Pangkalpinang (ANTARA) - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfokuskan mengatasi permasalahan stunting, agar daerah penghasil bijih timah itu bebas dari kasus anak kerdil kurang gizi itu.

"Kita bersama pemerintah provinsi terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan keluarga, agar terbebas dari stunting dan narkoba," kata Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Babel, Melati Erzaldi Rosman di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan dalam pemberantasan stunting dan narkoba ini sangat penting, dalam meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas dan berdaya saing di dunia global.

"Seluruh kader PKK berkomitmen, berdedikasi dan ikhlas dalam melaksanakan tugasnya membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi dan bangga atas kinerja para ibu-ibu PKK yang luar biasa dalam membantu ibu rumah tangga dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarganya.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung yang diwakili oleh Assisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Bangka Belitung Yanuar mengatakan, PKK merupakan ujung tombak pemerintah.

"PKK memiliki andil yang cukup besar dalam membina keluarga melalui kadernya dan diharapkan keluarga dapat melahirkan generasi penerus bangsa yg baik. Oleh sebab itu, peran kader PKK menjadi sangat penting," katanya.

Menurut dia, PKK adalah ujung tombak pemerintah. PKK memiliki andil yang cukup besar dalam membina keluarga melalui kadernya. Melalui keluarga diharapkan dapat melahirkan generasi penerus bangsa yg baik. Oleh sebab itu, peran kader PKK menjadi sangat penting.

"Kita bersama PKK terus memberikan edukasi, melatih dan membina keluarga, agar wawasan rumah tangga in bertambah dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera, sehat dan bebas dari narkoba," katanya.*

Baca juga: Stunting 10 desa ditangani serius

Pewarta: Aprionis
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019