Palembang (ANTARA Sumsel) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono mencanangkan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas (GNPKB) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (26/1) pagi.
Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas di tingkat pusat secara resmi dicanangkan Presiden Yudhoyono dengan menekan tombol sirene didampingi Wakil Presiden Boediono dan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman.
Sedangkan di tingkat provinsi seperti di Sumatera Selatan, GNPKB dicanangkan Gubernur Alex Noerdin dengan menekan tombol sirene bersama Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution, Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo, Ketua IMI Sumsel yang juga Bupati Empat Lawang Budi Antoni Aljufri, dan Wali Kota Palembang Romi Herton.
Pencanangan GNPKB tingkat Provinsi Sumsel yang dipusatkan di pelataran objek wisata Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang itu, dimeriahkan penampilan atraksi polisi cilik, turing sepeda motor, dan pelepasan balon berhadiah ke udara.
Pada kesempatan itu juga dilakukan deklarasi "Saya Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas" yang dipimpin oleh istri Wakil Gubernur Sumsel Tartila Ishak Mekki.
Pencanangan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan deklarasi "Saya Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas" diikuti sekitar 5.000 tamu undangan yang terdiri atas pelajar, mahasiswa, anggota komunitas kendaraan bermotor, dan kelompok masyarakat lainnya yang komitmen mendukung terciptanya lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin pada saat mencanangkan GNPKB itu mengatakan, angka kecelakaan lalu lintas secara nasional cukup tinggi bahkan di antara negara-negara maju Indonesia termasuk peringkat lima di dunia.
Angka kasus kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi tersebut perlu mendapat perhatian dari semua lapisan masyarakat di provinsi ini dengan melakukan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tertib berlalu lintas dan menurunkan angka kasus kecelakaan berlalu lintas.
Melalui gerakan nasiomal yang dicanangkan hari ini diharapkan ke depan masyarakat berperan aktif sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas di lingkungan keluarga, sekitar tempat tinggal, lingkungan sekolah dan kampus, serta tempat aktivitas lainnya, kata gubernur.
Kecelakaan Didominasi Pelajar
Kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Selatan didominasi oleh pelajar yakni mencapai 79 persen dari total angka kecelakaan yang terjadi di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa ini.
Melihat tingginya pelajar yang terlibat dalam kasus kecelakaan lalu lintas, jajaran Ditlantas Polda Sumsel berupaya menggalakkan kampanye keselamatan berlalu lintas di sekolah-sekolah, kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Sumatera Selatan AKBP Nelson Purba.
Kasus kecelakaan lalu lintas sekarang ini masih cukup tinggi dengan korban meninggal dunia, dan luka-luka cukup banyak, kata Nelson Purba, seusai rapat koordinasi pencanangan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas.
Berdasarkan data sepanjang 2013 terdapat 25.000 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, 29.000 korban mengalami luka berat, dan 113 ribu korban kecelakaan lalu lintas mengalami luka ringan.
Melihat tingginya angka korban kecelakaan lalu lintas itu yang sebagian besar merupakan pelajar, ia mengimbau kepada pelajar di Sumsel yang tersebar di 15 kabupaten dan kota agar mematuhi aturan lalu lintas dan tertib di jalan raya sehingga bisa terhindar dari kecelakaan dan pelanggaran hukum.
"Imbauan itu disampaikan melalui kegiatan polisi masuk sekolah atau yang dikenal dengan `Police Goes to School` yang digelar secara bergilir setiap awal pekan, serta berbagai kegiatan kampanye dan operasi simpatik di jalan raya," ujarnya.
Ia menjelaskan, pelajar di daerah ini mulai banyak yang menggunakan kendaraan bermotor terutama roda dua, bagi yang telah memasuki usia 17 tahun ke atas silahkan saja menggunakan kendaraan itu dengan syarat memenuhi aturan seperti memiliki surat izin mengemudi (SIM) dan mematuhi aturan lalu lintas.
Untuk menertibkan penggunaan kendaraan bermotor oleh anak di bawah umur, selain gencar melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, diminta juga kepada para orang tua untuk tidak membiarkan anaknya mengendarai kendaraan bermotor.
