Palembang (ANTARA Sumsel) - Tiga srikandi anggota Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Pencinta Alam (Mafesripala) Palembang, Sumatera Selatan dijadwalkan melakukan ekspedisi ke Vietnam dalam kegiatan "Jumputan International Xpedition - Women Series 2017".
Pembina Mafesripala Welly Nailis dalam acara pelepasan tim di Rumah Dinas Wali Kota Palembang, Senin mengatakan ketiga srikandi yang akan ambil bagian dalam kegiatan ini yakni Vira Destri Tami (20), Eka Sundari (21), dan Dia Tamalana (22).
Tiga pencinta alam putri ini akan mendaki tebing tersulit di kawasan Lan Ha Bay, Kepulauan Cat Ba, Vietnam yang diperkirakan akan mencapai puncaknya tepat pada peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2017.
"Tiga orang mahasiswi yang terpilih ini merupakan mereka yang telah melewati proses seleksi cukup ketat yakni menyisihkan 22 orang lainnya. Ketiganya telah ditempa latihan cukup keras selama tiga bulan sehingga kondisi fisik mereka saat ini sangat prima," kata Welly.
Dalam ekspedisi "Jumputan International Xpedition - Women Series 2017" ini ketiganya diagendakan menyerahkan cindera mata berupa kain jumputan ke KBRI di Hanoi, Vietnam.
Upaya ini tak lain untuk memromosikan Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
Kadispora Kota Palembang Ahmad Zazuli mengatakan pemkot sangat mendukung kegiatan positif yang dilakukan para generasi muda. "Kami mendoakan semoga perjalanan ekspedisi dari tiga srikandi mafesrifala ini sukses dan dapat menginspirasi anak-anak muda lainnya," kata Ahmad Zazuli.
Manajer Ekspedisi, Syarif Hidayatullah mengatakan untuk mewujudkan rencana ini Mafesripala dibantu oleh sponsor yakni Unsri, Pemerintah Kota Palembang, Bank Sumsel Babel, PT Pusri, PT Bukit Asam, Dexa Medika, dan Griya Kain Tuan Kentang.
"Setidaknya dibutuhkan dana Rp80 juta, dan bersyukur sekali kami mendapat dukungan dari sponsor," kata dia.
Sebelumnya, Mafesripala juga menjadi organisasi pecinta alam pertama di Sumsel yang mendaki puncak Carstenz Pyramid di pegunungan Jaya Wijaya, Papua. Puncak pertama dari target tujuh puncak dunia yang digagas sejak 2016.
Kegiatan ini, merupakan bagian dari upaya Mafesripala menunjukkan eksistensi mendukung program Universitas Sriwijaya yang menuju World Class University.
Pembina Mafesripala Welly Nailis dalam acara pelepasan tim di Rumah Dinas Wali Kota Palembang, Senin mengatakan ketiga srikandi yang akan ambil bagian dalam kegiatan ini yakni Vira Destri Tami (20), Eka Sundari (21), dan Dia Tamalana (22).
Tiga pencinta alam putri ini akan mendaki tebing tersulit di kawasan Lan Ha Bay, Kepulauan Cat Ba, Vietnam yang diperkirakan akan mencapai puncaknya tepat pada peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2017.
"Tiga orang mahasiswi yang terpilih ini merupakan mereka yang telah melewati proses seleksi cukup ketat yakni menyisihkan 22 orang lainnya. Ketiganya telah ditempa latihan cukup keras selama tiga bulan sehingga kondisi fisik mereka saat ini sangat prima," kata Welly.
Dalam ekspedisi "Jumputan International Xpedition - Women Series 2017" ini ketiganya diagendakan menyerahkan cindera mata berupa kain jumputan ke KBRI di Hanoi, Vietnam.
Upaya ini tak lain untuk memromosikan Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
Kadispora Kota Palembang Ahmad Zazuli mengatakan pemkot sangat mendukung kegiatan positif yang dilakukan para generasi muda. "Kami mendoakan semoga perjalanan ekspedisi dari tiga srikandi mafesrifala ini sukses dan dapat menginspirasi anak-anak muda lainnya," kata Ahmad Zazuli.
Manajer Ekspedisi, Syarif Hidayatullah mengatakan untuk mewujudkan rencana ini Mafesripala dibantu oleh sponsor yakni Unsri, Pemerintah Kota Palembang, Bank Sumsel Babel, PT Pusri, PT Bukit Asam, Dexa Medika, dan Griya Kain Tuan Kentang.
"Setidaknya dibutuhkan dana Rp80 juta, dan bersyukur sekali kami mendapat dukungan dari sponsor," kata dia.
Sebelumnya, Mafesripala juga menjadi organisasi pecinta alam pertama di Sumsel yang mendaki puncak Carstenz Pyramid di pegunungan Jaya Wijaya, Papua. Puncak pertama dari target tujuh puncak dunia yang digagas sejak 2016.
Kegiatan ini, merupakan bagian dari upaya Mafesripala menunjukkan eksistensi mendukung program Universitas Sriwijaya yang menuju World Class University.