Jadi semua pekerjaan yang ditargetkan dikerjakan pada tahun depan, kami percepat agar bisa dikerjakan pada tahun ini, untuk mencegah berbagai kendala yang akan dihadapi saat musim hujan nanti.
Kupang (ANTARA) - PT Waskita Karya yang membangun paket I Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, mempercepat pembangunan bendungan tersebut untuk mengantisipasi musim  hujan pada akhir November atau awal Desember 2019.

"Jadi semua pekerjaan yang ditargetkan dikerjakan pada tahun depan, kami percepat agar bisa dikerjakan pada tahun ini, untuk mencegah berbagai kendala yang akan dihadapi saat musim hujan nanti," kata Kepala Teknik Pembangunan Bendungan Temef PT Waskita Karya Agasi Yudho kepada Antara di Kupang, Selasa.

Beberapa hal yang dilakukan mulai saat ini kata dia adalah menyiapkan material timbunan serta proses perizinan yang belum selesai.

"Hal-hal tersebut sebenarnya sesuai rencana dilakukan pada tahun depan, namun kami percepat sehingga saat memasuki musim hujan material-material yang dibutuhkan sudah ada," tambah dia.

Saat ini proses pembongkaran semen yang biasanya ditahan-tahan terlebih dahulu saat tiba di lokasi, justru langsung dibongkar sehingga pekerjaan bendungan itu juga lebih cepat.

"Biasanya kalau semen masuk, kami inapkan dulu. Misalnya semen tiba malam, besok paginya barunya dibongkar. Tetapi saat ini tidak seperti itu lagi. Semuanya dipercepat," tutur dia.

Di samping itu juga pihaknya memperbanyak grup kerja sehingga banyak yang bisa dikerjakan mengejar musim panas yang masih ada.

Baca juga: Jokowi: Kunci kemakmuran di NTT adalah air

Internal PT Waskita Karya sendiri menargetkan pembangunan bendungan tersebut dipercepat selesai pada November 2021. dari kontrak pada April 2022.

"Itu target internal kami sendiri. Semoga tak ada kendala lain," ujar dia.

Bendungan Temef menjadi bendungan terbesar di antara tujuh bendungan yang dibangun pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo di NTT.

Bendungan dengan panjang 550 meter dan tinggi 55 meter ini menempati lahan seluas 45 hektare dan mampu menampung air hingga 45 juta meter kubik.

Pembangunan bendungan dimulai sejak 2018 dibagi dua, yakni paket 1 dikerjakan oleh PT Waskita Karya kerjasama operasional (KSO) PT Bahagia Bangun Nusa, dan paket 2 dikerjakan PT Nindya Karya kerja sama operasional (KSO) PT Bina Nusa Lestari. "Progres paket satu sudah 10,8 persen dan paket dua hampir 20 persen," tambahnya.

Anggaran pembangunan Bendungan Temef sebesar Rp1,4 triliun, dan dijadwalkan rampung pada 2022. Namun, ada upaya percepatan sehingga diharapkan rampung satu tahun lebih awal dari jadwal.
Baca juga: Gubernur : pengganti bendungan Kolhua masih dikaji

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019