Anak yang berusia di bawah 17 tahun secara umum masih sangat labil jiwa dan pikirannya, sehingga tidak bisa mengendalikan emosinya ketika mengendarai kendaraan bermor serta tidak memiliki perhitungan saat memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Melalui berbagai kegiatan tersebut diharapkan ke depan angka kecelakaan lalu lintas di provinsi ini dapat diminimalkan serta partisipasi masyarakat dalam mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, dan nyaman dapat lebih meningkat, kata AKBP Nelson.
Mahasiswa Dukung GNPKB
Mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang mendukung "Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas" tingkat Provinsi Sumatera Selatan yang dicanangkan di pelataran objek wisata Benteng Kuto Besak Palembang pada 26 Januari 2014.
Untuk mendukung kegiatan itu, 100 anggota Komunitas Mahasiswa Cinta Tertib Lalu Lintas (MCTL) binaan Lembaga Penyiaran Komunitas Universitas Bina Darma Palembang mengikuti acara pencanangan GNPKB dan deklarasi "Saya Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas", kata Pembina Komunitas MCTL Norma Liathy Fitri.
Ia menjelaskan, lembaga penyiaran yang dikenal dengan B-Radio itu sudah cukup lama berpartisipasi mensosialisasikan pentingnya keselamatan berlalu lintas kepada mahasiswa dan masyarakat umum melalui siaran radio yang bisa didengarkan di frekuensi 107,7 FM.
"Kami telah memiliki program sosialisasi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) sejak tahun 2007 dengan nama `Police Goes To Campus`, yang secara rutin mendatangkan polisi lalu lintas dari Ditlantas Polda Sumsel sebagai nara sumber di studio," ujar Norma.
Melalui gerakan nasional tersebut diharapkan kemitraan yang telah terjalin baik dengan pihak Ditlantas Polda Sumsel bisa semakin erat dan lebih banyak lagi kegiatan yang bisa dilaksanakan dalam hal kampanye keselamatan berlalu lintas serta pembinaan kedisiplinan berlalu lintas terhadap mahasiswa dan generasi muda secara umum.
"Kegiatan kampanye dan pembinaan kedisiplinan berlalu lintas kalangan generasi muda perlu digalakkan karena berdasarkan data kasus kecelakaan lalu lintas di Sumsel dan secara nasional didominasi melibatkan kalangan muda seperti pelajar, dan mahasiswa," kata Norma.
Lebih lanjut Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengajak mahasiswa dan seluruh lapisan masyarakat berpartisipasi menyukseskan GNPKB sehingga target gerakan nasional itu pada lima tahun pertama menurunkan kasus kecelakaan lalu lintas sebesar 30 persen bisa dicapai.
Untuk menyukses Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas (GNPKB) dan mencapai target yang ditetapkan itu, masyarakat diimbau agar menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas dan membudayakan keselamatan sebagai kebutuhan, kata Alex.
Peran serta masyarakat sangat besar dalam mewujudkan keselamatan berlalu lintas di jalan dan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dapat menimbulkan banyak korban jiwa atau luka-luka.
Guna meningkatkan peran serta masyarakat tersebut, pemerintah melalui program pembinaan terus berupaya menggalakkan kegiatan sosilailisasi mengenai keselamatan berlalu lintas di sekolah-sekolah, universitas, dan pusat kegiatan masyarakat lainnya.
Selain itu mendukung Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas yang dicanangkan pada awal 2014 ini serta mendukung jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Sumsel melakukan berbagai tindakan penegakan hukum secara tegas di jalan kepada pengemudi kendaraan bermotor roda dua dan empat yang tidak tertib.
Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan dapat memotivasi masyarakat membudayakan tertib berlalu lintas dan menghormati pemakai atau pengguna jalan lainnya sehingga perilaku baik itu dapat menginspirasi, mendorong pengguna jalan selalu mengutamakan keselamatan menjadi suatu kebutuhan.
Jika seluruh program pembinaan berlalu lintas itu berjalan dengan baik dan mendapat dukungan secara maksimal dari seluruh lapisan masyarakat, target GNPKB pada 25 tahun ke depan menurunkan angka kasus kecelakaan lalu lintas, tingkat patalitas dan keparahan hingga 80 persen optimistis bisa tercapai, kata gubernur.
Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas di tingkat pusat secara resmi dicanangkan Presiden Yudhoyono dengan menekan tombol sirene didampingi Wakil Presiden Boediono dan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman.
Sedangkan di tingkat provinsi seperti di Sumatera Selatan, GNPKB dicanangkan Gubernur Alex Noerdin dengan menekan tombol sirene bersama Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution, Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo, Ketua IMI Sumsel yang juga Bupati Empat Lawang Budi Antoni Aljufri, dan Wali Kota Palembang Romi Herton.
Pencanangan GNPKB tingkat Provinsi Sumsel yang dipusatkan di pelataran objek wisata Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang itu, dimeriahkan penampilan atraksi polisi cilik, turing sepeda motor, dan pelepasan balon berhadiah ke udara.
Pada kesempatan itu juga dilakukan deklarasi "Saya Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas" yang dipimpin oleh istri Wakil Gubernur Sumsel Tartila Ishak Mekki.
Pencanangan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan deklarasi "Saya Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas" diikuti sekitar 5.000 tamu undangan yang terdiri atas pelajar, mahasiswa, anggota komunitas kendaraan bermotor, dan kelompok masyarakat lainnya yang komitmen mendukung terciptanya lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin pada saat mencanangkan GNPKB itu mengatakan, angka kecelakaan lalu lintas secara nasional cukup tinggi bahkan di antara negara-negara maju Indonesia termasuk peringkat lima di dunia.
Angka kasus kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi tersebut perlu mendapat perhatian dari semua lapisan masyarakat di provinsi ini dengan melakukan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tertib berlalu lintas dan menurunkan angka kasus kecelakaan berlalu lintas.
Melalui gerakan nasiomal yang dicanangkan hari ini diharapkan ke depan masyarakat berperan aktif sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas di lingkungan keluarga, sekitar tempat tinggal, lingkungan sekolah dan kampus, serta tempat aktivitas lainnya, kata gubernur.
Kecelakaan Didominasi Pelajar
Kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Selatan didominasi oleh pelajar yakni mencapai 79 persen dari total angka kecelakaan yang terjadi di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa ini.
Melihat tingginya pelajar yang terlibat dalam kasus kecelakaan lalu lintas, jajaran Ditlantas Polda Sumsel berupaya menggalakkan kampanye keselamatan berlalu lintas di sekolah-sekolah, kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Sumatera Selatan AKBP Nelson Purba.
Kasus kecelakaan lalu lintas sekarang ini masih cukup tinggi dengan korban meninggal dunia, dan luka-luka cukup banyak, kata Nelson Purba, seusai rapat koordinasi pencanangan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas.
Berdasarkan data sepanjang 2013 terdapat 25.000 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, 29.000 korban mengalami luka berat, dan 113 ribu korban kecelakaan lalu lintas mengalami luka ringan.
Melihat tingginya angka korban kecelakaan lalu lintas itu yang sebagian besar merupakan pelajar, ia mengimbau kepada pelajar di Sumsel yang tersebar di 15 kabupaten dan kota agar mematuhi aturan lalu lintas dan tertib di jalan raya sehingga bisa terhindar dari kecelakaan dan pelanggaran hukum.
"Imbauan itu disampaikan melalui kegiatan polisi masuk sekolah atau yang dikenal dengan `Police Goes to School` yang digelar secara bergilir setiap awal pekan, serta berbagai kegiatan kampanye dan operasi simpatik di jalan raya," ujarnya.
Ia menjelaskan, pelajar di daerah ini mulai banyak yang menggunakan kendaraan bermotor terutama roda dua, bagi yang telah memasuki usia 17 tahun ke atas silahkan saja menggunakan kendaraan itu dengan syarat memenuhi aturan seperti memiliki surat izin mengemudi (SIM) dan mematuhi aturan lalu lintas.
Untuk menertibkan penggunaan kendaraan bermotor oleh anak di bawah umur, selain gencar melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, diminta juga kepada para orang tua untuk tidak membiarkan anaknya mengendarai kendaraan bermotor.
