Industri kelapa sawit berkomitmen dukung pengembangan biodiesel

Industri kelapa sawit berkomitmen dukung pengembangan biodiesel

Bahan bakar B20 yang merupakan percampuran 80 persen solar minyak bumi dan 20 persen biodiesel yang berasal dari minyak sawit. (ANTARA/Calvin Basuki)

Jakarta (Antara News) -- Industri kelapa sawit nasional menunjukan komitmenya dalam mendukung pengembangan biodiesel dalam rangka percepatan dan peningkatan pemanfaatan bahan bakar nabati (biodiesel).

"Sebanyak 19 produsen minyak sawit siap memasok BBN ke Pertamina dan AKR Corporindo sebagai badan usaha pelaksana pengadaan biodiesel hingga Oktober 2018," ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Rida Mulyana di Jakarta, Kamis (19/4).

Total volume pengadaan biodiesel mencapai lebih dari 1,456 juta kL. Adapun kuota dari kedua badan usaha tersebut adalah 1,426 juta kL untuk Pertamina dan 30 ribu kL untuk AKR Corporindo.

Rida melanjutkan, pihaknya mengusulkan volume insentif biodiesel 2018 total sebesar 3,222 juta kL. Jumlah tersebut terbagi menjadi tiga sektor, yakni PSO & Kereta Api (3,002 juta kL), kereta api (20 ribu kL), dan non PSO pertambangan (200.000 kL).

Kementerian ESDM menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No.12 tahun 2015 tentang penyediaan, pemanfaatan, dan tata niaga BBN sebagai bahan bakar lain. Tujuan Permen ini adalah untuk mendukung ketahanan energi nasional, mengurangi konsumsi bahan bakar fosil, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Dian Lorinsa
Kasubbag Informasi dan Hukum
Setditjen EBTKE
Dian.lorinsa@esdm.go.id
Pewarta :
Editor : PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024