Palembang (ANTARA Sumsel) - Kelompok musik aktivis lingkungan, perempuan dan anti korupsi atau yang dikenal dengan Grup Band Simponi mengakhiri rangkaian tur kampanye anti kekerasan seksual terhadap anak wilayah Sumatera di Kota Palembang.
"Dalam kegiatan tur di Bumi Sriwijaya itu, kampanye anti kekerasan seksual digelar di dua sekolah yakni pada 28 Mei 2014 di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) II dan pada 30 Mei di sekolah unggulan SMA Negeri 17 Palembang," kata Panitia Tur, Mulya di Palembang, Jumat.
Menurut dia, Grup Band Simponi yang serius menyuarakan kekerasan terhadap seksual, telah mengunjungi beberapa kota di Sumatera seperti Pekanbaru, Lampung, Bengkulu, dan Aceh, dan berakhir di Kota Palembang.
Melalui kampanye dengan cara musikal yang mengusung tema "Sister In Danger, Stop Kekerasan Seksual" mendapat respon positif dari pelajar dan diharapkan mereka dapat termotivasi berperan aktif mencegah serta memberantas tindak kekerasan seksual di lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya.
Dia menjelaskan, tindak kekerasan seksual terutama terhadap anak-anak dan pelajar akhir-akhir ini marak terjadi, sehingga perlu mendapat perhatian serius dari semua lapisan masyarakat agar tidak semakin banyak yang menjadi korban.
Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap permasalahan tersebut dan berperan aktif mencegah timbulnya korban kekerasan seksual yang lebih banyak, pihaknya berupaya menggalakkan kampanye tindak kekerasan seksual di lingkungan sekolah, katanya.
Sementara Ketua Women`s Crisis Centre (WCC) Palembang Yeni Roslaini Izi mengatakan, pihaknya yang selama ini gencar melakukan kegiatan sosialisasi dan kampanye pencegahan tindak kekerasan seksual kepada pelajar, remaja putri, dan ibu-ibu rumah tangga terus berupaya menggelar kegiatan tersebut dengan menjalin kerja sama pihak yang memiliki visi dan misi yang sama seperti Grup Band Simponi itu.
Tindak kekerasan seksual terutama terhadap anak-anak dan pelajar yang akhir-akhir semakin marak terjadi, perlu mendapat perhatian serius dari seluruh lapisan masyarakat sehingga tidak semakin parah dan lebih banyak menimbulkan korban.
Selain gencar melakukan kegiatan tersebut, untuk membantu para korban tindak kekerasan seksual, WCC siap memberikan pendampingan advokasi jika ingin mengambil tindakan secara hukum dan penanganan psikologis membantu korban mengatasi traumanya, kata Yeni.
"Dalam kegiatan tur di Bumi Sriwijaya itu, kampanye anti kekerasan seksual digelar di dua sekolah yakni pada 28 Mei 2014 di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) II dan pada 30 Mei di sekolah unggulan SMA Negeri 17 Palembang," kata Panitia Tur, Mulya di Palembang, Jumat.
Menurut dia, Grup Band Simponi yang serius menyuarakan kekerasan terhadap seksual, telah mengunjungi beberapa kota di Sumatera seperti Pekanbaru, Lampung, Bengkulu, dan Aceh, dan berakhir di Kota Palembang.
Melalui kampanye dengan cara musikal yang mengusung tema "Sister In Danger, Stop Kekerasan Seksual" mendapat respon positif dari pelajar dan diharapkan mereka dapat termotivasi berperan aktif mencegah serta memberantas tindak kekerasan seksual di lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya.
Dia menjelaskan, tindak kekerasan seksual terutama terhadap anak-anak dan pelajar akhir-akhir ini marak terjadi, sehingga perlu mendapat perhatian serius dari semua lapisan masyarakat agar tidak semakin banyak yang menjadi korban.
Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap permasalahan tersebut dan berperan aktif mencegah timbulnya korban kekerasan seksual yang lebih banyak, pihaknya berupaya menggalakkan kampanye tindak kekerasan seksual di lingkungan sekolah, katanya.
Sementara Ketua Women`s Crisis Centre (WCC) Palembang Yeni Roslaini Izi mengatakan, pihaknya yang selama ini gencar melakukan kegiatan sosialisasi dan kampanye pencegahan tindak kekerasan seksual kepada pelajar, remaja putri, dan ibu-ibu rumah tangga terus berupaya menggelar kegiatan tersebut dengan menjalin kerja sama pihak yang memiliki visi dan misi yang sama seperti Grup Band Simponi itu.
Tindak kekerasan seksual terutama terhadap anak-anak dan pelajar yang akhir-akhir semakin marak terjadi, perlu mendapat perhatian serius dari seluruh lapisan masyarakat sehingga tidak semakin parah dan lebih banyak menimbulkan korban.
Selain gencar melakukan kegiatan tersebut, untuk membantu para korban tindak kekerasan seksual, WCC siap memberikan pendampingan advokasi jika ingin mengambil tindakan secara hukum dan penanganan psikologis membantu korban mengatasi traumanya, kata Yeni.