kalian sebagai Kader Surau jadilah ilmuwan yang tangguh sekaligus ulama yang moderat
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus mendorong Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM-BRI) untuk bisa menambah penerima beasiswa bagi "kader surau" bagi perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

"Kami terus mendorong YBM BRI untuk bisa menambah penerima program beasiswa bagi 'kader surau' hingga mencapai 1.000 orang," kata Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Agus Sartono, seperti disampaikan General Manager (GM) YBM-BRI, Dwi Iqbal Noviawan kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Pernyataan tersebut, katanya, disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK pada Sarasehan Nasional Kader Surau 2019 di Kemenko PMK pada Kamis (18/7).

Sarasehan itu diikuti oleh sebanyak 204 mahasiswa yang berasal dari 13 perguruan tinggi negeri (PTN) dan 1 politeknik.

Program Beasiswa Kader Surau merupakan salah satu program yang digagas oleh YBM BRI sebagai ikhtiar pendayagunaan dana zakat dalam bidang pendidikan.

Dalam kesempatan itu, Agus Sartono kepada mahasiswa yang hadir menyatakan bahwa mereka dipilih dan kemudian mendapatkan beasiswa dengan harapan kelak menjadi pemimpin-pemimpin yang tersebar di mana pun.

Ia membayangkan bahwa pada 20 tahun ke depan, dari para penerima Beasiswa Kader Surau ini ada sekitar 50 orang atau 100 orang menjadi dirjen, deputi dan menteri.

"Kalian sebagai Kader Surau jadilah ilmuwan yang tangguh sekaligus ulama yang moderat," katanya.

Dwi Iqbal Noviawan menambahkan pada sarasehan dengan tema "Kolaborasi Kebaikan" itu ditegaskan bahwa YBM-BRI terus berupaya berkontribusi untuk negeri dengan menggandeng banyak pihak dalam penunaian amanahnya.

Baca juga: Kemenko PMK-YBM BRI beri beasiswa penghafal Alquran

Ia menjelaskan hubungan baik yang telah terjalin sejak lama, salah satunya dengan elemen pemerintah dalam hal ini Kemenko PMK, Kemenag, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjadi kolaborasi kebaikan yang akan terus dijaga YBM-BRI.

"Itu dilakukan demi terwujudnya cita-citai luhur dalam rangka mengoptimalkan pendayagunaan dana zakat secara tepat guna," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Umum YBM-BRI, Djoko Purwanto menjelaskan hingga kini "Kader Surau" sudah memiliki empat angkatan dengan jumlah penerima beasiswa mencapai sebanyak 585 orang penerima manfaat yang tersebar di 20 PTN dan dan 1 Politeknik Negeri.

Para penerima beasiswa, katanya, mendapatkan bantuan berupa biaya uang kuliah tunggal (UKT), bantuan biaya hidup (living allowance), asrama, dan pembinaan.

Mereka, katanya, selama dua tahun mendapatkan pembinaan berasrama, dan setahun berikutnya adalah masa pembinaan di luar asrama untuk mengamalkan hasil pembinaan dari tahun sebelumnya.

Kemudian, selama tiga tahun para penerima beasiswa Kader Surau diberikan pembinaan dan tinggal di asrama yang disebut Rumah Pemberdayaan Masyarakat (RPM).

Melalui RPM, katanya, para Kader Surau juga dituntut untuk memiliki beragam target, di antaranya target pemberdayaan masyarakat, yang salah satunya rumah belajar, target prestasi akademik dan nonakademik, serta target hafalan Al Quran.

Ia menambahkan berbagai rangkaian kegiatan dalam acara sarasehan itu, selain kuliah umum dengan judul "Pemuda dan Masa Depan Indonesia" oleh
Agus Sartono, juga ada seminar mengenai peran mahasiswa oleh Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris, diskusi mengenai "agent of change" ala millenial bersama Bukalapak, dan pelatihan mengenai pengembangan diri oleh STIFIn serta kegiatan lainnya.


Baca juga: YBM-BRI salurkan paket bingkisan pendidikan Ramadhan yatim-dhuafa

Baca juga: Universitas Teknologi Petronas tawarkan 10 beasiswa "Kader Surau"

Baca juga: Dari Aceh sampai Papua YBM-BRI salurkan bantuan Rp8 miliar

Baca juga: YBM-BRI bantu petani kembangkan budi daya cabai rawit

Pewarta: Andi Jauhary
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019