London (ANTARA Sumsel) - Indonesia sebagai anggota Dewan International Maritime Organization (IMO), berperan aktif dan berkontribusi di setiap sidang IMO dengan mengirimkan delegasi menghadiri Sidang IMO Maritime Safety Committee ke 96 yang berlangsung dari tanggal 11 sampai dengan 20 Mei di Kantor Pusat IMO, London Inggris.
Sidang Maritime Safety Committee (MSC) diketuai Brad Groves dari Australia, merupakan badan teknis tertinggi IMO yang memiliki tugas yang paling luas di antara komite-komite lainnya, kata Atase Perhubungan RI di London, Simson Sinaga kepada Antara London, Sabtu.
Sidang MSC ke-96 dibuka Sekretaris Jenderal IMO, Kitack Lim yang berasal dari Korea dihadiri delegasi dari negara anggota IMO termasuk Indonesia dan dua negara anggota asosiasi, dua organisasi di bawah PBB, enam organisasi Inter-Governmental dan 33 organisasi non pemerintah.
Delegasi Indonesia diketuai Utusan Khusus untuk IMO Laksamana (Purn) DR Marsetio beranggotakan perwakilan dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub, Kementerian Luar Negeri, Atase Perhubungan RI di London, Kementerian Koordinator Bidang Maritim, PT Biro Klasifikasi Indonesia dan perwakilan dari Indonesia National Shipowner Association (INSA).
Sekretaris Jenderal IMO, Kitack Lim menyampaikan saat ini lebih dari 80 persen dari perdagangan dunia dilakukan industri pelayaran. Ada lebih dari 50.000 merchant kapal perdagangan internasional, mengangkut setiap jenis kargo yang diangkut Armada dunia yang terdaftar di lebih dari 150 negara dan diawaki lebih dari satu juta pelaut dari setiap negara.
Sekjen IMO juga menyoroti beberapa isu penting pada agenda sidang MSC ke 96 ini. Diantaranya pelaksanaan standar berbasis tujuan untuk pembangunan kapal tanker minyak dan kapal curah menjadi salah satu item dalam agenda Sidang MSC.
Sidang IMO MSC ke 96 ini juga dibahas tentang keamanan maritim terkait dengan isu penting perlindungan jaringan transportasi laut dari ancaman cyber serta informasi terhadap pembajakan dan perampokan bersenjata di kapal dan adanya migrasi melalui laut.
Di sidang IMO MSC ke 96, Delegasi Indonesia menyampaikan tiga kali intervensi pada sesi Agenda Item MSC 96/4 tentang Enchance Maritim Security, sesi Agenda Item MSC 96/6/1 tentang Pasenger Ship Safety dan agenda item MSC 96/7 tentang Pengangkutan Personil Industri (on Carriage of Industrial Personel).
Untuk itu, Simson Sinaga memperkenalkan pembangunan pelabuhan Indonesia pada saat acara Coffee Break Sidang IMO MSC ke-96 yang disponsori Indonesia Kamia melalui sejumlah tayangan Video yang mendapatkan sambutan luar biasa dari para Delegasi Negara Anggota IMO lainnya.
Pengenalan pembangunan pelabuhan yang baru saja diresmikan Presiden RI Jokowi dan Menteri Perhubungan ini terasa tepat karena bulan April lalu Presiden Joko Widodo datang ke IMO menyampaikan pidato di depan para pemangku pemerintahan di negara-negara maritim, demikian Simson Sinaga.
Sidang Maritime Safety Committee (MSC) diketuai Brad Groves dari Australia, merupakan badan teknis tertinggi IMO yang memiliki tugas yang paling luas di antara komite-komite lainnya, kata Atase Perhubungan RI di London, Simson Sinaga kepada Antara London, Sabtu.
Sidang MSC ke-96 dibuka Sekretaris Jenderal IMO, Kitack Lim yang berasal dari Korea dihadiri delegasi dari negara anggota IMO termasuk Indonesia dan dua negara anggota asosiasi, dua organisasi di bawah PBB, enam organisasi Inter-Governmental dan 33 organisasi non pemerintah.
Delegasi Indonesia diketuai Utusan Khusus untuk IMO Laksamana (Purn) DR Marsetio beranggotakan perwakilan dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub, Kementerian Luar Negeri, Atase Perhubungan RI di London, Kementerian Koordinator Bidang Maritim, PT Biro Klasifikasi Indonesia dan perwakilan dari Indonesia National Shipowner Association (INSA).
Sekretaris Jenderal IMO, Kitack Lim menyampaikan saat ini lebih dari 80 persen dari perdagangan dunia dilakukan industri pelayaran. Ada lebih dari 50.000 merchant kapal perdagangan internasional, mengangkut setiap jenis kargo yang diangkut Armada dunia yang terdaftar di lebih dari 150 negara dan diawaki lebih dari satu juta pelaut dari setiap negara.
Sekjen IMO juga menyoroti beberapa isu penting pada agenda sidang MSC ke 96 ini. Diantaranya pelaksanaan standar berbasis tujuan untuk pembangunan kapal tanker minyak dan kapal curah menjadi salah satu item dalam agenda Sidang MSC.
Sidang IMO MSC ke 96 ini juga dibahas tentang keamanan maritim terkait dengan isu penting perlindungan jaringan transportasi laut dari ancaman cyber serta informasi terhadap pembajakan dan perampokan bersenjata di kapal dan adanya migrasi melalui laut.
Di sidang IMO MSC ke 96, Delegasi Indonesia menyampaikan tiga kali intervensi pada sesi Agenda Item MSC 96/4 tentang Enchance Maritim Security, sesi Agenda Item MSC 96/6/1 tentang Pasenger Ship Safety dan agenda item MSC 96/7 tentang Pengangkutan Personil Industri (on Carriage of Industrial Personel).
Untuk itu, Simson Sinaga memperkenalkan pembangunan pelabuhan Indonesia pada saat acara Coffee Break Sidang IMO MSC ke-96 yang disponsori Indonesia Kamia melalui sejumlah tayangan Video yang mendapatkan sambutan luar biasa dari para Delegasi Negara Anggota IMO lainnya.
Pengenalan pembangunan pelabuhan yang baru saja diresmikan Presiden RI Jokowi dan Menteri Perhubungan ini terasa tepat karena bulan April lalu Presiden Joko Widodo datang ke IMO menyampaikan pidato di depan para pemangku pemerintahan di negara-negara maritim, demikian Simson Sinaga.