Total dana untuk pembiayaan dan piutang kita Rp105,3 triliun, nah 15,09 persennya untuk UMKM karena kita ingin membantu pemerintah untuk meningkatkan daya saing pelaku ekspor khususnya pada UMKM
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menganggarkan 15,09 persen dari total dana pembiayaan atau sekitar Rp15,89 triliun untuk membantu sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM dan Usaha Menengah Berorientasi Ekspor (UMBE).

“Total dana untuk pembiayaan dan piutang kita Rp105,3 triliun, nah 15,09 persennya untuk UMKM karena kita ingin membantu pemerintah untuk meningkatkan daya saing pelaku ekspor khususnya pada UMKM,” kata Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu.

Sinthya menjelaskan bahwa hal tersebut berkaitan dengan pemerintah yang telah menerbitkan PP 43/2019 tentang Kebijakan Dasar Pembiayaan Ekspor Nasional (KD PEN) sehingga LPEI mempunyai tanggung jawab sebagai fasilitator dan agregator untuk kegiatan ekspor.

“Kami memberikan fasilitas yang tepat bagi mereka (pelaku UMKM) untuk bisa menghasilkan produk yang berkualitas dan memiliki daya saing yang kompetitif,” ujarnya.

Fasilitas pertama yang diberikan oleh LPEI kepada para pelaku UMKM adalah dengan membangun Coaching Program For New Exporter (CPNE) yang akan mengajarkan berbagai pengetahuan mulai dari pemilihan produk, pengemasan, memperkenalkan produk, perizinan, keuangan, legal, hingga resiko asuransi.

“Program kita berikan selama setahun agar memiliki pengetahuan tentang itu dan memahami siklus ekspor dari suatu produk karena ekspor itu tidak hanya sekali jualan tapi akan terus berkelanjutan,” katanya.

Sinthya melanjutkan, LPEI tidak membatasi jenis UMKM yang ingin bergabung karena menurutnya setiap wilayah mempunyai karakteristik produk untuk ekspor yang berbeda, seperti Makassar yang fokus pada sektor perikanan, Bali untuk bahan baku kecantikan, dan makanan ringan dari Surabaya.

“Banyak yang sudah berhasil lalu melakukan ekspor, seperti produk snack berbahan ikan teri dari Surabaya berhasil keluar sampai Jepang,” katanya.

Ia pun menargetkan bisa membantu menyukseskan sekitar 50 sampai 60 UMKM per tahun agar bisa mengekspor dagangan para pelaku usaha tersebut.

“Kita juga ada indikator yang harus kita capai yaitu membangun sekitar 50 sampai 60 UMKM, itu menjadi misi kita,” ujarnya.

Baca juga: Pemerintah suntik modal LPEI Rp2,5 triliun dukung pembiayaan ekspor

Baca juga: Menkeu harapkan kehadiran LPEI bantu diversifikasi ekspor

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019