Pangkalan Bun (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pujiastuti meminta pemerintah kabupaten beserta para nelayan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, untuk berinisiatif mempertahankan keberlanjutan sumber potensi kelautan.

"Yang penting itu keberlanjutan, kita punya udang, punya ikan, punya segalanya tapi kalo tidak dijaga ya percuma, jadi mempertahankan keberadaannya, supaya ada dan tetap banyak," kata Susi usai melakukan transit dan beristirahat sejenak di Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu.

Dia menambahkan, banyak itu penting, karena manusianya juga tambah. Kalau sedikit, untuk makan aja tidak cukup bagaimana untuk ekonomi.

"Salah satu inisiatif yang sangat bagus seperti di Demak, Jawa Tengah cara ngambil sumber daya kelautan disana pakai bubu, dapat yang kecil atau besar tapi bertelur dilepaskan lagi," kata Susi.

Menteri Susi Pujiastuti berkunjung ke Pangkalan Bun yakni di Bandara Iskandar Pangkalan Bun hanya untuk melakukan pengisian bahan bakar pesawat pribadinya, seusai dirinya beserta keluarga berlibur di Natuna.

Menteri Susi tiba di Bandara Pangkalan Bun sekitar Pukul 16.25 WIB dan kembali melanjutkan perjalan pulang menuju ke Jakarta pada pukul 17.00 WIB.

Sementara Ketua DPRD Kotawaringin Barat Triyanto mengatakan yang menarik dari obrolan singkat bersama menteri Susi tadi adalah terkait aturan yang diberlakukan Pemkab Demak tentang pengelola sumber daya laut terutama udang, kepiting dan rajungan. Disana diberlakukan aturan jika mendapatkan udang, kepiting, ataupun rajungan yang bertelur berkewajiban untuk dilepas.

"Karena dari telur satu ekor udang atau kepiting itu kurang lebih berjumlah tiga juta dan kalopun induknya mati masih ada peluang hidup satu persen dari jumlah telur tersebut. Saya pikir untuk menjaga dan mempersiapkan keberlangsungan sumber potensi kelautan itu juga perlu kita lakukan di Kobar, dan inisiatif semacam itu layak dibuatkan aturannya dan dibahas di DPRD," ucap Triyanto.

Baca juga: Susi: laut Indonesia dikenal jadi tempat buang limbah minyak

Baca juga: Susi minta Pertamina perbanyak "oil boom" tangani tumpahan minyak

Pewarta: Kasriadi/Hendri Gunawan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019