Moskow, Rusia (ANTARA) - Rusia pada Jumat mengumumkan berakhirnya kesepakatan pengendalian senjata nuklir yang bersejarah dengan AS, dalam tindakan yang dilakukan beberapa jam setelah AS secara resmi keluar dari kesepakatan Kekuatan Nuklir Jarak-Menengah (INF).

Keputusan itu dikhawatirkan akan memulai lagi potensi lomba senjata. "Pada 2 Agustus, atas gagasan pihak Amerika, Kesepakatan antara Uni Republik Sosialis Sovyet dan Amerika Serikat mengenai penghapusan rudal jarak-dekat dan jarak-menengah, yang ditandatangani di Washington pada 8 Desember 1987, berakhir," kata Kementerian Luar Negeri Rusia di dalam satu pernyataan.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan negaranya siap membahas setiap saran dan setiap kesepakatan berkaitan dengan pemantau senjata, tapi takkan memulainya, sebagaimana disampaikan oleh Presiden Vladimir Purin.

"Kami menyatakan AS dan negara NATO untuk mempertimbangkan kemungkinan mengumumkan moratorium mengenai penggelaran rudal jarak-dekat dan jarak-sedang, sama dengan moratorium yang diumumkan oleh Vladimir Putin --yang mengatakan Rusia akan menahan diri dari penggelaran rudal sampai Amerika menahan diri dari penggelaran rudal serupa," kata Ryabkov.

Namun, NATO menyalahkan Rusia atas berakhirnya kesepakatan itu, kata Kantor Berita Turki, Anadolu --yangdipantau Antara di Jakarta, Jumat malam.
Baca juga: AS, Rusia akan rundingkan pembatasan senjata nuklir 

"Hari ini rusia tetap melanggar Kesepakatan INF, kendati bertahun-tahun keterlibatan AS dan Sekutu, termasuk kesempatan terakhir selama enam bulan untuk menghormati Kewajiban Kesepakatannya. Akibatnya, keputusan Amerika Serikat untuk keluar dari Kesepakatan tersebut, keputusan yang sepenuhnya didukunga oleh sekutu NATO, sekarang berlaku," kata satu pernyataan NATO.

Pernyataan itu mengatakan Rusia "tidak memperlihatkan keinginan dan tidak melakukan langkah nyata untuk kembali kewajiban internasionalnya".

"NATO akan menanggapi dengan cara terukur dan bertanggung-jawab terhadap resiko nyata yang ditimbulkan oleh rudal 9M729 Rusia terhadap keamanan Sekutu," tambah pernyataan tersebut.

Kesepakatan INF telah dipandang banyak pihak sebagai tonggak sejarah keamanan Eropa dalam era pasca-Perang Dinian setelah AS dan Rusia menandatanganinya pada 1987. INF melarang kedua negara memiliki dan menguji-coba rudal yang diluncurkan dari darat dengan jarak jelajah antara 300 dan 3.100 mil.
Baca juga: Delegasi AS berkunjung ke Rusia untuk bahas kesepakatan INF

Pada Oktober 2018, Presiden AS Donald Trump mengumumkan AS keluar dari Kesepakatan itu, dan menuduh Mowkow melanggarnya.

Pada Februari 2019, AS memulai proses penarikan diri dari Kesepakatan INF yang akan selesai dalam enam bulan.

Dalam tindakan saling-balas, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani rancangan peraturan yang membekukan kewajiban Moskow berdasarkan Kesepakatan INF pada 3 Juli.

Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: Mundurnya AS dari perjanjian nuklir bukan sinyal Perang Dingin baru
Baca juga: Senat izinkan Rusia tangguhkan kepatuhan pada perjanjian nuklir
Baca juga: Korsel: Korut tembakkan dua rudal

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019