Jayapura (ANTARA) - Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Puncak dikabarkan diserang dan dirusak oleh sekelompok warga pada Senin (29/7) sore sekitar pukul 18.00 WIT.

Ketua DPW PSI Provinsi Papua Karmin Lasuliha ketika dikonfirmasi di Kota Jayapura, Sabtu sore membenarkan peristiwa tersebut.

Baca juga: PSI perkenalkan kader kepada Presiden Jokowi

Baca juga: 40 Fungsionaris PSI temui Presiden Joko Widodo


"Iya, benar. Saya diinformasikan oleh pengurus disana, bahwa sekretariat DPD Kabupaten Puncak diserang dan dirusak oleh sekelompok warga," katanya.

Akibatnya, kata Karmin, sekretariat DPD Kabupaten Puncak yang terletak di Kampung Kimak, Distrik Ilaga atau tepatnya di ibu kota Kabupaten Puncak mengalami kerusakan.

"Pintu depan dan belakang rusak, kaca jendela hancur," katanya.

Berkaitan dengan hal ini, Karmin mengatakan kasus tersebut akan segera dilaporkan kepada pihak berwajib.

"Iya, kami akan laporkan dan saya sudah minta kepada pengurus daerah untuk laporkan kepada pihak berwajib agar menyelidiki peristiwa penyerangan tersebut," katanya.

Ketika ditanya apakah peristiwa tersebut menyebabkan korban jiwa, Karmin mengaku tidak ada.

"Tidak ada. Tapi kami menduga ini diserang dan dirusak oleh oknum-oknum warga terkait kekecawan pemilu, ini dugaan saja yah. Nanti pihak berwajib yang akan menyelidiki kasus ini," jawabnya.

Karmin juga mengaku peristiwa itu telah dilaporkan ke tingkat pusat, dengan harapan agar pengurus PSI mengetahui kasus tersebut.

Sementara itu, Kapolres Puncak Jaya AKBP Ari Purwanto ketika dikonfirmasi terkait hal ini, mengaku akan segera mengecek peristiwa itu.

"Saya belum dapat laporan, tapi akan segera cek ke jajaran di lapangan," kata Ari.

Senada, Dandim 1714/Puncak Jaya Letkol Inf Agus Sunaryo mengaku akan segera mengecek.

"Saya akan cek dulu yah," katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara dari berbagai sumber, sekretariat DPD PSI Kabupaten Puncak hingga kini masih diblokade oleh sekelompok oknum warga.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019