Palembang, (ANTARA Sumsel) - Kebakaran yang melanda sebuah kapal pengangkut urea PT Pupuk Sriwidjaja di Dermaga Sungai Musi Palembang, Minggu (20/9) tidak menghambat angkutan pupuk bersubsidi ke petani beberapa provinsi rayon pemasaran.
"Kebakaran kapal dengan nama lambung Otong Kosasih tidak akan menghambat angkutan pupuk ke petani dan pelanggan lainnya karena ada beberapa kapal lainnya yang siap dioperasikan," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ghanie di Palembang, Senin.
Dia menjelaskan, untuk melakukan kegiatan pemasaran urea dan amonia melalui jalur laut sembilan provinsi rayon meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, pihaknya didukung delapan armada kapal.
Armada angkutan laut itu terdiri atas tujuh kapal untuk mengangkut urea yakni KM Otong Kosasih (kini sudah terbakar), KM Ibrahim Zahier, KM Soemantri Brodjonegoro, KM Julianto Moeliodihardjo, KM Muchtar Prabu Mangkunegara, KM Pusri Indonesia, dan KM Abusamah, serta satu unit kapal amonia curah yakni MT Sultan Mahmud Badaruddin II.
Selain memiliki armada kapal cadangan, menurut dia PT Pusri juga didukung lima dermaga untuk memasarkan pupuk urea bersubsdi kepada petani di sejumlah provinsi Tanah Air serta urea dan amonia komersial ke perusahaan swasta di dalam dan luar negeri.
Kelima dermaga tersebut yakni dua dermaga untuk memuat pupuk urea curah yang masing-masing dilengkapi dengan "Quadrant Ship Loader/QSL" dan "Portal Scrapper/PS".
Kemudian dua dermaga untuk memuat pupuk urea kantong yang masing-masing dilengkapi dengan "Bag Ship Loader/BSL" serta satu dermaga untuk memuat amonia curah yang berdampingan dengan dermaga pemuatan pupuk urea secara konvesional.
Dengan adanya armada kapal cadangan dan didukung beberapa dermaga, angkutan urea melalui jalur laut ke berbagai provinsi yang kebutuhan pupuknya menjadi tanggungjawab PT Pusri optimistis dapat dilakukan dengan baik sebagaimana biasanya.
Kapal angkutan pupuk "Otong Kosasih" yang terbakar di Dermaga PT Pusri Palembang, Minggu (20/9) dioperasikan PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog) anak perusahaan Pupuk Indonesia Holding Company.
Kapal dengan nama lambung "Otong Kosasih" itu saat terbakar di dermaga Sungai Musi itu sedang memuat 7.300 ton urea dan dalam persiapan berangkat menuju Cilacap, Jawa Tengah.
"Kebakaran kapal dengan nama lambung Otong Kosasih tidak akan menghambat angkutan pupuk ke petani dan pelanggan lainnya karena ada beberapa kapal lainnya yang siap dioperasikan," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ghanie di Palembang, Senin.
Dia menjelaskan, untuk melakukan kegiatan pemasaran urea dan amonia melalui jalur laut sembilan provinsi rayon meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, pihaknya didukung delapan armada kapal.
Armada angkutan laut itu terdiri atas tujuh kapal untuk mengangkut urea yakni KM Otong Kosasih (kini sudah terbakar), KM Ibrahim Zahier, KM Soemantri Brodjonegoro, KM Julianto Moeliodihardjo, KM Muchtar Prabu Mangkunegara, KM Pusri Indonesia, dan KM Abusamah, serta satu unit kapal amonia curah yakni MT Sultan Mahmud Badaruddin II.
Selain memiliki armada kapal cadangan, menurut dia PT Pusri juga didukung lima dermaga untuk memasarkan pupuk urea bersubsdi kepada petani di sejumlah provinsi Tanah Air serta urea dan amonia komersial ke perusahaan swasta di dalam dan luar negeri.
Kelima dermaga tersebut yakni dua dermaga untuk memuat pupuk urea curah yang masing-masing dilengkapi dengan "Quadrant Ship Loader/QSL" dan "Portal Scrapper/PS".
Kemudian dua dermaga untuk memuat pupuk urea kantong yang masing-masing dilengkapi dengan "Bag Ship Loader/BSL" serta satu dermaga untuk memuat amonia curah yang berdampingan dengan dermaga pemuatan pupuk urea secara konvesional.
Dengan adanya armada kapal cadangan dan didukung beberapa dermaga, angkutan urea melalui jalur laut ke berbagai provinsi yang kebutuhan pupuknya menjadi tanggungjawab PT Pusri optimistis dapat dilakukan dengan baik sebagaimana biasanya.
Kapal angkutan pupuk "Otong Kosasih" yang terbakar di Dermaga PT Pusri Palembang, Minggu (20/9) dioperasikan PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog) anak perusahaan Pupuk Indonesia Holding Company.
Kapal dengan nama lambung "Otong Kosasih" itu saat terbakar di dermaga Sungai Musi itu sedang memuat 7.300 ton urea dan dalam persiapan berangkat menuju Cilacap, Jawa Tengah.