Kuala Lumpur (ANTARA Sumsel) - Tim Indonesia berhasil menyumbangkan 11 medali emas melalui cabang olahraga renang ASEAN Para Games ke-9, 2017, yang pada hari pertama pertandingannya, Senin, melombakan 20 nomor.

Bukan cuma 11 emas, delapan atlet Indonesia juga berhasil memecahkan sembilan rekor ASEAN Para Games dalam kompetisi yang digelar di Pusat Aquatic Nasional, Kompleks Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia itu.

Parade emas Indonesia dibuka Laura Aurelia Dinda, disusul Sapia Rumbaru, Musa Mandan Karuba, Syuci Indriani, Kevin Ode Natama, Aris Wibawa, Guntur, Marinus Melianus, Lince Suebu, Irfan Septiana dan tim estafet 4x100 meter gaya bebas 34 putra.

Laura Aurelia Dinda meraih emas di nomor 100 meter gaya bebas S6 putri yang meraup medali emas dengan waktu tempuh satu menit 30,27 detik. Laura, perenang asal Pekanbaru, juga memecahkan rekor ASEAN Para Games di nomor ini yang sebelumnya dipegang perenang Thailand Thongbai Chaisawas dengan satu menit 30,77 detik di tahun 2011.

Di nomor ini, Laura meninggalkan lawannya Theresa Goh dari Singapura yang meraih perak dengan waktu satu menit 42,64 detik. Medali perunggu diperoleh perenang Indonesia lainnya Riyanti dengan waktu satu menit 50,91 detik.

Sapia Rumbaru, mendapatkan emas dari nomor 100 meter gaya bebas S10 putri dengan catatan waktu satu menit 15,69 detik. Dia disusul perenang Vietnam Le Thi Tram dengan waktu satu menit 22,28 detik dan perenang Indonesia Rusdiana dengan torehan waktu satu menit 14,84 detik.

Musa Mandan Karuba juga berhasil meraup emas di nomor 100 meter gaya bebas S10 putra dengan waktu tempuh 58,74 detik, sekaligus memecahkan rekor atas namanya sendiri yang diukir di ASEAN Para Games 2015 dengan 58,79 detik.

Di nomor itu, Musa mengalahkan rekan senegaranya yaitu Steven Sualang yang meraih perak dengan waktu 1 menit 3,44 detik dan perenang P. Suphat asal Thailand dengan 1 menit 4,97 detik.

Syuci Indriani meraih emas dari nomor gaya bebas 100 meter S14 putri dengan waktu tempuh satu menit 05,15 detik. Dia mengalahkan perenang Singapura Danielle Moi dengan satu menit 7,2 detik dan perenang Filipina Claire satu menit 15,47 detik.

Selain meraih emas, Syuci juga memecahkan rekor ASEAN Para Games sebelumnya atas nama atlet Indonesia Rahmayana yang pada tahun 2011 mengukir waktu satu menit 18,51 detik.

Selanjutnya, medali emas kelima Indonesia datang dari Kevin Ode Natama yang menjadi perenang terbaik di nomor 200 meter gaya bebas S14 putra dengan waktu tempuh dua menit 16,33 detik.

Kevin meninggalkan perenang tuan rumah Malaysia Zadrian yang harus puas dengan perak di waktu tempuh dua menit, 18,87 detik. Medali perunggu diperoleh Benson Tan dari Singapura dengan torehan wakti dua menit 20,03 detik.

Medali emas keenam diperoleh dari Aris Wibawa, yang unggul di nomor 50 meter gaya dada SB7 putra dengan catatan waktu 41,99 detik. Selain emas, dia juga memecahkan rekor ASEAN Para Games yang sebelumnya dipegang perenang Myanmar Aung Nyein Oo sejak tahun 2014 dengan waktu 43,20 detik.

Di nomor ini, Aris mengalahkan dua perenang Myanmar yang masing-masing meraih perak dan perunggu yaitu Aung Nyein Oo dengan 43,09 detik dan Nanda Soe Min dengan 44,53 detik.

Selanjutnya, emas kembali datang dari nomor 50 meter gaya dada SB8 putra yang disumbangkan Guntur dengan catatan waktu 36,78 detik. Dia memecahkan rekor ASEAN Para Games yang ditorehkan Nguyen Quang Vuong  pada tahun 2011 dengan 37,33 detik.

Nguyen Quang Vuong harus puas meraih perak di edisi tahun 2017 di belakang Guntur dengan torehan waktu 37,8 detik. Medali perunggu diperoleh Tandavong Lamphong asal Laos dengan 42,10 detik.

Marinus Melianus memberikan kado medali emas kedelapan untuk Tanah Air dari nomor 50 meter gaya dada SB13 dengan catatan waktu 34,05 detik, sekaligus mempertajam waktu sebelumnya atas namanya sendiri yang ditorehkan pada ASEAN Para Games di Myanmar tahun 2014 dengan 36,16 detik.

Di nomor ini, Marinus Melianus menaklukkan perenang tuan rumah Julius yang meraih perak dengan waktu 35,53 detik dan Chaiporn Laobeng di 38,01 detik.

Lince Saebu menjadi yang terbaik di nomor 50 meter gaya dada SB14 putri dengan catatan waktu 39,38 detik. Torehan itu membuat dia mempertajam rekor sebelumnya yang dipegang atlet Indonesia Melani Putri sejak tahun 2014 dengan 48,49 detik.

Ayu Andira, juga dari Indonesia, meraih perak di nomor itu dengan 43,83 detik, dan perenang Malaysia Puteri mendapatkan perunggu dengan 45,44 detik.

Medali emas ke-10 diperoleh dari Irfan Septiana yang menang di nomor 50 meter gaya dada SB14 putra dengan waktu 33,61 detik. Irfan juga mempertajam rekor ASEAN Para Games sebelumnya yang dipegang perenang Indonesia lainnya Muhammad Samsi sejak tahun 2011 dengan 34,24 detik.

Muhammad Samsi sendiri meraih perak di edisi 2017, di belakang Irfan, dengan waktu 34,33 detik. Perenang Malaysia Adib menjadi terbaik ketiga dan berhak perunggu dengan 34,43 detik.

Terakhir, medali emas ke-11 untuk Indonesia di hari pertama pertandingan cabang olahraga renang ASEAN Para Games ke-9 diperoleh dari tim estafet 4x100 meter gaya bebas putra 34 yang diperkuat Guntur, Jendi Panggabean, Musa Mandan Karuba dan Suriansyah dengan catatan waktu empat menit 26,05 detik.

Mereka berhasil melampaui rekor ASEAN Para Games sebelumnya di nomor ini yang ditorehkan pada tahun 2011 juga atas nama tim Indonesia dengan waktu empat menit 29,09 detik.

Total Indonesia mendapatkan 11 medali emas, empat medali perak, empat medali perunggu beserta sembilan kali memecahkan rekor ASEAN Para Games di hari pertama penyelenggaraan pertandingan cabang olahraga renang pesta olahraga atlet dengan disabilitas se-Asia Tenggara ke-9 ini.

Pewarta : Michael Siahaan
Editor : Ujang
Copyright © ANTARA 2024