Yogyakarta (ANTARA) - Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia Budiman Sudjatmiko menilai perlunya torehan budaya Indonesia dalam pengembangan teknologi.

Hal ini disampaikan Budiman saat ditemui di sela-sela perhelatan Kemah Budaya yang digelar oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Selasa.

“Di era teknologi 4.0 seperti saat ini ada enggak torehan nusantara?,” tanya Budiman.

Dia tidak memungkiri saat ini sudah banyak start up yang dibuat oleh anak bangsa. Namun karya mereka, meski diakui bagus masih mengadopsi torehan bangsa lain.

“Betul buatan Indonesia, tapi mencerminkan budaya Indonesia enggak? Itu Amerika karena lahir dari sensasi corporate driven innovation. Itu kan semangat silicon valley,” ucap dia.

Sementara pesaing Amerika, yaitu Tiongkok punya state driven innovation dalam setiap produknya.

“Mereka menanamkan watak, Pancasila? Bisa enggak memberikan kontribusi untuk teknologi yang hendak kita kembangkan?,” ucap dia.

Namun Budiman pun tak mau pesimistis. Soalnya dia melihat Indonesia punya ekosistem dan komunitas yang bisa jadi modal.

“Kalau Amerika private biz entrepreneurship, China punya state biz entrepreneurship, barangkali Indonesia butuh community base entrepreneurship. Ini belum ada di dunia,” ucap dia.

Tinggal bagaimana komunitas dan ekosistem yang ada ini mampu berkolaborasi dengan birokrasi dan korporasi. “Harus masuk ke birokrasi, korporasi. Hari ini dunia industri juga harus mengikuti perkembangan riset,” ucap dia.

Baca juga: Kemah Budaya Kaum Muda dari ide menuju kolaborasi budaya nusantara

Baca juga: Mendikbud: Kemah budaya jadi tempat berkolaborasi

 

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019