Mumbai (Antara/Reuters) - Aktor veteran India Om Puri yang berhasil menapaki karier perfilman di Bollywood dan Barat meninggal dunia di Mumbai, Jumat.
Puri (66) menderita gagal jantung, demikian aktor Anupam Kher yang juga teman almarhum kepada kantor berita Reuters.
Puri yang mendapatkan pengalaman pertamanya pada era 1980-an dalam seni sinema alternatif mendapatkan perhatian dari audiens di India bermain dalam beberapa karakter yang menggambarkan kecemasan yang sulit dilupakan pada saat itu.
Dia juga bekerja di beberapa film Hollywood dan Inggris, termasuk "The Reluctant Fundamentalist", "East in East", dan beberapa film mutakhir "The Hundred-Foot Journey" bersama lawan mainnya berkewarganegaraan Inggris, Helen Mirren.
"Dia menunjukkan bahwa Anda tidak harus 'jujur' dan 'tampan' untuk menjadi seorang protagonis," kata Saeed Akhtar Mirza yang menjadi sutradara Puri dalam film terbarunya, "Albert Pinto Ko Gussa Kyon Aata Hai" (Mengapa Albert Pinto Marah?).
"Hal itu menjadi kekuatan pribadinya dan penampilannya," ujarnya.
Beberapa bintang Bollywood, penggemar, dan Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan penghormatan terakhir untuk mendiang Puri melalui akun Twitternya.
"Siapa yang berani mengatakan Om Puri tidak lebih bagus? Hidupnya untuk pekerjaannya," demikian ciutan aktor Kamal Hassan dalam akun Twitternya.
Seorang alumni Institut Televisi dan Film India yang kemudian Sekolah Drama Negeri, kegiatan aktor itu dalam film "Ardh Satya" (Setengah Percaya) karya Govind Nihalani dan kemudian "Aakrosh" (Kekerasan) meraih sejumlah penghargaan.
Bersama dengan Naseeruddin Shah, Shabana Azmi, dan Smita Patil, Puri tampaknya menjadi salah satu bintang gerakan sinema alternatif yang sangat berbeda dengan film-film Bollywood yang sering kali menyajikan kekerasan.
Dengan suara baritonnya yang khas dan kemampuan mengubah dengan mulus antara rumah seni, Bollywood, Hollywood, dan film Inggris, menjadikan dia menjadi bintang dunia dan menjadi salah satu aktor India yang menyeberang ke Barat sebelum beberapa aktor lain melakukannya, seperti Irrfan Khan dan Priyanka
Chopra. (Uu.M038)
Puri (66) menderita gagal jantung, demikian aktor Anupam Kher yang juga teman almarhum kepada kantor berita Reuters.
Puri yang mendapatkan pengalaman pertamanya pada era 1980-an dalam seni sinema alternatif mendapatkan perhatian dari audiens di India bermain dalam beberapa karakter yang menggambarkan kecemasan yang sulit dilupakan pada saat itu.
Dia juga bekerja di beberapa film Hollywood dan Inggris, termasuk "The Reluctant Fundamentalist", "East in East", dan beberapa film mutakhir "The Hundred-Foot Journey" bersama lawan mainnya berkewarganegaraan Inggris, Helen Mirren.
"Dia menunjukkan bahwa Anda tidak harus 'jujur' dan 'tampan' untuk menjadi seorang protagonis," kata Saeed Akhtar Mirza yang menjadi sutradara Puri dalam film terbarunya, "Albert Pinto Ko Gussa Kyon Aata Hai" (Mengapa Albert Pinto Marah?).
"Hal itu menjadi kekuatan pribadinya dan penampilannya," ujarnya.
Beberapa bintang Bollywood, penggemar, dan Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan penghormatan terakhir untuk mendiang Puri melalui akun Twitternya.
"Siapa yang berani mengatakan Om Puri tidak lebih bagus? Hidupnya untuk pekerjaannya," demikian ciutan aktor Kamal Hassan dalam akun Twitternya.
Seorang alumni Institut Televisi dan Film India yang kemudian Sekolah Drama Negeri, kegiatan aktor itu dalam film "Ardh Satya" (Setengah Percaya) karya Govind Nihalani dan kemudian "Aakrosh" (Kekerasan) meraih sejumlah penghargaan.
Bersama dengan Naseeruddin Shah, Shabana Azmi, dan Smita Patil, Puri tampaknya menjadi salah satu bintang gerakan sinema alternatif yang sangat berbeda dengan film-film Bollywood yang sering kali menyajikan kekerasan.
Dengan suara baritonnya yang khas dan kemampuan mengubah dengan mulus antara rumah seni, Bollywood, Hollywood, dan film Inggris, menjadikan dia menjadi bintang dunia dan menjadi salah satu aktor India yang menyeberang ke Barat sebelum beberapa aktor lain melakukannya, seperti Irrfan Khan dan Priyanka
Chopra. (Uu.M038)