Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pencairan bonus atlet Palembang peraih medali Pekan Olahraga Provinsi X Sumatera Selatan terlambat karena dianggarkan pada APBD Perubahan.

Ketua Umum Pengurus KONI Kota Palembang Suparman Roman di Palembang, Rabu, mengatakan, bonus yang merupakan apresiasi kepada atlet berprestasi ini yang sudah dijanjikan pemerintah kota tidak akan diterima dalam waktu dekat meski Porprov sudah berakhir pada awal Juni lalu.

"Saya meminta para atlet untuk bersabar, bukannya janji tidak ditepati tapi dananya yang memang belum turun," kata Suparman.

Atas keterlambatan ini, KONI Kota Palembang meminta pengurus cabang olahraga mensosialisasikan kepada atlet dan pelatih.

Sementara, terkait dengan besaran bonus yang bakal diterima, menurutnya belum bisa diungkap saat ini karena masih dalam penggodokan pemkot Palembang.

"Pada Porprov sebelumnya, untuk peraih emas mendapatkan Rp5 juta, sementara untuk Porprov kali ini belum bisa dipastikan. Tapi yang jelas, KONI Kota mendorong adanya penambahan," kata dia.

Wakil Ketua DPRD Kota Palembang Mulyadi menegaskan bonus para atlet berprestasi harus diberikan secepatnya sebagai bentuk apresiasi terhadap atlet.

"Jika sudah dianggarkan di APBD Perubahan, artinya bisa memakai dana talangan. Mengenai saran ini akan dikomunikasikan dengan pihak terkait karena atlet adalah aset, jika tidak dibina maka bisa saja kabur ke daerah lain," kata dia.

Kontingen Palembang terpilih menjadi juara umum Porprov Sumsel di Lubuklinggau, 24-30 Mei 2015, dengan meraih 125 emas, 73 perak, dan 63 perunggu.

Semula KONI menargetkan medali 140 emas, namun para atlet berhasil mengumpulkan 125 emas atau melebihi dari perolehan medali pada porprov sebelumnya yaitu 111 emas.

Berdasarkan capain ini, Mulyadi mengharapkan Pemkot Palembang bersinergi dengan KONI untuk tetap mempertahankan prestasi pada Porprov mendatang.

"Ke depan harus lebih fokus lagi dalam pembinaan atlet karena prestasi tidak dapat diciptakan secara instan," kata dia.

Pewarta : Oleh Dolly Rosana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025