamboel, baru saja meluncurkan album perdana mereka awal Desember lalu.
Dan tidak tanggung-tanggung, band yang terdiri dari Adnan Nanda (gitar, vokal), Hanafi Imamusu (bass, vokal), dan Edwin Harahap (drums, vokal) itu merilis album perdana mereka di bawah sebuah label independen Belanda, Sam Sam Music.
Indonesia patut berbangga, karena Orchest Stamboel akan mengibarkan Merah-Putih di skena musik Eropa dan Amerika.
Menurut sang drummer, Edwin, album perdana mereka "Time Travelers" menjadi amat spesial karena selain didistribusikan di Eropa dan Amerika, album tersebut juga dirilis di bawah label yang sama-sama menaungi sang legenda Indorock, The Tielman Brothers.
"Sebuah kebanggaan bisa berada 'satu atap' dengan idola kami The Tielman Brothers. Apalagi di album kami juga terdapat dua lagu yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai liriknya. Keren sekali mengetahui lagu-lagu kami bisa mengudara di atmosfer Eropa dan Amerika sana,” kata Edwin dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA , Sabtu.
Sebagai salah satu label musik independen tertua di Belanda, Sam Sam Music memang memiliki spesialisasi dalam ranah musik rocknroll ’50/’60-an, IndoRock, dan gitar instrumentalia.
Sejak tahun 1974, perusahaan ini juga telah merilis album beberapa musisi lintasnegara dan multigenre seperti Madeline Bell, Sharmez, Willy and His Giants, Linda Hopkins, DJ Babba, Nokie Edwards, Sharmez, dan Nat Gonella.
Musik IndoRock 1960-an
Setelah berproses selama tiga tahun, Orchest Stamboel menghadirkan 18 lagu di album "Time Travelers" dengan nuansa musik instrumental khas era awal enam puluhan.
Terbentuk sejak tahun 2014, tiga sekawan ini memilih untuk memainkan musik IndoRock: varietas rocknroll yang pada praktiknya memiliki fusi dengan keroncong, Hawaiian, dan gamelan khas Jawa.
IndoRock sendiri amat mahsyur di Eropa terutama Belanda dan Jerman pada awal tahun 1960-an. Salah satu pionirnya adalah band keluarga The Tielman Brothers yang mampu menyuguhkan kualitas musik terbaik berpadu dengan seni akrobatik tingkat tinggi.
Setengah abad berlalu, kini Orchest Stamboel berusaha menguarkan kembali atmosfer IndoRock utamanya kepada generasi muda Indonesia.
Menurut Adnan Nanda, musikalitas tingkat tinggi dan aksi panggung yang mumpuni adalah salah satu faktor mengapa ia dan rekan-rekan satu bandnya jatuh hati pada IndoRock.
"Kami sangat terinsipirasi dari para musisi keturunan Indonesia yang bermusik di Eropa pada era tersebut. Lewat musik rocknroll, banyak musisi berkualitas yang mengguncangkan wilayah Belanda, Jerman, Belgia, Swedia, Spanyol, juga Italia. The Tielman Brothers adalah salah satu contoh yang jejak-jejak kedigdayaannya masih bisa dilihat lewat YouTube. Aksi mereka ‘gila’ sekali untuk masa itu,” ujar Adnan, vokalis yang merangkap gitaris.
"Kami menyadari bahwa memainkan musik IndoRock tidaklah mudah. Banyak aspek yang mesti dikejar, dari pemilihan karakter sound, kekuatan melodi yang ‘bernyanyi’, hingga penampilan atraktif. Setidaknya lewat album ini, kami berusaha untuk memberikan interpretasi terhadap musik IndoRock," tambah pemain bass Hanafi Imamusu
Dan tidak tanggung-tanggung, band yang terdiri dari Adnan Nanda (gitar, vokal), Hanafi Imamusu (bass, vokal), dan Edwin Harahap (drums, vokal) itu merilis album perdana mereka di bawah sebuah label independen Belanda, Sam Sam Music.
Indonesia patut berbangga, karena Orchest Stamboel akan mengibarkan Merah-Putih di skena musik Eropa dan Amerika.
Menurut sang drummer, Edwin, album perdana mereka "Time Travelers" menjadi amat spesial karena selain didistribusikan di Eropa dan Amerika, album tersebut juga dirilis di bawah label yang sama-sama menaungi sang legenda Indorock, The Tielman Brothers.
"Sebuah kebanggaan bisa berada 'satu atap' dengan idola kami The Tielman Brothers. Apalagi di album kami juga terdapat dua lagu yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai liriknya. Keren sekali mengetahui lagu-lagu kami bisa mengudara di atmosfer Eropa dan Amerika sana,” kata Edwin dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA , Sabtu.
Sebagai salah satu label musik independen tertua di Belanda, Sam Sam Music memang memiliki spesialisasi dalam ranah musik rocknroll ’50/’60-an, IndoRock, dan gitar instrumentalia.
Sejak tahun 1974, perusahaan ini juga telah merilis album beberapa musisi lintasnegara dan multigenre seperti Madeline Bell, Sharmez, Willy and His Giants, Linda Hopkins, DJ Babba, Nokie Edwards, Sharmez, dan Nat Gonella.
Musik IndoRock 1960-an
Setelah berproses selama tiga tahun, Orchest Stamboel menghadirkan 18 lagu di album "Time Travelers" dengan nuansa musik instrumental khas era awal enam puluhan.
Terbentuk sejak tahun 2014, tiga sekawan ini memilih untuk memainkan musik IndoRock: varietas rocknroll yang pada praktiknya memiliki fusi dengan keroncong, Hawaiian, dan gamelan khas Jawa.
IndoRock sendiri amat mahsyur di Eropa terutama Belanda dan Jerman pada awal tahun 1960-an. Salah satu pionirnya adalah band keluarga The Tielman Brothers yang mampu menyuguhkan kualitas musik terbaik berpadu dengan seni akrobatik tingkat tinggi.
Setengah abad berlalu, kini Orchest Stamboel berusaha menguarkan kembali atmosfer IndoRock utamanya kepada generasi muda Indonesia.
Menurut Adnan Nanda, musikalitas tingkat tinggi dan aksi panggung yang mumpuni adalah salah satu faktor mengapa ia dan rekan-rekan satu bandnya jatuh hati pada IndoRock.
"Kami sangat terinsipirasi dari para musisi keturunan Indonesia yang bermusik di Eropa pada era tersebut. Lewat musik rocknroll, banyak musisi berkualitas yang mengguncangkan wilayah Belanda, Jerman, Belgia, Swedia, Spanyol, juga Italia. The Tielman Brothers adalah salah satu contoh yang jejak-jejak kedigdayaannya masih bisa dilihat lewat YouTube. Aksi mereka ‘gila’ sekali untuk masa itu,” ujar Adnan, vokalis yang merangkap gitaris.
"Kami menyadari bahwa memainkan musik IndoRock tidaklah mudah. Banyak aspek yang mesti dikejar, dari pemilihan karakter sound, kekuatan melodi yang ‘bernyanyi’, hingga penampilan atraktif. Setidaknya lewat album ini, kami berusaha untuk memberikan interpretasi terhadap musik IndoRock," tambah pemain bass Hanafi Imamusu