Anak yang berusia di bawah 17 tahun secara umum masih sangat labil jiwa dan pikirannya, sehingga tidak bisa mengendalikan emosinya ketika mengendarai kendaraan bermor serta tidak memiliki perhitungan saat memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Melalui berbagai kegiatan tersebut diharapkan ke depan angka kecelakaan lalu lintas di provinsi ini dapat diminimalkan serta partisipasi masyarakat dalam mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, dan nyaman dapat lebih meningkat, kata AKBP Nelson.
Mahasiswa Dukung GNPKB
Mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang mendukung "Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas" tingkat Provinsi Sumatera Selatan yang dicanangkan di pelataran objek wisata Benteng Kuto Besak Palembang pada 26 Januari 2014.
Untuk mendukung kegiatan itu, 100 anggota Komunitas Mahasiswa Cinta Tertib Lalu Lintas (MCTL) binaan Lembaga Penyiaran Komunitas Universitas Bina Darma Palembang mengikuti acara pencanangan GNPKB dan deklarasi "Saya Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas", kata Pembina Komunitas MCTL Norma Liathy Fitri.
Ia menjelaskan, lembaga penyiaran yang dikenal dengan B-Radio itu sudah cukup lama berpartisipasi mensosialisasikan pentingnya keselamatan berlalu lintas kepada mahasiswa dan masyarakat umum melalui siaran radio yang bisa didengarkan di frekuensi 107,7 FM.
"Kami telah memiliki program sosialisasi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) sejak tahun 2007 dengan nama `Police Goes To Campus`, yang secara rutin mendatangkan polisi lalu lintas dari Ditlantas Polda Sumsel sebagai nara sumber di studio," ujar Norma.
Melalui gerakan nasional tersebut diharapkan kemitraan yang telah terjalin baik dengan pihak Ditlantas Polda Sumsel bisa semakin erat dan lebih banyak lagi kegiatan yang bisa dilaksanakan dalam hal kampanye keselamatan berlalu lintas serta pembinaan kedisiplinan berlalu lintas terhadap mahasiswa dan generasi muda secara umum.
"Kegiatan kampanye dan pembinaan kedisiplinan berlalu lintas kalangan generasi muda perlu digalakkan karena berdasarkan data kasus kecelakaan lalu lintas di Sumsel dan secara nasional didominasi melibatkan kalangan muda seperti pelajar, dan mahasiswa," kata Norma.
Lebih lanjut Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengajak mahasiswa dan seluruh lapisan masyarakat berpartisipasi menyukseskan GNPKB sehingga target gerakan nasional itu pada lima tahun pertama menurunkan kasus kecelakaan lalu lintas sebesar 30 persen bisa dicapai.
Untuk menyukses Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas (GNPKB) dan mencapai target yang ditetapkan itu, masyarakat diimbau agar menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas dan membudayakan keselamatan sebagai kebutuhan, kata Alex.
Peran serta masyarakat sangat besar dalam mewujudkan keselamatan berlalu lintas di jalan dan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dapat menimbulkan banyak korban jiwa atau luka-luka.
Guna meningkatkan peran serta masyarakat tersebut, pemerintah melalui program pembinaan terus berupaya menggalakkan kegiatan sosilailisasi mengenai keselamatan berlalu lintas di sekolah-sekolah, universitas, dan pusat kegiatan masyarakat lainnya.
Selain itu mendukung Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas yang dicanangkan pada awal 2014 ini serta mendukung jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Sumsel melakukan berbagai tindakan penegakan hukum secara tegas di jalan kepada pengemudi kendaraan bermotor roda dua dan empat yang tidak tertib.
Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan dapat memotivasi masyarakat membudayakan tertib berlalu lintas dan menghormati pemakai atau pengguna jalan lainnya sehingga perilaku baik itu dapat menginspirasi, mendorong pengguna jalan selalu mengutamakan keselamatan menjadi suatu kebutuhan.
Jika seluruh program pembinaan berlalu lintas itu berjalan dengan baik dan mendapat dukungan secara maksimal dari seluruh lapisan masyarakat, target GNPKB pada 25 tahun ke depan menurunkan angka kasus kecelakaan lalu lintas, tingkat patalitas dan keparahan hingga 80 persen optimistis bisa tercapai, kata gubernur.