Jakarta (ANTARA) - Ketua Asosiasi Muslim Profesional (AMPRO) Indonesia, Syarief Sayid Shebubakar, mengatakan bahwa faktor terdepan yang harus menjadi pertimbangan Komisi XI dalam memilih kelima Anggota BPK RI adalah aspek profesionalisme dan pengalaman di bidang pemeriksaan keuangan.

“Artinya, figur calon Anggota BPK itu haruslah seorang profesional yang memiliki latar pengalaman di bidang auditor atau pemeriksaan keuangan negara,” kata Syarief dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jum'at.

Baca juga: KP3-I nilai seleksi calon anggota BPK di DPR jadi polemik

Baca juga: Asosiasi berharap seleksi Anggota BPK masukkan pemegang sertifikat CPA

Baca juga: Pengamat sebut calon anggota BPK harus punya profesionalisme tinggi


Menurut dia, anggota BPK adalah figur professional itu harus mampu memahami mekanisme pengawasan keuangan negara sehingga efektif dan efisien untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat ke depan.

Saat ini Komisi XI DPR RI mulai mengumpulkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi dan unsur masyarakat sipil (civil society), terkait dengan telah terseleksinya sebanyak 32 orang calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI periode 2019-2024. Ke-32 orang calon tersebut berasal dari berbagai kalangan mulai dari birokrat, politisi hingga akademisi.

Tahapan penting yang kini ditempuh Komisi XI DPR RI adalah menemukan kriteria figur yang tepat sebagai auditor berpengalaman untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai anggota BPK RI.

Hal ini menjadi catatan penting bahwa figur tepat dan memiliki kapasitas sebagai pemeriksa keuangan menjadi keniscayaan mengingat tugas berat BPK RI ke depan sebagai garda terdepan dalam mewujudkan ketepatsasaran keuangan negara bagi pembangunan bangsa dan negara saat ini.

Salah satu langkah Komisi XI untuk mendapatkan masukan kriteria figur calon Anggota BPK RI dari stake-holder adalah dengan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah perguruan tinggi dan salah satunya Ketua Asosiasi Muslim Profesional (AMPRO) Indonesia salah satu pengamat dari unsur masyarakat sipil.

Syarief menyebut nama Ruslan Abdul Gani sebagai salah satu dari 32 nama calon anggota BPK RI yang sudah dikantongi Komisi XI DPR RI, yang dinilai pas dan tepat untuk menjadi salah satu dari 5 (lima) calon yang mestinya dipilih.

Alasan yang mendasarinya, menurut Syarief, oleh karena Ruslan Abdul Gani adalah figur muda professional dari kalangan internal BPK RI yang menjalani karir lebih dari 20 tahun sebagai pemeriksa keuangan (auditor).

“Dari kapasitasnya sebagai professional muda di bidang pemeriksaan keuangan inilah latar belakang yang pas dimiliki seorang anggota BPK,” begitu tegas Ketua AMPRO Cabang Indonesia ini.

Keunggulan Ruslan Abdul Gani, menurut Syarief, dia adalah satu-satunya calon dari unsur internal BPK yang memiliki latar belakang pendidikan akuntan murni, mulai dari tingkat S1 maupun S2.

Dengan keahlian dan pengalamannya, Ruslan dinilai memiliki kualifikasi kompetensi yang dibutuhkan sebagai pemimpin BPK karena menguasai persoalan audit keuangan hingga hal detail yang sangat teknis.

Senada dengan Syarief, ahli akuntansi Profesor Lindrianasari dan Ketua Umum DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) yang juga mantan Anggota DPR RI, Bursah Zarnubi ketika dihubungi juga menyatakan bahwa figur muda profesional dari kalangan internal BPK, seperti Ruslan Abdul Gani, seyogyanya menjadi figur pilihan yang mumpuni untuk posisi sebagai anggota BPK.

“Saya mengenalnya cukup lama, seorang pekerja keras, dan yang terpenting dia memiliki kapasitas sebagai auditor berpengalaman yang pas untuk memenuhi kriteria yang diinginkan Komisi XI DPR RI,” jelas mantan Ketua Umum Partai Bintang Reformasi ini.

Menurut Lindrianasari, Ruslan Abdul Gani bukan satu-satunya profesional karir di bidang pemeriksaan BPK RI yang kini terjaring di antara 32 nama calon, masih ada juga figur yang memiliki kapasitas auditor yang cukup tepat untuk menjadi anggota BPK mendatang dari kalangan internal BPK.

“Hanya saja kita harus tegaskan bahwa figur seperti Ruslan memang selayaknya ada dalam keanggotaan BPK karena jabatan ini membutuhkan kecakapan dalam bidang pemeriksaan keuangan negara, bukan sekedar jatah kursi pejabat,” demikian Profesor Lindrianasari yang juga pimpinan Pascasarjana Unila ini.

Diperkirakan Komisi XI DPR RI akan menyelesaikan tahap akhir pemilihan Anggota BPK RI pada bulan September mendatang.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019