Baturaja (Antarasumsel.com) - Anggota DPRD Ogan Komering Ulu dari Partai Amanat Nasional, Ledi Patra menyatakan jalan Desa Bumi Kawa Kecamatan Lengkiti sekarang ini kondisinya mengalami rusak parah.
Kerusakan jalan yang cukup parah itu diketahui dari hasil reses ke daerah tersebut, juga banyak usulan dari warga minta supaya jalan di desa mereka mengalami rusak parah perlu segera diperbaiki, kata Ledi di Baturaja, Senin.
Menurut dia, permintaan masyarakat di sana hanya satu, supaya jalan rusak tersebut diperbaiki, supaya trasportasi untuk mengangkut hasil bumi ke pasar dengan lancar.
Khususnya jalan menuju dusun 5, 6 dan 7 yang sekarang ini rusak parah supaya segera diperbaiki, ungkap Ledi.
Menurut Ledi, jalan menuju tiga dusun sepanjang 10 kilometer itu kondisinya kini hancur total.
Apalagi ketika musim hujan sekarang ini, praktis tidak bisa dilalui kendaraan. Jadi jangan coba-coba pakai Avanza, katanya.
Sementara berdasarkan keterangan warga yang menyampaikan aspirasi kepadanya saat reses bahwa sudah kurang lebih 15 tahun jalan di sana tak tersentuh perbaikan oleh pemerintah.
Menurut Ledi, sedikitnya ada sekitar 600 jiwa yang bermukim di tiga dusun tersebut, kebanyakan berprofesi sebagai petani kopi dan lada.
Pihak desa, tidak bisa menganggarkan perbaikan melalui APBDes, lantaran biayanya dinilai terlalu besar.
Sedangkan untuk menggunakan dana APBD, untuk dalam waktu dekat belum bisa, berhubung defisit anggaran, katanya.
Selama ini, kata dia, warga melakukan perbaikan jalan secara swadaya dan gotong royong.
"Terhadap permintaan warga ini, jelas kami tampung. Kami juga mendorong pemerintah untuk segera tanggap, karena menurut warga di sana, jika kondisi jalan bagus, mudah-mudahan perekonomian mereka juga akan bagus," demikian Ledi.
Kerusakan jalan yang cukup parah itu diketahui dari hasil reses ke daerah tersebut, juga banyak usulan dari warga minta supaya jalan di desa mereka mengalami rusak parah perlu segera diperbaiki, kata Ledi di Baturaja, Senin.
Menurut dia, permintaan masyarakat di sana hanya satu, supaya jalan rusak tersebut diperbaiki, supaya trasportasi untuk mengangkut hasil bumi ke pasar dengan lancar.
Khususnya jalan menuju dusun 5, 6 dan 7 yang sekarang ini rusak parah supaya segera diperbaiki, ungkap Ledi.
Menurut Ledi, jalan menuju tiga dusun sepanjang 10 kilometer itu kondisinya kini hancur total.
Apalagi ketika musim hujan sekarang ini, praktis tidak bisa dilalui kendaraan. Jadi jangan coba-coba pakai Avanza, katanya.
Sementara berdasarkan keterangan warga yang menyampaikan aspirasi kepadanya saat reses bahwa sudah kurang lebih 15 tahun jalan di sana tak tersentuh perbaikan oleh pemerintah.
Menurut Ledi, sedikitnya ada sekitar 600 jiwa yang bermukim di tiga dusun tersebut, kebanyakan berprofesi sebagai petani kopi dan lada.
Pihak desa, tidak bisa menganggarkan perbaikan melalui APBDes, lantaran biayanya dinilai terlalu besar.
Sedangkan untuk menggunakan dana APBD, untuk dalam waktu dekat belum bisa, berhubung defisit anggaran, katanya.
Selama ini, kata dia, warga melakukan perbaikan jalan secara swadaya dan gotong royong.
"Terhadap permintaan warga ini, jelas kami tampung. Kami juga mendorong pemerintah untuk segera tanggap, karena menurut warga di sana, jika kondisi jalan bagus, mudah-mudahan perekonomian mereka juga akan bagus," demikian Ledi.