Bandung (ANTARA Sumsel) - Vaksin Rotavirus yang dikembangkan oleh Bio Farma bersama MCRI Melbourne dan Kantor Penelitian Bagian Anak UGM mulai diuji klinis selama 33 bulan, kata Kepala Humas PT Bio Farma Nurlaela.
"Vaksin hasil pengembangan terbaru itu sudah diserahkan untuk diuji klinis, rencananya akan dilakukan selama 33 bulan di sejumlah rumah sakit dan Pukesmas di Klaten dan Sleman," kata Nurlela di Bandung, Jumat.
Kandidat vaksin yang disebut RV3BB itu secara resmi memasuki proses uji klinis yang akan terus dilakukan pemantauan. Penyerahan seed RV3BB itu dilakukan di RSU Pusat Dr Sardjito Yogyakarta.
Vaksin Rotavirus merupakan hasil kolaborasi pengembangan dan penelitian yang dilakukan oleh BUMN Farmasi produksi vaksin satu-satunya di Indonesia itu bersama Murdoch Children Research Institute (MCRI) dan UGM.
Kepala Divisi Surveilans dan Uji Klinis PT Bio Farma Dr. Novilia S Bachtiar menyatakan uji klinis terhadap vaksin RV3-BB bertujuan untuk mengetahui keamanan, imunogenisitas dan efikasi vaksin
Berkat pengembangan vaksi terbarunya Bio Farma juga menerima penghargaan dari Komite Inovasi Nasional (KIN) untuk kerjasama pengembangan Vaksin Rotavirus, yang diserahkan pada saat diesnatalis FK UGM, yang diterima oleh Adriansjah Azhari, Portofolio Management Team PT Bio Farma (Persero).
PT Bio Farma (Persero) sebagai satu-satunya produsen vaksin dan antisera untuk manusia di Indonesia menjadikan vaksin Rotavirus ini sebagai salah satu program "quickwin" perseroan.
"Diharapkan pada tahun 2016, sudah dapat meluncurkan vaksin Rotavirus," kata Nurlaela menambahkan.
"Vaksin hasil pengembangan terbaru itu sudah diserahkan untuk diuji klinis, rencananya akan dilakukan selama 33 bulan di sejumlah rumah sakit dan Pukesmas di Klaten dan Sleman," kata Nurlela di Bandung, Jumat.
Kandidat vaksin yang disebut RV3BB itu secara resmi memasuki proses uji klinis yang akan terus dilakukan pemantauan. Penyerahan seed RV3BB itu dilakukan di RSU Pusat Dr Sardjito Yogyakarta.
Vaksin Rotavirus merupakan hasil kolaborasi pengembangan dan penelitian yang dilakukan oleh BUMN Farmasi produksi vaksin satu-satunya di Indonesia itu bersama Murdoch Children Research Institute (MCRI) dan UGM.
Kepala Divisi Surveilans dan Uji Klinis PT Bio Farma Dr. Novilia S Bachtiar menyatakan uji klinis terhadap vaksin RV3-BB bertujuan untuk mengetahui keamanan, imunogenisitas dan efikasi vaksin
Berkat pengembangan vaksi terbarunya Bio Farma juga menerima penghargaan dari Komite Inovasi Nasional (KIN) untuk kerjasama pengembangan Vaksin Rotavirus, yang diserahkan pada saat diesnatalis FK UGM, yang diterima oleh Adriansjah Azhari, Portofolio Management Team PT Bio Farma (Persero).
PT Bio Farma (Persero) sebagai satu-satunya produsen vaksin dan antisera untuk manusia di Indonesia menjadikan vaksin Rotavirus ini sebagai salah satu program "quickwin" perseroan.
"Diharapkan pada tahun 2016, sudah dapat meluncurkan vaksin Rotavirus," kata Nurlaela menambahkan.