Malang (Antarasumsel.com) - Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengemukakan dengan seluruh potensi yang dimilikinya, Indonesia menjadi negara penting untuk masa depan dunia.
"Indonesia merupakan negara yang sangat luas dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa, negara demokrasi ke-3 di dunia, negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia," kata Moazzam Malik dalam kuliah tamu bertema "Islam, Education, and The UK" yang disampaikan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Jawa Timur, Selasa.
Lebih lanjut, Dubes mengatakan Indonesia juga menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-16 di dunia dan menempati urutan ke-5 dunia dalam mengeluarkan misi green house. Oleh karena itu, Indonesia menjadi negara yang penting untuk masa depan dunia.
Malik menilai dibandingkan negara lain, Indonesia lebih bisa mengendalikan ekstremis. ¿Ketika saya menceritakan kehidupan Islam di Indonesia pada warga Inggris, mereka amat tertarik. Sayangnya, lokasi Indonesia yang strategis dan sumber daya alam (SDA) yang melimpah belum diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik,¿ ungkapnya.
Menurut Malik, untuk mencapai kompetensi dan mimpi besar Indonesia, ada beberapa hal yang perlu perhatian dan kerja keras. Dua di antaranya, menurut Malik, adalah kualitas perguruan tinggi (PT) dan kebudayaan agama.
"Banyak universitas ternama di Indonesia, tapi belum ada satu pun yang termasuk dalam 300 kampus terbaik dunia," ujar Malik.
Oleh karenanya, kata Malik, salah satu tujuannya ketika ditempatkan di Indonesia adalah menjalin kerja sama dengan berbagai kampus di Indonesia. "Saya ingin menarik mahasiswa cerdas Indonesia untuk kuliah di Inggris, tujuan jangka panjangnya untuk meningkatkan kualitas PT di Indonesia," paparnya.
Selain itu, duta besar yang fasih berbahasa Indonesia ini juga mewadahi para peneliti Indonesia untuk berkolaborasi dengan peneliti negaranya. Hal ini tak hanya bermanfaat untuk kedua negara, tapi juga meningkatkan pengalaman internasional peneliti.
Namun, tak melulu urusan pendidikan, Malik juga menaruh perhatian pada Islam di Indonesia. Kekagumannya bertambah ketika pada pembukaan sebuah peringatan hari besar Islam di Istana Negara, Malik dibuat terpukau atas pembacaan ayat Alquran yang dibacakan oleh seorang perempuan. Hal ini belum pernah ditemuinya di negara manapun.
"Indonesia mungkin belum menyadari potensi Islam yang kuat dan spesial menyangkut gaya hidup beragama. Contohnya, ulama perempuan yang membaca Al-Quran di hadapan para tamu, saya belum menemukan ini di luar negeri. Oleh karena itu, saya juga punya tujuan untuk meningkatkan peran Indonesia di luar negeri,¿ kata Malik.
Sementara itu, Rektor UMM Fauzan dalam sambutannya mengatakan kehadiran Duta Besar Inggris untuk Indonesia sebagai langkah untuk melanjutkan tradisi UMM menghadirkan tokoh internasional dan menjalin kerja sama dengan berbagai negara Eropa.
"Ke depan, kerja sama ini bermuara pada meningkatnya pengakuan dunia internasional terhadap UMM," katanya.
"Indonesia merupakan negara yang sangat luas dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa, negara demokrasi ke-3 di dunia, negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia," kata Moazzam Malik dalam kuliah tamu bertema "Islam, Education, and The UK" yang disampaikan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Jawa Timur, Selasa.
Lebih lanjut, Dubes mengatakan Indonesia juga menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-16 di dunia dan menempati urutan ke-5 dunia dalam mengeluarkan misi green house. Oleh karena itu, Indonesia menjadi negara yang penting untuk masa depan dunia.
Malik menilai dibandingkan negara lain, Indonesia lebih bisa mengendalikan ekstremis. ¿Ketika saya menceritakan kehidupan Islam di Indonesia pada warga Inggris, mereka amat tertarik. Sayangnya, lokasi Indonesia yang strategis dan sumber daya alam (SDA) yang melimpah belum diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik,¿ ungkapnya.
Menurut Malik, untuk mencapai kompetensi dan mimpi besar Indonesia, ada beberapa hal yang perlu perhatian dan kerja keras. Dua di antaranya, menurut Malik, adalah kualitas perguruan tinggi (PT) dan kebudayaan agama.
"Banyak universitas ternama di Indonesia, tapi belum ada satu pun yang termasuk dalam 300 kampus terbaik dunia," ujar Malik.
Oleh karenanya, kata Malik, salah satu tujuannya ketika ditempatkan di Indonesia adalah menjalin kerja sama dengan berbagai kampus di Indonesia. "Saya ingin menarik mahasiswa cerdas Indonesia untuk kuliah di Inggris, tujuan jangka panjangnya untuk meningkatkan kualitas PT di Indonesia," paparnya.
Selain itu, duta besar yang fasih berbahasa Indonesia ini juga mewadahi para peneliti Indonesia untuk berkolaborasi dengan peneliti negaranya. Hal ini tak hanya bermanfaat untuk kedua negara, tapi juga meningkatkan pengalaman internasional peneliti.
Namun, tak melulu urusan pendidikan, Malik juga menaruh perhatian pada Islam di Indonesia. Kekagumannya bertambah ketika pada pembukaan sebuah peringatan hari besar Islam di Istana Negara, Malik dibuat terpukau atas pembacaan ayat Alquran yang dibacakan oleh seorang perempuan. Hal ini belum pernah ditemuinya di negara manapun.
"Indonesia mungkin belum menyadari potensi Islam yang kuat dan spesial menyangkut gaya hidup beragama. Contohnya, ulama perempuan yang membaca Al-Quran di hadapan para tamu, saya belum menemukan ini di luar negeri. Oleh karena itu, saya juga punya tujuan untuk meningkatkan peran Indonesia di luar negeri,¿ kata Malik.
Sementara itu, Rektor UMM Fauzan dalam sambutannya mengatakan kehadiran Duta Besar Inggris untuk Indonesia sebagai langkah untuk melanjutkan tradisi UMM menghadirkan tokoh internasional dan menjalin kerja sama dengan berbagai negara Eropa.
"Ke depan, kerja sama ini bermuara pada meningkatnya pengakuan dunia internasional terhadap UMM," katanya.